Mohon tunggu...
Lidia Aprileny Hutahaean
Lidia Aprileny Hutahaean Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

ID Medsos: Lidiaprilenyh

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Melirik e-Tourism Andalan Kemenpar, Lapak Digital Pelaku Bisnis Pariwisata

6 Juni 2018   13:22 Diperbarui: 6 Juni 2018   16:20 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skema Bisnis 1temannyawisatawan.com

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan kunjungan 275 juta wisatawan nusantara dan 20 juta wisatawan mancanegara di tahun 2019. Artinya, ini merupakan tantangan bagi pelaku bisnis pariwisata di Indonesia. 

Saat ini 80% pelaku bisnis pariwisata telah menggunakan media penjualan online (e-commerce). Kenyataan ini di dorong oleh kecenderungan para wisatawan yang mencari informasi tempat, harga, kegiatan, dan lain sebagainya melalui internet. 

Menpar Arief Yahya menjelaskan lebih jauh bahwa era digital saat ini telah mengubah perilaku masyarakat yang menginginkan sesuatu serba cepat dan mudah, termasuk para wisatawan yang akan melakukan perjalanan (traveler), mulai dari mencari dan melihat-lihat informasi (look), kemudian memesan paket wisata yang diinginkan (book) hingga membayar secara online (pay) dilakukan secara digital.

Teknologi digital membuka peluang bagi pelaku industri pariwisata Indonesia untuk mengelola serta memasarkan produk pariwisata dengan lebih efektif dan efisien. Namun, masih banyak pelaku wisata yang belum mengoptimalkan teknologi digital, karena dianggap rumit, ribet, dan membutuhkan biaya yang tinggi. Yang terjadi kemudian pengelolaan kurang tertata dan banyak peluang bisnis yang belum tergali. Beberapa kendala umum seperti double booking, tingkat okupansi rendah, biaya pemasaran tinggi dan tidak tepat sasaran, laporan yang tidak up to date dan tidak rinci, masih sering dihadapi pelaku industri pariwisata.

Kementerian Pariwisata Indonesia bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia meluncurkan ITX (Indonesia Tourism Exchange), sebagai solusi lengkap seluruh pelaku industri pariwisata Indonesia, baik supplier, distributor, penyedia booking system, penyedia content dan destinasi. 

ITX adalah satu-satunya platform B2B market place digital tourism yang menyediakan berbagai tool secara komprehensif, mempertemukan penyedia produk wisata (supplier) dengan pemasar (distributor), sehingga masing-masing pihak dapat mengelola inventory secara real time, berinteraksi, dan memasarkan produk secara online.

Didukung pengalaman Telkomsigma dibidang ICT, ITX akan mengubah arah industri pariwisata di Indonesia menjadi lebih besar, lebih maju, dan lebih efisien. 

ITX memungkinkan pelaku industri pariwisata untuk menghemat waktu dan biaya melalui proses otomatisasi, sehingga mampu meningkatkan booking, mengurangi biaya penjualan, serta meniadakan double booking. ITX juga memastikan pembayaran konsumen dapat langsung masuk ke rekening sesuai skema bisnis yang dikehendaki.

Skema Bisnis 1temannyawisatawan.com
Skema Bisnis 1temannyawisatawan.com
Dengan adanya Indonesia Tourism Exchange (ITX), para pemangku kepentingan mendapatkan beberapa kemudahan yang tidak diperoleh dengan tidak menggunakan ITX. 

Bagi wisatawan, keberadaan ITX memberikan pengalaman yang menyenangkan serta kemudahan menemukan informasi mengenai akomodasi, tour, destinasi, dan event, serta kemudahan dalam pembayaran dan konfirmasi. 

Bagi supplier, ITX memberikan akses yang terbuka untuk menggunakan sistem pilihan sendiri, bahkan bila supplier belum mempunyai sistem booking, ITX bisa menyediakannya, dan ada tambahan layanan berbayar dengan biaya bulanan yang ekonomis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun