Mohon tunggu...
Lidha Maul
Lidha Maul Mohon Tunggu... Penulis - merasa biasa saja.

Ingin menulis di hatimu.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tantangan JNE dan Pemerintah Lokal Memaknai Infrastruktur dalam Menghadapi Geliat Pelaku Usaha

31 Oktober 2018   15:14 Diperbarui: 31 Oktober 2018   15:44 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOPIWRITINGJNEBalikpapan (dok. pribadi)

Pada dasarnya JNE melihat persoal-persoalan tersebut sebagai peluang. Mayland Hendar memberikan contoh kasus: di kota-kota besar seperti Ibukota, banyak sekali terdapat MAHMUDIN (Mamah Muda Independen) yang harus bekerja namun harus pula terpisah dari buah hati, sehingga sukar memberikan ASI. JNE pun memberikan solusi JESIKA (Jemput ASI Seketika), sebuah produk inovasi dari JNE yang siap transfer botol ASI untuk menjawab kebutuhan ibu-ibu menyusui tanpa menghalangi aktivitas mereka.

Lain lagi dengan pelaku tren kuliner, JNE pun menghadirkan website pesonanusantara.co.id yang merupakan food webstore dari kumpulan para pelaku UKM di bidang kuliner dari seluruh Indonesia, yang telah mencapai sekitar 5000 varian produk mulai dari snack hingga makanan khas, seperti klappertaart manado, atau papeda papua. PESONA sendiri produk JNE dengan kepanjangan Pesanan Oleh-oleh Nusantara.

Di KOPIWRITING ini JNE juga mengenalkan produk JTR (JNE Trucking Service), "menariknya dengan ini barang tidak dihitung base on per kilo, melainkan per 10kg pertama dan itu harganya akan lebih murah dibandingkan dibanding OKE," jelas Mayland Hendar, lalu menambahkan masih ada lagi produk-produk JNE yang sifatnya on the way, be to be dan lainnya.

Pihak JNE ini memberikan contoh bila paket 10kg dikirim dari Balikpapan ke Jakarta dengan layanan JNE Reguler, maka tarifnya Rp 270.000, namun dengan JTR hanya Rp115.000.

Tren ini akan terus meningkat, mengingat industri-industri kreatif terus tumbuh, marketplace kian ramai dengan segala perkembangannya. Pelaku usaha, pemerintah, dan JNE selaku jasa kirim harus bersiap menghadapi ini.

JNE DAN INFRASTRUKTUR

Berdasarkan prediksi Menkominfo, di Indonesia akan tercatat sekitar 130 Milyar USD transaksi melalui e-commerce. Untuk mengantisipasinya, JNE telah membangun kompleks mega hub di bandara menggunakan Automatic Cross Handling. JNE memperkirakan tidak mungkin lagi manusia yang akan melakukan sortir jika transaksi di JNE saja sudah mencapai 20x lipat dari 130 Milyar USD, karena akan sangat lambat.

"Karena nanti ujung-ujungnya generasi now komplainnya luar biasa, dikit-dikit twitter, di facebook. "Gilak banget JNE lamaaa," ujar Mayland Haydar menirukan keluhan generasi zaman now.

Untuk menghemat proses sortir ini, JNE telah membangun Automatic Cross Border Self Sortir Machine di Bandara Mas (Soetta) dimana proses sortir semuanya menggunakan mesin dan lebih menghemat sekitar 3 jam dibanding proses yang sekarang.

MEMAJUKAN UMKM

Bicara infrastruktur lainnya, JNE kembali menyebutkan JTL yang bisa lebih murah karena memang 'diniatkan' mensubsidi pelaku UKM. Selama 4 tahun pula JNE konsisten membangun UMKM, tanpa dipungut biaya dengan mengadakan roadshow, dari Aceh hingga Papua diadakan pelatihan : bagaimana packaging yang menarik, dan membangun jaringan online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun