Mohon tunggu...
Lia Wahab
Lia Wahab Mohon Tunggu... Jurnalis - Perempuan hobi menulis dan mengulik resep masakan

Ibu rumah tangga yang pernah berkecimpung di dunia media cetak dan penyiaran radio komunitas dan komunitas pelaku UMKM yang menyukai berbagai jenis kerja kreatif

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keunikan-Keunikan Kudus dari yang Bikin Happy sampai Bikin Deg-degan

6 November 2022   19:19 Diperbarui: 8 November 2022   22:27 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menara Kudus dan Mesjid Al-Quds (Sumber foto: Kompas.com)

Ia menjadi pengusaha Indonesia pertama yang menyewa pesawat Fokker untuk menyebar pamflet rokok kreteknya dari udara hingga menuju Bandung dan Jakarta. Ia juga membagikan cangkir dan piring dengan merek rokok kreteknya untuk konsumen rokok Bal Tiga. Niti Semito juga membangun Radio Siaran RVK (Radio Vereiging Koedoes), gedung bioskop dan membentuk tim sepak bola serta grup tonil sandiwara.

Akibat adanya persaingan dagang antara pengusaha kretek pribumi dan Tionghoa, pecahlah Kerusuhan Kudus 31 Oktober 1918. Dalam kerusuhan tersebut, penduduk pribumi membakar dan menjarah Pecinan di kawasan Kota Lama Kudus yang mengakibatkan sekitar 10 orang meninggal dan luka-luka. Tak hanya itu, kerusuhan mengakibatkan separuh populasi Tionghoa di kota Kudus eksodus ke Semarang dan kota lainnya di pulau Jawa.

Usaha kretek Niti Semito terus berkembang. Sang Raja Kretek juga menjadi orang pertama di Indonesia yang memiliki mobil termahal dari Eropa hingga masuk dalam berita di surat kabar di Eropa di tahun 1928. Keberhasilan Niti Semito lalu diikuti oleh pengusaha-pengusaha kretek lainnya di Kudus. Di tahun awal abad ke-20 tersebut industri Kretek di Kudus mengalami masa kejayaan dengan nilai ekspor ke daerah lainnya yang fantastis. Pabrik Rokok Bal Tiga mengalami puncak kejayaannya di tahun 1934.

Datangnya penjajah Jepang di tahun 1942 mengawali kehancuran pabrik rokok Bal Tiga. Industri rokok kretek Bal Tiga terhenti karena pabrik dan aset-aset mesin disita oleh pasukan Jepang untuk dijadikan gudang dan bahan persenjataan mereka.

Saking besarnya setoran pajak dan kontribusi dari Nitisemito, Bung Karno bahkan sampai menjebutnya sebagai orang kaya Indonesia dalam pidato di sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945. (sumber: Wikipedia)

Kini, beberapa industri kretek besar ada di Kudus di antaranya PT. Djarum, PT. Nojorono dan PT. Sukun. Dari kedua industri kretek ini tercipta lapangan kerja besar-besaran untuk penduduk di Kudus dan kota lainnya di Indonesia.

Kalau kamu mau menelusuri sejarah kretek di Kudus kamu bisa menelusuri area "Kampung Juragan Kretek" di sepanjang kota lama Kudus di antaranya di desa Langgar Dalem, Kauman, Kerjasan, Demangan, Janggalan, Damaran dan Kajeksan. Di sana dulu hidup masyarakat yang membangun usaha kretek. Mereka dulu mempunyai penghasilan yang besar ketika industri kretek di Kudus sedang jaya-jayanya. Beberapa koleksi peninggalan pelaku industri kretek di masa itu termasuk peninggalan sang Raja Kretek Nitisemito kini disimpan di Museum Kretek Kudus. Jadi, kalau kamu ke Kudus, jangan lewatkan untuk berkunjung ke museum ini ya... 

8. Beberapa desa dengan penamaan berunsur Jepang

Belum diketahui dari mana keterkaitan dan asal usulnya, ada tiga desa di Kudus yang namanya diambil dari nama Jepang. Desa-desa tersebut yaitu Desa Jepang, Desa Japan dan Desa Jepang Pakis. Desa Jepang ada di Kecamatan Mejobo. Desa Japan ada di Kecamatan Dawe di lereng gunung Muria. Desa Jepang Pakis ada di Kecamatan Jati. Di Desa Japan bahkan ditemukan goa yang pernah dipakai untuk berlindung serdadu Jepang.

9. Buah khas Parijoto dengan mitosnya

Parijoto adalah salah satu jenis buah yang dapat ditemukan di sekitar lereng Gunung Muria. Buah ini memiliki rasa yang khas yaitu asam dan sedikit getir. Mitos yang ada di masyarakat dahulu, jika ada wanita hamil yang memakan buah ini maka kelak anaknya akan memiliki wajah rupawan. Buah Parijoto ini juga menjadi salah satu ikon Kudus terutama kawasan lereng Muria. Bahkan motif batik Kudus punya ciri khas umumnya menggambarkan bentuk tanaman dan buah Parijoto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun