Di wilayah Kudus, kalau kita melakukan perjalanan ke arah Pati melalui Jalan Raya Pantura Kudus-Pati kita akan melihat hamparan sawah yang terbentang luas di sisi kanan. Sawah-sawah tersebut berhadapan dengan Perbukitan Pati Ayam meskipun keduanya dibatasi jalan raya.
Persawahan yang terletak berbatasan dengan Desa Terban, Bulung Kulon, Sidomulyo dan Klaling tersebut mengukuhkan desa ini sebagai salah satu desa penghasil beras. Menurut data statistik tahun, setengah dari masyarakat desa ini berprofesi sebagai petani.
Saat ini pasar hasil pertanian sudah memasuki fase perdagangan bebas dengan persaingan industri kreatif dengan teknologi digital.
Sebelumnya di desa ini ada komunitas pecinta dan kreator games online tapi karena akses internet yang buruk, komunitas ini tidak berkembang.
Hadirnya teknologi internet yang berkembang menjadi teknologi digital dalam perspektif penggunaan yang luas sangat mendorong desa-desa untuk maju. Desa Pladen termasuk di antara 15 ribu desa yang dikategorikan memiliki akses internet buruk dan banyak titik lokasi yang blankspot.
Padahal, saat ini ada 4 program prioritas untuk desa dari Kemendes PDTT. Keempat program tersebut yaitu agar desa memiliki setidaknya satu produk unggulan, memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menambah pendapatan asli desa agar desa mandiri, membangun embung desa dan membangun fasilitas olahraga.
Selain itu, desa berhak mendapatkan akses sistem informasi desa (SID) yang mendukung banyak pelayanan publik. Itu semua pastinya butuh akses internet yang mumpuni.
Di bulan November 2022 BUMDes milik Desa Pladen didirikan. BUMDes ini awalnya menjalankan hanya usaha pengelolaan sampah untuk menjawab persoalan berakhirnya subsidi pelayanan pengelolaan sampah dari desa untuk beberapa instansi di desa. Selain itu, faktor kebersihan jadi pertimbangan. Usaha pengelolaan sampah dimulai di bulan Maret 2023.
Nah, ternyata eksistensi BUMDes dengan nama Kaliwaru ini mendapat sorotan dari IndiHome dari Telkom Indonesia, salah satu internet provider . IndiHome mempercayakan BUMDes untuk mempromosikan, mengelola pendaftaran dan pembayaran iuran pelanggan. Satu bulan berselang dilakukannya promosi layanan internet IndiHome, 80 rumah tangga berhasil menjadi pelanggan baru IndiHome di desa ini.
Paket yang ditawarkan IndiHome melalui BUMDes ini ada beberapa macam. Masyarakat memilih paket layanan sesuai kebutuhan pemakaian kuota dan kemampuan mereka. Biaya langganan sekitar 110 ribu hingga 220 ribu rupiah dengan jumlah Mbps sebesar 3 hingga 10 Mbps sepertinya sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan masyarakat di Pladen.
Semoga jumlah pelanggan internet di desa ini semakin meningkat. Tak cuuma pelayanan SID tapi pelayanan pengelolaan sampah desa juga bisa memaksimalkan fasilitas internet provider IndiHome tentunya. Desa Pladen pun jadi semakin gaul nih.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H