Mohon tunggu...
Lidia Alfi
Lidia Alfi Mohon Tunggu... Freelancer - Pecinta makanan

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Maafkan Aku Ayah

14 Juni 2018   21:39 Diperbarui: 14 Juni 2018   21:46 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ku selalu berfikir orang yang paling ku hormati adalah ibu, karena dia sudah mengorbankan nyawanya untuk melahirkanku. Tapi ternyata aku salah, orang yang paling mengorbankan lehidupan untuk keluarga adalah dirimu "Ayah".

Tanpa lelah kau mencari rejeki untuk keluarga, panas dan hujan bukan kendala yang berarti yang membuatmu enggan pergi.
Kau biarkan kulitmu hitam, pekat dengan debu demi keluargamu dirumah
Kau takut dapurmu tak berasap
Dan kau takut kami kelaparan

Ayaah
Saat uang yang kau dapat tak cukup untuk kebutuhan, kau berusaha mencari rejeki lain demi kebahagiaan kami

Ayah
Maafkan anakmu yang selalu menuntut ini itu
Kadang aku juga mengabaikan pengorbananmu hanya karena apa yang ku inginkan tidak ku dapat.
Tapi kau berusaha tuk mengabulkannya

Ayaah
Maafkan aku yang menginginkan baju baru di saat lebaran ini
Ku tahu kau tak mampu membelinya
Tapi kau usahakan untuk aku
Tanpa berfikir untuk dirimu sendiri

Ayaah
Sekarang ku tahu
Orang yang paling mencintaiku adalah dirimu
Berkorban demi keluargamu
Love you ayaah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun