Mohon tunggu...
Lia Wahab
Lia Wahab Mohon Tunggu... Jurnalis - Perempuan hobi menulis dan mengulik resep masakan

Ibu rumah tangga yang pernah berkecimpung di dunia media cetak dan penyiaran radio komunitas dan komunitas pelaku UMKM yang menyukai berbagai jenis kerja kreatif

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Mbah Min, Pengrajin Biola Istimewa dari Bahan Bambu

26 Juli 2022   08:24 Diperbarui: 13 Agustus 2022   11:54 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wajar saja gubernur kagum pada biola buatannya karena keistimewaan bahan, proses dan desainnya. Biola buatan Mbah Min bahkan sampai dipesan oleh pembeli dari Malaysia dan Hongkong.

Mbah Min juga mengelola sisa bambu dan kayu produksi biolanya menjadi benda seni lainnya yang istimewa seperti ukiran kayu berbentuk menara dan bentuk lainnya. Ada juga ukiran berbentuk huruf kaligrafi yang dipajang dalam sebuah pigura.

 

Menurunnya penjualan akibat pandemi

Beberapa sekolah juga sempat memesan biola darinya tapi belum sempat melayani pesanan dalam jumlah tinggi pandemi Covid-19 keburu terjadi. Sekolah-sekolah pun ditutup untuk kegiatan belajar mengajar. Pandemi sangat berdampak pada angka penjualan biola buatan Mbah Min. Tak hanya pesanan dari sekolah-sekolah, jumlah pesanan biola Mbah Min juga merosot tajam dari pembeli lainnya. Pembatasan aktifitas sosial di masa pandemi membuat Mbah Min cukup kepayahan memasarkan produk biolanya.

20220725-171424-62df73ae3555e43cba7c7664.jpg
20220725-171424-62df73ae3555e43cba7c7664.jpg
Bersamaan dengan akan berjalannya Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) di desa Japan ini maka produk biola buatan Mbah Min ini berpotensi menjadi salah satu produk yang akan dibantu pemasarannya oleh badan usaha milik warga ini. Selain produk biola, desa Japan ini sudah dikenal dengan beberapa hasil alamnya seperti kopi robusta Muria, buah Parijoto, Alpukat, Jeruk Bali dan produk lainnya. Desa Japan yang berada di ketinggian lebih dari 600 Mdpl ini juga punya beberapa spot wisata alam seperti Air Tiga Rasa, Puncak Argowiloso dengan jalur pendakiannya, Air Terjun Montel dan bentang alam yang indah di ketinggian. 

Mengidolakan sang maestro biola

Ada satu cita-cita Mbah Min yang akhirnya tidak kesampaian yaitu mempersembahkan biola buatannya untuk sang maestro biola Indonesia, Idris Sardi. Baru saja beliau mau membuat biola untuk hadiah tersebut, sang maestro lebih dulu meninggal dunia. Mbah Min sangat mengagumi Idris Sardi sebagai maestro biola sekaligus tokoh senior yang konsisten di bidang bakatnya. Itu juga lah yang menginspirasi Mbah Min untuk fokus berkarya dalam membuat dan mengukir biola. "Saat ini zaman sudah canggih. Orang punya macam-macam keahlian dan di luar sana banyak produk menarik yang dijual. Tapi, setiap orang punya rezekinya sendiri dari keahliannya dan saya memilih tetap fokus jadi pengrajin biola saja karena itulah keahlian saya,' ucapnya.

Kunjungan kami ke rumah Mbah Min ini berkesan manis. Selain banyak informasi kami dapat dari Mbah Min dan keindahan aneka biola yang terpampang, Mbah Min pun menyuguhkan permainan biolanya di hadapan kami. Dawai-dawai dimainkannya seiring dengan nada lagu Indonesia Pusaka yang mengalun merdu dari biola cantik itu. Teh hangat di tengah cuaca yang semakin dingin pun melengkapi suasana silaturahmi kami dengan Mbah Min.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun