“Gue jadi sutradara ya? Kan idenya dari gue” celetuk Ica. “Mana bisa gitu Ca, masa cuma lo aja yang pengen nge-top” protes Yani. “Eh, kalian ngapain sih pada ribut? Udah deh, biarin Ica jadi sutradara. Lo kan bisa jadi yang lain, masih banyak kok gawean yang lain” Ujar Andi.
Yup.. Ado setuju banget sama kata-kata si Andi. Memang, menjelang pembuatan film, dialog di atas sering banget di dengar. Bahkan, bisa sampe ribut karena merasa dirinya paling pantas memegang jabatan sebagai sutradara. Padahal bukan Cuma sutradara yang bikin film jadi keren. Masih banyak fungsi lain yang di butuhkan dalam pembuatan film.
Dalam sebuah film, tim produksi yang harus ada minimal 7 orang yaitu sutradara, asissten sutradara (astrada), kameramen, penulis naskah, editor, produser, dan art director (penata artistik). Mereka inilah yang harus ada biar produksi film kita menjadi lancar.
Apa sih tugas dari mereka bertujuh? Atau mereka adalah 7 Manusia Harimau? Bener gak sih, do? Duh.. 7 Manusia Harimau adalah judul sinetron bukan tim produksi film :D nih biar Ado terangin ke teman-teman semua biar makin tahu.
- Produser adalah orang yang bertugas mengumpulkan uang supaya produksi jalan.
- Sutradara adalah orang yang bertugas menerjemahkan cerita dari naskah yang di tulis oleh penulis naskah ke dalam adegan film.
- Untuk mendapatkan gambar sesuai keinginan, sutradara menyampaikan kepada kameramen. Dan kameramen akan berdiskusi dengan sutradara sebelum proses pengambilan gambar.
- Art director bertugas men-setting lokasi pengambilan gambar sesuai dengan yang ada di naskah. Misalkan di naskah tertulis kondisi kelas yang berantakan. Maka seorang art director harus membuat kelas tersebut menjadi berantakan. Semua properti yang dibutuhkan dalam proses syuting menjadi tanggung jawabnya.
- Asisten sutradara bertugas membantu sutradara dalam proses syuting. Seperti aktor mana yang akan syuting, dia yang ngatur. Dia juga bertugas menentukan kesinambungan dalam sebuah set pengambilan gambar.
- Setelah selesai syuting, maka barulah seorang editor bertugas. Tugasnya ialah menggabungkan semua gambar dari adegan peradegan menjadi sebuah gambar utuh. Dia juga yang menentukan apakah film ini bakalan enak di tonton atau gak.
Untuk pembuatan film pendek ke-7 elemen ini mesti ada. Bayangin kalo produksinya cuma 3 atau 4 orang, ribet banget pastinya. Di sinilah yang namanya kerja tim. Ketika wewenang kerjaan udah jelas dan masing-masing pihak udah tau kerjaannya, bisa dipastikan proses produksi menjadi lancar. Ado, punya tips ni buat kamu :
- Disiplin itu harga mati!
Gak mau kan, janji syuting jam 9 mesti molor cuma karena belum ada yang datang. Giliran di tegur, “santai aja, ini kan jam Indonesia” jawab mereka santai. Hey! Semakin kamu gak ontime, semakin lama waktu yang di gunakan buat syuting. Kalo aktor/aktris bukan berasal dari tim, udah di pastiin mereka bakalan badmood banget. Alhasil, take gambar di ulang-ulang karena aktornya gak fokus. Waktu juga ke buang percuma buat ngasih siraman rohani tentang ontime. Kapan syutingnya!? Jadi kamu mesti ontime yaa..
- Film kamu bisa dapat sponsor, loh.
Kamu juga bisa mendapatkan dana untuk proses produksi film. Misalkan kamu ingin membuat film fiksi yang memuat pariwisata di daerah kamu. Kamu bisa mengajukan proposal ke pihak-pihak yang terkait dengan kepariwisataan. Namun, harus di ingat ya. Konten yang akan kamu muat benar-benar mempromosikan pariwisata. Dan buat yang belum pede kerjasama kayak gini, kamu bisa menjadi produser sendiri untuk film-mu.
Udah tau kan? Ternyata film nggak Cuma butuh sutradara kan? Jadi sekarang tinggal pilih, sahabat Ado semua pengen jadi apa? (Ado) 1/2
Semoga bermanfaat. Share bila kamu merasa temanmu perlu akan info ini dan cantumkan komentar bila masih ragu. Salam Ado!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H