Mohon tunggu...
mar'atus sholicha
mar'atus sholicha Mohon Tunggu... -

Hitam manis bukan kecap

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Perkembangan Psikososial 3 Tahun Pertama

17 Mei 2015   08:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:54 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 3 tahun pertama adalah merupakan masa dimana paling menentukan dalam perkembangan seorang anak dalam menghadapi kehidupannya selanjutnya. Seorang anak akan mulai mengatasi, mengenal serta memberikan respon pada sekitarnya sebagai interaksi dengan sekitarnya.

Dalam teorinya Erikson menyatakan bahwa kepribadian terbentuk ketika seseorang melewati tahap psikososial seumur hidupnya. Dimana masing-masing tahap memiliki tugas perkembangan yang khas,dan mengharuskan individu menghadapi dan menyelesaikan krisis yang di alami. Sedangkan perkembangan psikososial berhubungan dengan perubahan-perubahan perasaan atau emosi dan kepribadian serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain (adaptasi dengan lingkungan). Dalam perkembangannya anak akan mulai menunjukkan atau memberikan respon dengan sikapnya berupa emosi, temperamen, pendiam, aktif, ceria, tahu apa yang ia mau. Ini merupakan respon yang diberikan seorang anak berdasarkan apa yang terjadi disekitarnya.

isu perkembangan pada masa infacy meliputi, mengembangkan kepercayaan danmengembangkan kelekatan antara bayi dan pengasuh.

·Perkembangan Kepercayaan

Menurut Erikson, pengalaman awal adalah kunci yang pertama dari delapan tahapan Erikson dalam perkembangan psikososial merupakan kepercayaan dasar vs ketidak percayaan dasar. Ini tahapan dimulai pada masa bayi dan berlanjut sampai sekitar 18 bulan. Di bulan-bulan awal, bayi mengembangkan rasa kehandalan dari orang-orang dan benda-benda di dunia mereka.mereka perlu mengembangkan keseimbangan antara kepercayaan (yang memungkinkan merekamembentuk hubungan intim) dan ketidak percayaan (yang memungkinkan mereka untuk melindungi diri mereka).

·Mengembangkan Kelekatan

Berdasarkan teori etologi, infant dan orang tua memiliki kecendrungan biologis menjalin kelekatan masing-masing dan kelekatan mendukung bayi bertahan.

Dari hasil situasi asing (strange situation) tersebut, Ainsworth dan rekannya menemukan tiga pola kelekatan yang bersifat universal, yaitu :

1.Kelekatan aman (secure attachment)

2.Kelekatan menghindar (avoidant attachment)

3.Kelekatan ambivalen atau resistan (ambivalen-resistant attachment).

·Komunikasi Emosional dengan Pengasuh : Regulasi Timbal Balik

Adapun regulasi timbal balik adalah ketika bayi memiliki dorongan kuat untuk berinteraksi dengan orang lain, yang interaksi ini mempengaruhi rasa aman dari kelekatan bergantung pada kemampuan baik anak dan pengasuh untuk merespon dengan cepat dan sensitive terhadap keadaan mental dan emosional satu sama lain.

·Referensi Sosial

Ketika bayi melihat pengasuhnya saat menghadapi orang asing atau permainan baru, mereka akan terlibat dalam referensi sosial, dengan mencari informasi emosional untuk mengerahkan perilaku.

Perkembangan psikososial anak dengan orang tua bekerja memiliki dampak negatif. Sensitivitas maternal, kualitas lingkungan rumah, dan kualitas pengasuhan anak merupakan beberapa dampak dari pekerjaan rumah. Orang tua akan merasa terbebani dengan cukup hanya memikirkan pekerjaan mereka. Sedangkan bagi anak yang ditinggal pada penitipan akan memiliki dampak besar dan berisiko dalam masalah tingkah laku. Karena pada tiga tahun ini membutuhkan kelekatan antara anak dan orang tua yang akan mengembangkan rasa percaya, dan kelekatan yang aman bagi anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun