Saya selalu kagum melihat tempat-tempat potensial pariwisata di Kudus. Tak cuma itu, kalau melihat tempat wisata yang super keren tapi kurang terekspos rasanya gemes mau ikut mempromosikannya. Ndilalah saya diberikan jalan untuk melihat, meliput sekaligus jalan bareng Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) dan Badan Promosi Pariwisata (BPPD) Kudus.
Saya dan teman-teman kompasianer Koteka dan Semarkutigakom diberi kesempatan hadir di On The Spot Fam Trip Disbudpar Kudus di tanggal 16-17 Maret 2023 bersama keluarga besar stakeholder pariwisata di Kudus seperti Disbudpar, BPPD Kudus dan Jawa Tengah serta Generasi Baru Indonesia (GenBI) Kudus dan Jawa Tengah.
Kegiatan yang menjadi ajang promosi pariwisata Kudus ini diadakan tepat di tengah Festival Dandangan, gelaran pasar rakyat dan ritual budaya yang rutin Â
diadakan menjelang datangnya bulan Ramadhan. Tari Kepyar dan lagu-lagu modern dengan dilengkapi iringan alat musik tradisional yang dibawakan oleh band Disket menyambut hangat para tetamu.
Di kursi undangan hadir stakeholder pariwisata Kudus dan Jawa Tengah. Peserta juga dimeriahkan oleh hadirnya adik-adik mahasiswa dari Universitas Muria Kudus (UMK) yang jadi ikon perguruan tinggi di Kudus dan siswa-siswi pilihan dari SMA dan SMK di Kudus. Pariwisata adalah ruang milik semua pelaku kreatif. Anak muda adalah potensi utama penghasil kreatifitas. Sangat pantas jika di event promosi pariwisata seperti ini panitia melibatkan mereka.
Festival yang dilakukan pada tanggal 11 hingga 22 Maret 2023 ini menjadi perhelatan terbesar menyambut Ramadhan di Kudus setelah masa pandemi. Ratusan tenan dari UMKM dan produk unggulan di Kudus ikut membuka stand. Festival yang digelar selama 12 hari ini ditutup dengan gelaran kirab dan pemukulan bedug di Menara Kudus yang juga jadi penanda datangnya bulan suci Ramadhan.
Berangkat dari Hotel @Hom peserta diajak berwisata jalan kaki menelusuri area Dandangan. Suasana lapangan Simpang Tujuh Kudus disulap seperti pasar malam dengan kemeriahan permainan-permainan rakyat. Gemerlap lampu warna-warni menghiasi malam di tengah langkah-langkah pengunjung yang membludak di jalan.
Saya dan teman-teman menemukan beberapa stand yang menjual jajanan tradisional. Stand-stand ini cukup diminati pengunjung di antara produk lainnya. Teman saya Lisa bahkan harus rela setengah jam mengantri demi mendapatkan pesanannya yaitu intip ketan. Tradisi memasak kerak beras ketan yang rasanya gurih dan renyah ini juga jadi penanda datangnya bulan Ramadhan.
Selain intip ketan, di Kudus terdapat beberapa jajanan tradisional lainnya seperti ntok-ntok, keciput, jangklong, kacang bawang sumber gelis, getuk nyimut, keripik pakis, keripik rebung, sirup parijotho dan yang sudah terkenal seperti jenang dan madu mongso.
Di wisata jalan malam ini kami mengunjungi Menara Kudus, area Taman Menara yang menjadi area wisata edukatif dan Klenteng yang terdapat di dekat kawasan Taman Menara.Â