Perkembangan sosial emosional adalah anak untuk memahami keadaan dan perasaan ketika berinteraksi dengan orang lain. perkembangan sosial emosional penting karena:Â
-Mempengaruhi kepercayaan diri, empati, dan kemampuan anak untuk berteman.
-Mempengaruhi nilai bagi orang-orang di sekitar.
-Mempengaruhi bidang perkembangan lain, seperti motorik, komunikasi, bahasa,dan kognitif.
Perkembangan emosi terjadi sangat kuat pada usia 2,5-3,5-6-4 tahun.
1. Reaksi emosi anak sangat kuat, anak dapat merespon peristiwa dengan kadar emosi yang sama, Semakin bertambah usia anak semakin mampu untuk mengontrol emosinya.
2. Reaksi emosi muncul setiap peristiwa dengan cara yang diinginkannya dan dengan waktu yang diinginkannya pula.
3. Emosi mudah berubah dan memperlihatkan reaksi spontanitas atau kondisi asli dan anak sangat terbuka dengan pengalaman -pengalaman hatinyaÂ
4. Reaksi emosi bersifat individual dan pemicu emosi yang sama, namun reaksi yang ditimbulkan berbeda -beda. Hal ini diakibatkan oleh faktor pemicu emosi.
5.Keadaan emosi anak dikendalikan dengan gejala tingkah laku yang ditampilkan dan anak sulit mengungkapkan emosi secara verbal dan emosi mudah dikenali melalui tingkah laku yang ditunjukkan.
Piaget dalam teorinya menyebutkan adanya sifat egosentris yang tinggi pada anak karena anak belum dapat memahami perbedaan perspektif pikiran orang lain. Pada tahap ini anak hanya mementingkan dirinya sendiri dan belum mampu bersosialisasi dengan baik dengan orang lain. Menurut Hurlock 2000 dalam musyafaroh (2017) untuk mencapai perkembangan sosial dan mampu bermasyarakat, seorang individu harus memerlukan tiga proses. Ketiga proses tersebut saling berkaitan dan apabila terjadi kegagalan dalam satu proses dari tiga proses tersebut, maka akan menurunkan kadar sosialisasi individu tersebut,ketiga proses tersebut adalah,pertama perilaku yang dapat diterima, bangun ilkim positif dirumah,dan ajarkan empati.
Contoh perkembangan sosial emosional anak usia dini ini antara lain:
-Mampu bermain dengan sebayanyaÂ
-Bisa memuji orang lainÂ
- Mengajak temen bermain atau belajar bersamaÂ
- Aktif berbincang-bincang - bincang dengan orang dewasa ketika melakukan sesuatu (jalan bersama, membuat kue,memasak, atau bermain)
- Berkomunikasi dengan temannya saat sakit,sedih dan lain-lain .
Hurlock yang umum terjadi pada diri anak diantaranya:
1.Meniru: melakukan perilaku orang dewasa disekitarnyaÂ
2. Persaingan: keinginan untuk mengungguli dan mengalahkan orang lainÂ
3. Kerjasama: bermain koperatif bersama temanÂ
4 .Simpati: menggambarkan perasaan belas kasih atas kesedihan orang lain (KBBI)
5.Empati : menempatkan diri pada posisi kesedihan orang tersebut ( KBBI)
6.Dukungan sosial: dukungan dari orang sekitarÂ
7.Berbagi : memberikan miliknya kepada teman atau orang dewasa sebagai bentuk kepedulianÂ
8.Perilaku akrab: hubungan erat dan personal dengan orang lain atau teman sebaya.
Selain perilaku prososial anak juga memiliki perilaku anti sosial:
 1.Negatifisme: perilaku melawan otoritas orang dewasaÂ
2.Agresif :perilaku menyerang jika diganggu orang lainÂ
3.Perilaku berkuasa: menganggap semua benda miliknyaÂ
4. Memikirkan diri sendiri: mementingkan keinginan sendiriÂ
5.Merusak: membanting atau menghancurkan barang-barangÂ
KESIMPULANÂ
Perkembangan sosial emosional anak merupakan perkembangan tingkah laku pada anak untuk menyelesaikan diri dengan aturan berlaku dalam lingkungan masyarakat.Pada masa ini proses anak belajar dalam menyesuaikan diri dengan norma, moral dan tradisi dalam masyarakatÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H