Selama ini, pendidikan Islam sering dianggap sebagai praktik pendidikan daripada sebagai disiplin ilmu yang memiliki struktur topik dan metodologi penelitian yang khas. Pertumbuhan dan perkembangan Ilmu Pendidikan Islam ini berjalan lambat, bukan hanya pada saat ini tetapi juga dalam sejarah. Sejak zaman klasik hingga saat ini, belum ada banyak pakar atau ulama yang meneliti isu-isu dalam Pendidikan Islam.
Kondisi seperti itu perlu segera diatasi dengan mengembangkan Ilmu Pendidikan Islam melalui serangkaian kajian dan penelitian yang melibatkan pemikiran dari tokoh intelektual Muslim dari zaman klasik, pertengahan, hingga modern.
Salah satu tokoh dalam pendidikan Islam adalah Ibnu Khaldun. Pandangannya terhadap pendidikan berbeda dengan pendapat Al-Ghazali, terutama dalam hal tujuan pendidikan. Menurut Al-Ghazali, tujuan Pendidikan Islam adalah semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah, sementara menurut Ibnu Khaldun, tujuan Pendidikan Islam juga mencakup memperoleh rizki.
Ibnu Khaldun (1332-1406 M) adalah seorang tokoh sejarawan dan pemikir Islam yang terkenal hingga saat ini. Salah satu karyanya yang terkenal adalah kitab al-Muqaddimah yang diakui sebagai karya ulung oleh para sarjana dan menjadi sumber kajian serta rujukan hingga saat ini. Dalam kitab tersebut, Ibnu Khaldun membahas tentang berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan.
Dalam Kita Muqaddimah, Ibnu Khaldun tidak secara tegas memberikan definisi yang jelas mengenai pendidikan. Ia hanya memberikan gambaran umum, seperti pernyataan Ibnu Khaldun bahwa "Barangsiapa tidak terdidik oleh orang tuanya, maka akan terdidik oleh zamannya." Pernyataan ini menggambarkan bahwa seseorang yang tidak mendapatkan pembelajaran yang diperlukan melalui orang tua mereka, termasuk guru-guru dan sesepuh, dan tidak mempelajarinya dari mereka, akan belajar melalui pengalaman dan peristiwa-peristiwa yang terjadi sepanjang zaman, yang pada akhirnya akan mengajarkan mereka hal-hal tersebut.
Dari pendapat nya pun dapat kita ketahui bahwa menurut Ibnu Khaldun, pendidikan mempunyai pengertian yang sangat luas. Pendidikan ini bukan sekedar proses belajar mengajar akan tetapi pendidikan merupakan suatu proses dimana manusia dapat menangkap, menyerap dan menghayati peristiwa-peristiwa alam di sepanjang zamannya.
Dalam kitab Muqaddimah, Ibnu Khaldun juga membahas tentang konsep kurikulum dan metode pendidikan Islam. Model kurikulum yang dicetuskan oleh Ibnu Khaldun menerapkan konsep keseimbangan. Sedangkan metode pendidikan Islam menekankan metode pembelajaran yang berfariasi, sehingga guru memiliki peran penting dalam proses pembelajaran.
Ibnu Khaldun memandang pentingnya pendidikan dalam pembentukan masyarakat dan peradaban. Berikut adalah beberapa pandangan Ibnu Khaldun tentang pendidikan dalam kitab Muqaddimah:
- Ibnu Khaldun mengklasifikasikan ilmu-ilmu pengetahuan yang dipelajari ke dalam dua bentuk yaitu al-‘ulum an-naqliyah (ilmu agama) dan al-‘ulum al-aqliyah (ilmu umum).
- Model kurikulum yang dicetuskan oleh Ibnu Khaldun menerapkan konsep keseimbangan. Sedangkan metode pendidikan Islam menekankan metode pembelajaran yang berfariasi, sehingga guru memiliki peran penting dalam proses pembelajaran.
- Ibnu Khaldun juga memberikan beberapa kriteria untuk seorang pemimpin, antara lain memiliki pengetahuan, mampu melakukan keadilan, kompeten, sehat secara fisik dan spiritual, serta memiliki garis keturunan dari suku Quraish.
- Dalam konteks Indonesia, pendidikan bahasa Arab juga menjadi perhatian. Menurut Ibnu Khaldun, pendidikan bahasa Arab sangat penting untuk dipelajari. Bahkan, menurutnya, pendidikan bahasa Arab lebih penting daripada pendidikan Al-Quran dan ilmu-ilmu keagamaan lainnya.
Dari pandangan-pandangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ibnu Khaldun memandang pendidikan sebagai faktor penting dalam pembentukan masyarakat dan peradaban. Ibnu Khaldun juga menekankan pentingnya pendidikan agama dan umum, serta memberikan kriteria untuk seorang pemimpin yang baik. Selain itu, Ibnu Khaldun juga menganggap pendidikan bahasa Arab sangat penting untuk dipelajari. Pandangan-pandangan Ibnu Khaldun tentang pendidikan masih relevan dan dapat diaplikasikan dalam konteks pendidikan Islam di Indonesia.
Dengan demikian, kesimpulan utama tentang pendidikan dari kitab Muqaddimah karya Ibnu Khaldun adalah bahwa pendidikan harus mencakup aspek spiritual, moral religius, praktis, dan pengetahuan yang komprehensif. Pendidikan harus membantu individu mencapai keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat, sambil mempersiapkan mereka untuk menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H