Mohon tunggu...
Evita Liliani Libria
Evita Liliani Libria Mohon Tunggu... Guru - Guru BK

Saya adalah Calon Guru Penggerak Angkatan 11 yang bersemangat untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Sebagai Guuru BK, saya senang membantu siswa menemukan minat dan bakat mereka. Melalui Program Guru Penggerak, saya berharap dapat menginspirasi lebih banyak guru untuk menciptakan inovasi dalam pembelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teknik Diskusi Metode Problem Based Learning untuk Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Dalam Layanan Bimbingan Klasikal

23 Januari 2023   08:06 Diperbarui: 23 Januari 2023   08:27 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tujuan umum :

  • Peserta didik memiliki pemahaman dan kesadaran bahwa mencontek adalah perbuatan tidak baik
  • Peserta didik memahami penyebab dan dampak dari perbuatan menyontek serta mempu untuk menghindarinya

Tujuan khusus :

  • Peserta didik dapat menganalisis faktor faktor pendukung motivasi belajar (C4)
  • Peserta didik dapat mengubah orientasi hasil belajar menjadi orientasi proses belajar (A4)
  • Peserta didik dapat membangun kebiasaan belajar dan membentuk perilaku jujur (P1)

Penting untuk dibagikan

Praktik ini penting untuk dibagikan kepada peserta didik karena perilaku mencontek yang sudah menjadi kebiasaan di kalangan pelajar berakibat negatif dan mengurangi rasa percaya diri. Dengan melakukan layanan bimbingan klasikal ini peserta didik dapat meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan percaya diri, mengurangi kebiasaan mencontek dan keinginan untuk belajar secara terus menerus. Diharapkan dari layanan bimbingan klasikal dalam satu semester akan merubah kebiasaan peserta didik yang sering mencontek menjadi tidak mencontek dan membangun kebiasaan belajar.

Peran dan Tanggung jawab

Dalam mengatasi permasalahan, ini tentunya Guru Bk merupakan salah satu pihak yang juga bertanggung jawab untuk membantu peserta didik mengatasi dan mengurangi kebiasaan mencontek dengan layanan bimbingan klasikal menggunakan metode Problem Based Learning.

Dalam praktik ini kami berperan aktif sebagai Guru Bk yang memberikan layanan bimbingan klasikal metode Problem Based Learning kepada peserta didik berdasarkan AKPD yang telah dianalisis sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Agar tercapainya layanan bimbingan yang diharapkan Guru Bk juga membuat modul dengan keterkaitan materi menggunakan media Canva dan Flipbook.

Tantangan dalam  menghadapi permasalahan dan mencapai tujuan tersebut serta yang terlibat adalah:

Selama proses pelaksanaan praktik baik yang menjadi tantangan kami adalah pada proses perencanaan, kami harus mempersiapkan dengan matang diantaranya adalah media layanan yang tepat dan menarik untuk permasalahan peserta didik yang digunakan selama proses kegiatan layanan bimbingan klasikal. Penggunaan LKPD dengan menggunakan media Canva yang membutuhkan waktu serta kreativitas guru. Selain media Canva, Guru Bk juga menggunakan media Flipbook dimana keduanya membutuhkan waktu dan skill untuk mendesain semenarik mungkin.

Selain proses yang menjadi tantangan kami ada hal lain yang juga menjadi tantangan untuk melakukan proses kegiatan tersebut yaitu jumlah peserta didik yang diharapkan dalam satu kelas bisa mengikuti bimbingan klasikal akan tetapi pada saat pelaksanaan layanan terdapat beberapa peserta didik yang sudah pulang terlebih dahulu, ini dikarenakan pada saat pemberian layanan pada saat waktu setelah pulang sekolah.

Tantangan lain dalam bimbingan klasikal ini adalah bagaimana agar media yang ditampilkan tidak membuat peserta didik merasa bosan saat menerima materi layanan. Serta LKPD yang diberikan membuat ketertarikan akan materi yang dibahas dan peserta didik antusias dalam mengerjakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun