Mohon tunggu...
Lidatul Wakidah
Lidatul Wakidah Mohon Tunggu... Guru - Lakukan sekarang atau tidak sama sekali

hidup adalah pilihan jalani, nikmati dan syukuri berdoa dan ikhtiar adalah pendukung dalam hidup

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Guru Penggerak

2 Mei 2023   20:43 Diperbarui: 11 Mei 2023   21:24 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

" Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis." (Georg Wilhelm Friedrich Hegel).

          Dari dua kalimat bijak di atas dapat kita pahami bahwa Pendidikan adalah suatu proses yang sistematis dan terencana yang sangat berdampak pada perilaku dan karakter murid. Ilmu yang baik dilandasi oleh karakter baik sehingga murid dapat menjalankan kehidupan dengan Bahagia dan keselamatan setinggi-tingginya. Seorang pendidik harus mampu menjadi teladan utama bagi murid-muridnya. Pendidikan merupakan suatu proses menuntun murid dengan penguatan karakter , norma -norma sehingga akan menjadi generasi yang memiliki nilai moral, kebajikan dan kebenaran untuk menjalankan kehidupannya.

          Setelah kita mencoba memahami dua kalimat bijak tersebut, berikut ini adalah rangkuman kesimpulan pembelajaran modul 3.1 koneksi antar materi Pendidikan guru penggerak Pengambilan Keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin.

1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Filosofi Ki Hajar Dewantara (KHD) Pratap Triloka memberikan pengaruh yang besar dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Semboyan Ing Ngarso Sung Tulodho (Sebagai seorang pemimpin harus mampu memberi tauladan), Ing Madya Mangunkarsa (Sebagai seorang pemimpin juga harus mampu memberikan dorongan, semangat dan motivasi dari tengah), Tut Wuri handayani (Sebagai seorang pemimpin harus mampu memberi dorongan dari belakang). Jadi dalam mengambil keputusan seorang pemimpin (Guru) harus mampu memberikan teladan dan memberikan semangat dan motivasi dari tengah juga mampu memberikan dorongan dari belakang untuk kemajuan seorang muridnya.

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Sebagai Seorang pendidik, kita harus memiliki nilai-nilai positif yang mampu menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid. Nilai-nilai tersebut merupakan prinsip yang dipegang teguh ketika kita berada dalam posisi yang menuntut kita untuk mengambil keputusan dari dua situasi yaitu dilema etika (benar vs benar) atau antara benar melawan salah (bujukan moral).

Nilai-nilai kebajikan yang tertanam dalam diri pendidik akan memberikan rasa yang berbedadala setiap  pengambilan keputusaan. Sebagai manusia yang beragama, kita yakin apapun yang kita lakukan, kelak akan dimintai pertanggungjawaban, begitu pula dengan pengambilan keputusan. Nilai kejujuran, integritas sebagi pendidik akan tergambar dalam keteladanan dan kebijakan -- kebijakan yang diambil dalam setiap keputusan.

3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Dalam materi Pengambilan keptusan yang berkaitan dengan kegiatan Coaching  yang telah diberikan oleh fasilitator kami menggunakan Langkah TIRTA ( T: Tujuan, I: Identifikasi, R: Rencana aksi, dan TA: Tanggung jawab). Dengan Langkah ini kami merasa sudah efektif dalam pelaksanaa pengambilan keputusan. Dilengkapi dengan menerapkan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip dalam menyelesaika dilemma dan 9 langkah pengambilan keputusan dan pengujian keputusan sehingga keputusan yang diambi benar-benar telah dipertimbangkan untuk semua pihak.

4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun