Wajar saja gubernur kagum pada biola buatannya karena keistimewaan bahan, proses dan desainnya. Biola buatan Mbah Min bahkan sampai dipesan oleh pembeli dari Malaysia dan Hongkong.
Mbah Min juga mengelola sisa bambu dan kayu produksi biolanya menjadi benda seni lainnya yang istimewa seperti ukiran kayu berbentuk menara dan bentuk lainnya. Ada juga ukiran berbentuk huruf kaligrafi yang dipajang dalam sebuah pigura.
Â
Menurunnya penjualan akibat pandemi
Beberapa sekolah juga sempat memesan biola darinya tapi belum sempat melayani pesanan dalam jumlah tinggi pandemi Covid-19 keburu terjadi. Sekolah-sekolah pun ditutup untuk kegiatan belajar mengajar. Pandemi sangat berdampak pada angka penjualan biola buatan Mbah Min. Tak hanya pesanan dari sekolah-sekolah, jumlah pesanan biola Mbah Min juga merosot tajam dari pembeli lainnya. Pembatasan aktifitas sosial di masa pandemi membuat Mbah Min cukup kepayahan memasarkan produk biolanya.
Mengidolakan sang maestro biola
Ada satu cita-cita Mbah Min yang akhirnya tidak kesampaian yaitu mempersembahkan biola buatannya untuk sang maestro biola Indonesia, Idris Sardi. Baru saja beliau mau membuat biola untuk hadiah tersebut, sang maestro lebih dulu meninggal dunia. Mbah Min sangat mengagumi Idris Sardi sebagai maestro biola sekaligus tokoh senior yang konsisten di bidang bakatnya. Itu juga lah yang menginspirasi Mbah Min untuk fokus berkarya dalam membuat dan mengukir biola. "Saat ini zaman sudah canggih. Orang punya macam-macam keahlian dan di luar sana banyak produk menarik yang dijual. Tapi, setiap orang punya rezekinya sendiri dari keahliannya dan saya memilih tetap fokus jadi pengrajin biola saja karena itulah keahlian saya,' ucapnya.
Kunjungan kami ke rumah Mbah Min ini berkesan manis. Selain banyak informasi kami dapat dari Mbah Min dan keindahan aneka biola yang terpampang, Mbah Min pun menyuguhkan permainan biolanya di hadapan kami. Dawai-dawai dimainkannya seiring dengan nada lagu Indonesia Pusaka yang mengalun merdu dari biola cantik itu. Teh hangat di tengah cuaca yang semakin dingin pun melengkapi suasana silaturahmi kami dengan Mbah Min.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H