Mohon tunggu...
Lia Wahab
Lia Wahab Mohon Tunggu... Jurnalis - Perempuan hobi menulis dan mengulik resep masakan

Ibu rumah tangga yang pernah berkecimpung di dunia media cetak dan penyiaran radio komunitas dan komunitas pelaku UMKM yang menyukai berbagai jenis kerja kreatif

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Kembalinya Kehangatan Keluarga di Depan Layar Televisi Berkat Siaran Digital

20 Agustus 2021   23:22 Diperbarui: 21 Agustus 2021   16:54 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lagipula, pemasukan kami tak lagi sebanyak dulu. Pandemi juga jadi faktor yang sangat berpengaruh bagi kondisi ekonomi keluarga saat ini. Saya sadar, saya harus lebih bijak mengelola anggaran rumah tangga.

Telah lama saya mengetahui soal siaran televisi digital yang ternyata banyak nilai lebihnya daripada siaran televisi analog. Saya sering menonton siaran televisi digital di rumah adik-adik saya. 

Siaran televisi digital itu kualitas gambarnya jauh lebih baik dari televisi analog. Gambar di siaran tv digital tidak berbintik atau kabur di saat antena jauh dari pemancar televisi. Meskipun begitu, tv digital tidak membutuhkan iuran berlangganan, bukan siaran streaming atau menggunakan internet. Siaran tv digital  bisa diterima cukup dengan antena digital.

Menurut situs Kemenkominfo, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan menghentikan siaran televisi analog secara total pada bulan November tahun 2022 nanti. Penghentian siaran analog itu ternyata dilakukan secara lima tahap dimulai sejak bulan Agustus 2021 ini untuk beberapa wilayah hingga penghentian total di 2 November 2022 nanti. 

Saat mendengar kabar ini, saya sempat panik karena saya belum memiliki televisi digital dan merasa televisi di rumah segera tidak bisa dipakai lagi.

Saya pun menelusuri informasi soal ini secara lebih jauh. Ternyata, televisi analog masih bisa digunakan untuk menangkap siaran digital dengan dibantu alat khusus bernama Set Top Box (STB) TV. Kabarnya, Indonesia menggunakan standardisasi DVB-T/T2 (Digital Video Broadcasting-Terrestrial generasi kedua). Jadi, tv digital atau STB yang digunakan harus dipastikan ada chip DVB-T/T2 ini karena ada beberapa perangkat tv digital menggunakan seri DVB lainnya.

Ini lagi yang menggembirakan buat saya, harga STB ini ternyata sangat terjangkau, tak seperti harga televisi baru atau televisi bekas. Saat ini, kisaran harga STB yaitu 200.000 hingga 300.000 rupiah. Belum lagi, biasanya kalau sudah banyak permintaan kan harganya bisa turun. Kalau lagi begini saya koq jadi ingat teori ekonomi khususnya soal hukum permintaan ya? Ibu bijak harus begitu toh.

Akhirnya saya pun memutuskan membeli STB dan antena tv digital. Wah, hasilnya luar biasa. Televisi analog saya bisa menangkap siaran banyak saluran tv dengan tampilan gambar dan suara lebih mantap, tak pakai bintik-bintik lagi layarnya, hehehe. 

Alhamdulillah, saya sekeluarga sekarang betah duduk di depan televisi khususnya di jam-jam siaran yang edukatif sekaligus menghibur. Stasiun tv yang tadinya siarannya tidak kami jangkau kini bisa kami nikmati program-program kerennya. Tentunya, kami tak perlu lagi berebut memutar arah antena.

Di luar jam belajar mereka, saya pun jadi senang mengawasi mereka saat menonton televisi. Zidan, Aisha, Elvan dan Agam jadi cukup betah di rumah dan tak terlalu bergantung pada perangkat gawai. 

Wah, saya jadi berpikir kenapa tak dari kemarin saja kami menikmati siaran digital seperti ini. Kehangatan keluarga saya saat kecil di depan televisi seolah kembali lagi bersama keluarga kecil saya ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun