Mohon tunggu...
Lia Wahab
Lia Wahab Mohon Tunggu... Jurnalis - Perempuan hobi menulis dan mengulik resep masakan

Ibu rumah tangga yang pernah berkecimpung di dunia media cetak dan penyiaran radio komunitas dan komunitas pelaku UMKM yang menyukai berbagai jenis kerja kreatif

Selanjutnya

Tutup

Trip

Wisata Virtual Mekkah bareng Lions Club, Wisata Sambil Beramal

21 Agustus 2020   18:46 Diperbarui: 23 Agustus 2020   15:42 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ira Lathief yang memandu tur ini adalah pemandu tur yang juga pendiri Wisata Kreatif Jakarta dan penggagas ide-ide wisata kreatif. Sumber foto: tangkapan layar ponsel pribadi.

Kemarin pada tanggal 20 Agustus 2020 untuk kesekian kalinya saya mengikuti tour virtual. Kali ini saya mengikuti tour ke kota suci Mekkah bersama dengan Lions Club Jakarta Nusantara yang bekerjasama dengan Wisata Kreatif Jakarta. Tour ini diadakan dalam rangka tahun baru Hijriyah dan juga menjadi tour amal karena hasil bersih dari kegiatan ini akan digunakan untuk Program Bakti Sosial Relieving The Hunger (Memberi Makan Kaum Duafa) oleh Lions Club Jakarta Nusantara.

Ira Lathief yang memandu tur ini adalah pemandu tur yang juga pendiri Wisata Kreatif Jakarta dan penggagas ide-ide wisata kreatif. Sumber foto: tangkapan layar ponsel pribadi.
Ira Lathief yang memandu tur ini adalah pemandu tur yang juga pendiri Wisata Kreatif Jakarta dan penggagas ide-ide wisata kreatif. Sumber foto: tangkapan layar ponsel pribadi.
Wisata kota suci yang dilakukan melalui aplikasi Zoom ini dipandu tour guide Ira Lathief yang sudah sangat berpengalaman di dunia tour guide.

Lions Club sendiri adalah sebuah organisasi nirlaba yang berinduk di Amerika Serikat dan sudah berusia di atas 100 tahun. Kegiatan sosial mereka banyak, beberapa di antaranya yaitu membantu penderita kanker dan bantuan sosial bagi kaum dhuafa. Itu yang saya tau, selebihnya saya lihat organisasi ini punya sangat beragam aktifitas sosial.


Meskipun ini tour ke kota suci umat Islam, peserta tour yang berjumlah 98 orang ini sangat beragam, bukan cuma dari kalangan muslim. Tentu saja ya, kota Mekkah toh sudah jadi kota besar dunia yang memiliki banyak sejarah.

Layaknya tour asli, tour virtual ini diawali dari bandara  di Jakarta. Kami bersuka ria layaknya serombongan yang bersiap melakukan perjalanan sekitar 12 jam menuju Jeddah. Setibanya di Jeddah kami melihat beberapa alternatif kendaraan menuju kota Mekkah dan kami memilih kereta cepat. Kereta ini merupakan salah satu kereta tercepat di dunia menyaingi Shinkansen di Jepang.

Inilah enaknya sebuah tour virtual, wisata dilakukan lebih cepat dan lebih bisa melihat secara menyeluruh walaupun tidak mendetail. Dan, peserta tur non muslim juga bisa ikut masuk ke kota Mekkah dengan tour ini.


Memasuki kota Mekkah, merinding rasanya melihat bangunan Masjidil Haram yang luas dan saat ini dikelilingin kompleka Hajar Bait yaitu gedung-gedung tinggi termasuk hotel mewah dan menara jam atau Clock Tower. Itu adalah menara jam terbesar di dunia yang ukurannya jauh lebih besar dari Big Ben di London.  Dan hebatnya, lampu Clock Tower di malam hari bisa terlihat sampai puluhan kilometer jauhnya dan bisa jadi bangunan penanda lokasi Masjidil Haram.

Masjidil Haram tak pernah sepi dari manusia. Selama 24 jam selalu ada jemaah yang mengitari Ka'bah. Bahkan selama musim pandemi Covid-19 ini pun Pengelola Masjidil Haram meminta setidaknya ada pengurus mesjid yang bergantian mengitari Kakbah. Suara adzan dari Masjidil Haram pun bisa didengar sampai puluhan kilometer. Ini karena Masjidil Haram menjadi pusat aktifitas muslim di saat pelaksanaan ibadah haji dan umroh yang dilakukan di beberapa tempat di kota Mekkah.

Setelah puas melihat pusat kota, Masjidil Haram hingga bukit Jabal dimana tempat ibadah haji dan umroh berlangsung, kami dibawa menuju sisi kota. Di sini terdapat beberapa museum yang salah satunya adalah museum tentang para sahabat Nabi Muhammad. Mungkin karena lokasinya jauh dari Masjidil Haram, museum-museum ini kurang ramai dikunjungi.

Menurut Ira sang tour guide yang juga adalah pendiri komunitas Wisata Kreatif Jakarta, kota besar Mekah sendiri penduduknya tidak banyak, cuma sekitar dua juta orang. Tapi, di musim.ibadah haji, kota suci ini akan sangat padat dengan manusia. Bangunan di Mekkah khususnya di seputaran Masjidil Haram pun sudah padat dan semakin banyak karena banyaknya proyek ambisius pemerintah Arab Saudi yang ingin menaikkan kapasitas jamaah haji dan umroh ke kota ini. Fasilitas baru yang canggih dibangun di sana-sini. Sungguh nuansa religi yang harmonis dengan perkembangan zaman.

Video demi video, foto dan narasi dari sang tour guide Ira rupanya membawa peserta tour menikmati perjalanan virtual ini. Peserta sahut menyahut seperti percakapan dalam sebuah perjalanan bersama. Meskipun ada sedikit kendala teknis koneksi yang sempat terjadi, keseruan tour ini tidak berkurang.
Ira juga banyak menceritakan sejarah kota Mekkah yang tak lepas dari sejarah lahir dan berkembangnya peradaban Islam di dunia. Peserta tour yang non muslim pun bisa menikmati wawasan sejarah baru yang mereka dapatkan dari tour ini. Di ujung cerita, Ira juga menyampaikan kisah cinta antara Nabi Muhammad dengan istri pertamanya, Siti Khadijah RA yang sangat disegani di kota Mekkah ini. Sungguh ini menambah pengalaman batin para peserta tour meskipun tak menginjak kota ini langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun