Mohon tunggu...
Lidia Putri
Lidia Putri Mohon Tunggu... Dokter - Dokter

General Practice. Even a drop of water but it can relieve thirst and can make life in the world

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Pada Suatu Ketika

21 September 2014   23:25 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:00 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1411291401133539561

[caption id="attachment_343679" align="aligncenter" width="618" caption="Pada Suatu Ketika"][/caption]

(Hidup adalah rentetan spektrum yang indah, selama dalam menjalaninya dapat bermanfaat.) Setelah lulus SMA, seorang teman bertanya, akan melanjutkan kuliah kemana setelah ini?
Suatu pertanyaan yang membuat ingat kembali, setelah sekian lama memikirnya,  sebelum akhir-akhir kelulusan . Kemudian menjawab dengan bingung, memilih antara mau mendalami dunia seni atau melanjutkan keinginan mencari pengetahuan alam atau kedokteran.

Apapun yang dipilih merupakan tanggung jawab, karena setiap hal yang ada di dunia ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya, itu jawaban yang di berikan ayah, suatu ketika pada tanggal yang sama dengan hari ini. Saat itu bertanya dalam kendaraan tuanya, di tengah lampu merah di salah satu jalan raya Ibukota.

Jika di pikir perjalanan dari rumah ke sekolah dahulu cukup jauh juga, harus berganti naik bis dua kali, kemudian dilanjutkan dengan sedikit jalan kaki. Kadang memang di antar oleh ayah karena lumayan dekat dengan kantornya, tapi lebih sering naik bis, angkot, metromini, bahkan ojek. Naik kendaraan umum dengan berbagai macam tingkat kepadatan, berbagai macam dinamika yang ada, serta berbagai macam semerbak di dalamnya. Ini sebenarnya adalah keindahan tersendiri untuk masing-masing orang yang ada pada kendaraan umum tersebut.

Pada suatu ketika, setelah mengambil hasil dari sekolah, naik kendaraan seperti biasanya, tapi ada yang membuat hati terpukau, pada tengah kepadatan yang sesak, tampak seorang bayi pucat dan lemah serta bernafas cepat, digendong seorang ibu yang panik. Sang ibu selalu bertanya pada "kenek" apakah rumah sakit sudah dekat, dan beberapa kali pula sang kenek bilang ya nanti sudah mulai dekat, pernyataan untuk menghibur sang ibu. Lalu bis-pun berhenti di halte dekat rumah sakit.

Setelah ibu itu turun, memandang dari jendela, ia masih berlari kecil untuk menuju rumah sakit. Melihat ini semua jadi teringat pertanyaan "akan melanjutkan kemana nanti?"...Jadi berpikir, kalau saja saat ini mempunyai ilmu yang dapat menolong anak kecil itu, setidaknya meringankan sedikit...

Pada suatu Ketika lainnya, pada tanggal yang sama dengan hari ini pula, hanya tahun yang berbeda, diantara hamparan pegunungan teh dengan kabut pagi, memakai motor bebek, melihat orang memerah sapi, memetik daun teh, memanen labu, kol, wortel, bahkan turun kebawah melihat padi menguning yang sedang di petik dengan ani-ani, juga suara deru air terjun, serta gemericik air sungai. Suasana damai tenang dan bahagia, sesampainya di Puskesmas menolong seorang nenek, kakek, ibu hamil, anak-anak sekolah, anak bayi, malah ada orang dewasa yang di ikat di rumahnya. Semua ini adalah pelangi hidup...

Di suatu ketika lainnya juga, ada pemandangan menyedihkan mencari makan pada deretan tempat sampah di pinggir jalan, mengumpulkan sampah di tengah lautan sampah. Keadaan yang kontras, dengan sisi yang tidak jauh, pada gedung bercahaya emas, berhiaskan makanan yang berlimpah. Ini juga pada tanggal yang sama dengan hari ini, hanya tahun yang berbeda.

Suatu ketika di negara yang berbeda-beda. Di tanggal yang sama pula, hanya tahun yang berbeda. Bertemu dengan ragam orang berkulit beraneka rupa, mempunyai semangat mencari dan memberikan pengetahuan yang dalam pendidikannya. Raut-raut wajah dengan berbagi pengalaman, berbagai tingkat pendidikan. Membuat membuka mata, bahwa hidup itu bukan hanya sebuah bola berputar, tapi juga merupakan bima sakti, tata surya, yang semuanya saling melengkapi.

Dari semua pendapat yang ada, yang melekat adalah rangkuman kata-kata; jangan memandang umur untuk mencari dan memberikan ilmu, hidup ini seperti berlayar dan jadikan keindahan dalamnya, buat program kebaikan dalam otak ini, berikan frekwensi yang sinergi buat alam serta segala yang mengelilingi, waktu adalah detik dan segalanya merupakan fisika quntum hidup kita..

Senang berbagi
rasa empati itu sebenarnya ada dalam otak anda...

hari ini 210914,
dibuat 09.09 Waktu Moskow


Story of my life
(One Direction -- Piano/Cello Cover) - ThePianoGuys

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun