Booming Film Indonesia di kalangan anak muda semakin merajalela. Makin banyak festival film indie yang di gelar, mulai dari antar komunitas, tingkat kampus, tingkat nasional, atau bahkan tingkat internasional. Baru-baru ini nama Wregas Bhanuteja di kenal sineas muda Indonesia lewat film Prenjak atau In The Year Of Monkey yang berhasil meraih gelar film pendek terbaik dalam Festival Film Cannes 2016. Waw!! Amazing!!
Pastinya kepengen juga kan bikin film terus di lombain ke festival, menang, dan jadi terkenal. Uh.. indahnya. Nah, sebelum memulai membuat film kita mesti cari referensi tentang film supaya berjalan dengan semestinya. Ibarat kata "Tak kenal maka tak sayang". Iya kan? iya doonk.. :D
Untuk membuat sebuah film dimulai dari mencari ide, bikin skenario, milih crew (tim produksi), milih pemain, mikirin soal dana, promosi, dan menentukan mau di kemain film yang sudah jadi ini. Banyak pembuat film mengikutsertakan filmnya untuk festival film atau hanya dijadikan koleksi pribadi saja. Semuanya terserah kepada sang pembuat film.
Nah, tahapan dalam proses produksi film secara umum terbagi 3 yaitu, tahap pra produksi, tahap produksi, dan terakhir tahapan pasca produksi. Ini dia penjelasannya :
- Pra Produksi
Tahapan pra produksi adalah tahapan dimana penentuan ide, penulisan sinopsis, berkembang menjadi penulisan skenario, mencari crew, memilih pemain atau casting, pembuatan storyboard, dan melengkapi kelengkapan alat produksi serta urusan admistrasi atau budgeting. Tahapan ini adalah tahapan yang paling ribet, heheh.. Karena kenapa, kita mesti nentuin semuanya dan memastikan agar nanti proses produksi berjalan lancar.
Catatan Ado :
Karena kamu bikin film sendiri, jadi kamu harus mewanti-wanti penggunaan dana. Jangan terlalu besar.. kan uang kita sendiri belum ada yang danain, hehe.. apalagi kamu cuma coba-coba doang :D
- Produksi
Produksi bisa dianggap sebagai eksekusi. Proses pengambilan gambar atau syuting yang telah dijadwalkan bersama oleh sutradara. Proses ini sangat menyenangkan. Bikin film artinya kita bekerja sama. Kenapa begitu? Oalah, setiap orang punya peranan masing-masing, bayangkan apa jadinya kalo tugas yang di emban tidak dijalankan. Keselarasan antar tim produksi, pemain, dan semua orang yang terlibat harus terjalin.
Catatan Ado :
Akan ada banyak konflik dalam proses ini, jadi kamu mesti ingetin kepada yang lain supaya berkepala dingin. Entar udah syuting malah kagak teguran, gak lucu kan :D hehehe...
- Pasca Produksi
Yes! Finally!! Alhamdulilah.. selesai juga produksinya. Sekarang mesti apa sih? Bikin film udah tapi gimana nyatuin gambar-gambarnya yaa.. Eits, disinilah tahapannya. Proses editing dilakukan oleh editor yang dapat berbentuk tim atau hanya sendiri. Setelah film di edit, biasanya bila perlu di revisi maka editor akan mengedit ulang. Film sudah jadi dan sutradara sudah siap, baru deh di putar buat di tonton sama-sama. Oh.. akhirnya :D
Catatan Ado :
Kalo editor bukan berasal dari tim maka kamu harus menyiapkan budget khusus. Biasanya untuk film durasi 5-10 menit biayanya 150ribu-250ribu. Mahal bingitsss.. mending perluas pertemanan dengan editor dan ajak dia bergabung dalam tim kita. Atau kalo malu-malu, tunjuk 1 orang dari tim untuk khusus belajar tentang editing. SEMANGAT!!
Kalo niat udah terpatri dalam hati ga ada salahnya untuk di realisasikan. Semuanya mesti di coba, soal bagus apa enggak pikirin aja nanti. Ingatlah bahwa “Tiada hasil yang mengkhianati usaha”. So, Let’s Go. ACTION!! (Ado)
Semoga bermanfaat. Share bila kamu merasa temanmu perlu akan info ini dan cantumkan komentar bila masih ragu. Salam Ado!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H