[caption id="attachment_341210" align="aligncenter" width="534" caption="The Wudang dari Cina"][/caption]
Ini merupakan sorak (cheering) ciri Rusia, menurut wikipedia merupakan kata yang berasal dari Norse (dari sejarah Viking atau orang-orang Skandinavia) dan merupakan ekspresi atau gambaran saat teriakan perang "Huer Av" (yang berarti "Heads Off"), tetapi ada beberapa yang menghubungkannya dengan kata-kata seperti terburu-buru, tergesa-gesa, untuk mendorong semangat bergerak maju pertempuran. Bersorak ini juga berarti menunjukkan rasa kegirangan, sukacita, kegembiraan, semangat. Sebuah kata yang sederhana tapi mempunyai makna yang cukup dalam.
Bersorak "uraaa.." karena akhirnya ada kesempatan nonton festival "Menara Spasskaya", setelah berencana yang tidak jadi-jadi. Usai menonton sampai saat ini hal yang di ingat adalah sorak "Ura". Terkesan sekali dengan sorak yang beberapa kali terdengar pada saat berlangsungnya acara, terutama saat adanya pernyataan bangga bahwa Cremia masuk dalam Federasi Rusia, dan saat itu tampak serentak menyalakan sinar telpon genggam mereka sehingga terlihat bak lilin yang terdapat di tengah lautan manusia. Sebuah pemandangan rasa nasionalisme yang menarik pada sebuah negara.
Acara yang dimulai sejak 2006 ini dalam rangka hari jadi Kota Moskow. selain untuk menarik wisatawan, juga untuk mengajak dari negara lain untuk melihat Rusia atau Moskow lebih dekat, sehingga bisa lebih tau keadaan negara ini sebenarnya. Suatu ide yang baik sekali dan bermanfaat, karena bukan hanya suatu hal yang meriah saja, tapi mempunyai misi budaya antar negara lain di dalamnya, notabene peserta kebanyakan berasal dari tentara yang berkesan simbol dari perang, tapi bisa juga memberikan seni keindahan.
[caption id="attachment_341214" align="aligncenter" width="546" caption="Penonton"]
Pertama kali diawali dengan pertunjukan dari tim drumband tentara  Rusia yang membawa bendara Rusia di depan, kemudian di iringi olah bendera kota Moskow, lalu bendera peserta lain yang kali ini ikut dalam acara, yaitu Armenia, Irlandia, Meksiko, Turki, Cina, Switzerland, Italy, Serbia dan Kazahtan. Melihat dari peserta sepertinya tidak ada dari negara yang sedang konflik dengan Rusia. Tim drumband Rusia ini membawakan lagu kebangsaan dan bahkan beberapa lagu-lagu barat (Amerika) yang tidak asing lagi, dari sini berpikir ternyata tidak semuanya anti barat, seni merupakan universal.
Pertunjukan bukan hanya tentara saja, tapi kolaborasi antara seniman musik, penari (balet, Spanish ballet folklórico), seni beladiri, dan juga atlet dengan akrobatiknya. Memperhatikan kombinasi atau kolaborasi acara seperti ini merupakan gaya pertunjukan pada kebanyakan acara di Moskow. Merupakan hal yang baik karena selain tidak membosankan, mempunyai nilai tersendiri sehingga tidak membuat mata jadi mengantuk.
[caption id="attachment_341217" align="aligncenter" width="500" caption="Tentara Switzerland"]
Setelah pembukaan dari Rusia, maka berlanjut ke Irlandia, dengan kostum lengkap dengan pipe ciri khasnya, membawakan lagu dari negaranya dan juga satu buah lagu tradisional Rusia. Sedangkan tim drumband tentara dari Swiszerland juga tidak kalah menariknya, yaitu kostum tentara dengan pernak-pernik yang berkesan gagah sekali.
[caption id="attachment_341219" align="aligncenter" width="603" caption="Irland and the pipe"]
Melihat pertunjukan drumband tentara dari Mesiko menjadi ingin ikut menari, bukan hanya lagu yang dibawakan, tapi juga terutama karena di tunjang oleh kostum para penari wanita dengan baju rok yang super lebar sehingga saat berlenggak lenggok, seperti burung yang menari di angkasa ditemani penari pria dengan topi yang super besarnya, dan dengan kostum suku Maya pula.
[caption id="attachment_341220" align="aligncenter" width="528" caption="Meksiko"]
Hal kolosal pada pertunjukan adalah saat para tim Wudang dari Cina dengan seni beradiri Taici yang memukau, diiringi alunan musik dan penataan cahaya serta paduan efek asap membuat kesan berada di tempat yang damai nan indah.
Diantara semua yang ada membuat mata terpukau dan selalu tidak lepas memandangnya yiatu setelah melihat St, Basil, dimana bangunan ini selalu berubah-ubah warna di terangi penataan cahaya yang super hebat sekali. Berkali-kali melihat ini terasa bagunan ini juga ikut menari-nari, mengikuti pertunjukan yang ada. Suatu pemandangan yang baru sekali ini dilihat, dan ide yang menakjubkan.
[caption id="attachment_341222" align="aligncenter" width="89" caption="saya dan penonton"]
Hmmm... dari semunya hanya berharap, nanti tim drumband tentara kita juga ikut acara ini, bahkan suatu saat ada ide acara tahunan yang kurang lebih sama seperti ini di negara tercinta, sehingga bisa membuka mata negara lain bahwa kita juga mempunyai cita rasa seni kebudayaan yang setara.
Senang berbagi
Senang dengan seni kebudayaan negara sendiri salah satu sikap nasionalisame
[caption id="attachment_341244" align="aligncenter" width="422" caption="St. Basil yang menari"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H