Mohon tunggu...
Lia Wahab
Lia Wahab Mohon Tunggu... Jurnalis - Perempuan hobi menulis dan mengulik resep masakan

Ibu rumah tangga yang pernah berkecimpung di dunia media cetak dan penyiaran radio komunitas dan komunitas pelaku UMKM yang menyukai berbagai jenis kerja kreatif

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Wisata Speedboat dan Tour Jeep di Desa Kandangmas yang Penuh Cerita

12 November 2022   23:59 Diperbarui: 13 November 2022   00:02 1276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya bersama teman-teman di area Punden Masen yang bertangga (Sumber: dok.pri)

Dewi Nawangsih atau Raden Ayu Dewi Nawangsih adalah putri dari Sunan Muria. Sementara itu, Raden Bagus Rinangku adalah kekasih dari Dewi Nawangsih. Dikisahkan bahwa Sunan Muria tak menyetujui kalau Raden Ayu Dewi Nawangsih itu menikah dengan Raden Bagus Rinangku dan sudah menjodohkan putrinya itu dengan pria pilihan beliau.

Sunan Muria pun menguji Raden Bagus Rinangku dengan memintanya menjaga padi di sebuah sawah di Desa Masen (Masin) agar padi yang sudah menguning tidak dimakan oleh burung. Raden Bagus lalu mematuhi perintah Sunan.

Kemudian datanglah burung-burung memakan bulir padi hingga hanya tersisa merangnya. Raden Bagus menutupi hal itu kepada kekasihnya tersebut. Sang putri dari Sunan Muria ini pun percaya. Raden Bagus yang memiliki kesaktian rupanya telah mengembalikan semua bulir padi ke tempatnya semula.

Sunan Muria kemudian memanggil Raden Bagus Rinangku untuk menanyakan perihal padi di sawah yang diperintahkannya untuk dijaga. Raden Bagus mengatakan jika padi itu tidak dimakan burung-burung sama sekali.

Akhirnya Sunan Muria murka atas kebohongan yang diucapkan Raden Bagus Rinangku. Sang Sunan juga menganggap Raden Bagus telah lancang memakai kesaktiannya untuk beliau. Sunan Muria pun meluncurkan anak panahnya dari arah Gunung Muria ke arah Raden Bagus Rinangku hingga pria itu meninggal.

Ada dua versi kisah lanjutannya. Versi pertama, sambil menangis Dewi Nawangsih mendatangi jasad Raden Bagus dan menancapkan tubuhnya ke ujung panah yang tertancap di tubuh Raden Bagus sampai Dewi Nawangsih pun ikut meninggal. Versi kedua, Dewi Nawangsih sengaja menghalagi busur panah yang menuju Raden Bagus yang membuat busur panah itu menancap ke tubuhnya dan tembus hingga ke tubuh Raden Bagus.

Sekarang makam Raden Bagus Rinangku dan Raden Ayu Dewi Nawangsih ini ramai dikunjungi peziarah maupun wisatawan. Pesan Sunan Muria kepada penduduk sekitar saat itu untuk menjaga dan menziarahi makam. Ada pula mitos bahwa pepohonan Jati tua di sekitar Punden Masen adalah masyarakat yang dikutuk oleh Sunan Muria karena hendak melawan Sunan Muria saat itu. Pohon-pohon Jati tersebut pun dilarang untuk ditebang atau diambil bagiannya karena jika diambil dianggap bisa menyebabkan celaka bagi si pengambilnya.

Potensi UMKM desa

Di desa Kandangmas ada beberapa UMKM yang dijalankan oleh masyarakat. Di antaranya ada produksi gula merah, ada pengeringan akhir kain batik ecoprint, ada penjual makanan khas seperti Nto nto, Kolak Gudang atau Telo Gudang dan beberapa makanan khas lainnya.

Setiap hari minggu pagi di depan Gedung Serbagunan Kandangmas kini ada ibu-ibu yang berjualan makanan khas Kandangmas. Nah, jika anda mau menikmati kuliner khas Kandangmas anda bisa meluncur deh ke desa ini di hari minggu pagi.

Potensi wisata di Desa Kandangmas kelak akan dikelola oleh BUMDes bersama pemuda pemudi Karang Taruna. Desa Kandangmas ini termasuk Desa Wisata Ramah Berkendara karena jalan-jalan untuk mengakses ke setiap titik tempat wisatanya sudah diaspal sempurna. Di desa ini juga terdapat Gedung Serbaguna dengan kapasitas yang sangat besar. Untuk kegiatan Festival Kreatif Lokal yang akan digelar oleh Adira Finance aula ini sangat potensial, lokasinya juga tak jauh dari jalan masuk ke area desa dan Bendung Logung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun