Mohon tunggu...
Lia Wahab
Lia Wahab Mohon Tunggu... Jurnalis - Perempuan hobi menulis dan mengulik resep masakan

Ibu rumah tangga yang pernah berkecimpung di dunia media cetak dan penyiaran radio komunitas dan komunitas pelaku UMKM yang menyukai berbagai jenis kerja kreatif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saat Nafas Nasionalisme Bersanding Manis dengan Nilai Ketuhanan, Belajar dari Perayaan 100 Tahun GPdI

12 Mei 2021   16:23 Diperbarui: 13 Mei 2021   04:46 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendeta Robert Broadland menyatakan dirinya mendukung atas disahkannya pelopor GPdI USA Pendeta Johannes Albert Ticoalu sebagai Bapak Gereja pantekosta di Indonesia, oleh seluruh pendeta  GPdI se Amerika Serikat. Penobatan itu diwakili oleh Ketua Majelis Daerah GPdI Region 1, Pendeta Polke Koyongian dan Ketua Majelis Daerah GPdI Region2, Pendeta Ferdinand Senduk.

"Menjadi kebanggaan sebagai warga GPdI, ternyata pada saat Sumpah Pemuda digelorakan di tahun 1928. GPdI menjadi gereja yang pertama kali menggunakan kata Indonesia," ungkap pendeta Jeamly Ticoalu, Ketua Panitia acara.

Hebat ya, acara yang berlevel internasional, diadakan oleh para tokoh yang telah puluhan tahun menetap di negeri orang ini tetap mengusung sisi nasionalisme bersanding serasinya dengan nilai-nilai keagamaan.

Sebagai bagian dari menjunjung tinggi nasionalisme itu, panitia mengundang nara sumber utama yang datang dari Deputi V Kantor Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Dra. Jaleswari Pramodhawardhani, M. Hum. Panitia berharap kegiatan ini bisa menjadikan umat Kristiani di manapun semakin solid sesuai ajaran Kristus yang diyakininya.

Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, saya terharu dengan nilai nasionalisme umat di GPdI ini. Semoga nasionalisme ini juga bisa dijaga oleh semua umat yang ada di bumi nusantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun