Mohon tunggu...
Lia Wahab
Lia Wahab Mohon Tunggu... Jurnalis - Perempuan hobi menulis dan mengulik resep masakan

Ibu rumah tangga yang pernah berkecimpung di dunia media cetak dan penyiaran radio komunitas dan komunitas pelaku UMKM yang menyukai berbagai jenis kerja kreatif

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menengok Keindahan dan Keunikan Japan milik Kudus di Lereng Muria

12 November 2022   21:00 Diperbarui: 12 November 2022   21:06 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Penghasil Kopi Robusta, Parijotho dan Jeruk Pamelo

Dengan lahan kopi seluas sepertiga desanya yaitu 105 hektar, Desa Japan merupakan salah satu desa penghasil kopi robusta terbesar di Kudus. Di tahun 2021 Desa Japan telah memproduksi 82.635 ton kopi robusta (sumber: Lokadata.id). Tradisi tani kopi telah terbangun sedemikian rupa di desa ini.

Tradisi pemilahan atau pemetikan biji kopi yang berwarna merah tua di kebun yang terhampar di lereng-lereng desa ini menjadi proses yang menarik untuk dilihat. Saat sinar matahari menghangatkan, hamparan biji kopi yang dijemur di lahan-lahan di samping atau di depan rumah penduduk menjadi pemandangan sehari-hari di desa ini.

Selain tanaman kopi, area kebun kopi juga diisi oleh tanaman naungan untuk tanaman kopi seperti Alpokat, Cengkeh, Nangka dan Pisang.

Di desa ini ada juga tanaman Parijotho yang merupakan tanaman khas dari lereng Gunung Muria. Tetapi, belum ada lahan kebun khusus untuk tanaman Parijotho ini karena tanaman ini tumbuh liar di hutan.

Selain menghasilkan kopi dan parijotho, desa ini juga dikenal sebagai penghasil Jeruk Pamelo. Di hampir setiap rumah penduduk terdapat satu atau lebih pohon Jeruk Pamelo. Harga jual Jeruk Pamelo di kota-kota besar yang sangat tinggi membuat tanaman Jeruk Pamelo ini terus dibudidaya oleh penduduk. Bahkan, sebuah pohon Jeruk Pamelo saja bisa disewa dengan kisaran harga 6 hingga 7 juta per tahun. Tentu saja hasil penjualan Jeruk Pamelo tersebut per tahun jauh lebih besar dari harga sewa pohonnya. Nah, gimana dengan anda? Berminat untuk menyewa pohon Jeruk Pamelo atau memborong buahnya sajakah? Hehehe...

Saat ini, pemetikan Jeruk Pamelo bahkan masuk dalam paket tur wisata di Desa Japan. Jadi, selain wisatawan bisa keliling desa melihat-lihat aneka pohon Jeruk Pamelo, mereka juga bisa ikut memetiknya di kebun. Seru bukan?

Sambel Pacar, salah satu kuliner khas di Desa Japan (Sumber: dok. pribadi)
Sambel Pacar, salah satu kuliner khas di Desa Japan (Sumber: dok. pribadi)

Aneka kuliner khas desa yang jarang ditemui

Kalau anda ke desa Japan, anda bisa menemui aneka kuliner khas. Dan, kuliner khas di sini benar-benar jarang ditemukan di desa lainnya. Di antara kuliner khas dan unik itu ada Sambal Pacar atau sambal yang dibuat dari Cabai, Bawang dan bunga pohon Pacar.

Selain itu, di desa ini ada juga pecel daun Pakis yang tanamannya hanya ada di lereng gunung atau di dataran tinggi. Ada lagi bakso kopi atau bakso yang dibuat dari daun kopi dan kerupuknya dibuat dengan campuran bubuk kopi. Untuk cemilannya di sini ada aneka kripik dari ketela dan rebung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun