Mohon tunggu...
Libya Desti Faradilla
Libya Desti Faradilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Saya seorang mahasiswa Sastra Indonesia dengan minat yang kuat pada analisis sastra, dan penulisan kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selamat Kepala Dua

14 November 2024   09:00 Diperbarui: 14 November 2024   09:15 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rupa, tak usai dipandang bergetar

Kini bukan untuk mencari sekedar pujian

Tertata bahkan bisa saja berantakan

Karena untuk kedepan, butuh waktu tujuan

Dua puluh tahun bisa bertahan, karena terus berjalan tak gentar

Semoga kedepan, tubuh dengan segala waktu tujuan akan selalu menyenangkan

Oh wahai pujaan

Bisakah kau berdiri menatap haluan hidup terdepan

Oh wahai si tubuh yang menginjak kepala dua

Bisakah kau terus berguling kedepaan tuk mencari kehidupan

Rupa yang akan selalu dihadapkan, mungkin selalu akan dipandang tuk jadi seorang yang tak getar menghadapi kehidupan

 Di injakan kepala dua harapan, semoga usia mu makmur sampai mapan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun