Data rekapitulasi dalam pemilu ini ada 5 jenis yaitu rekapitulasi suara Presiden dan Wakil Presiden, rekapitulasi suara DPR RI, rekapitulasi suara DPRD tingkat 1, rekapitulasi suara DPRD tingkat 2 dan rekapitulasi DPD RI. Cukup kompleks, bukan? Dengan 5 jenis pemilihan dalam satu Pemilu serta tingkat kepersertaan pemilih yang di atas 80 persen kali ini membuat petugas KPU cukup kualahan melakukan pemrosesan data. Wajar saja ada beberapa kekeliruan tak disengaja yang dilakukan, bahkan petugas KPPS yang kelelahan sampai meninggal dunia.
Butuh pengertian dari masyarakat dan kejernihan hati untuk menyikapi semua masalah seputar pemilu 2019 kali ini. Kepercayaan kepada lembaga berwenang adalah mutlak jadi hal yang mendukung proses ini agar berjalan lancar.
Seperti halnya tuduhan terhadap lembaga quick count yang disebut merekayasa hasil quick count karena bayaran kubu tertentu. Kalau dianalisa dengan logika kita, pembohongan dengan quick count itu apalah gunanya. Toh pada akhirnya KPU akan merilis data asli. Hanya mereka yang berpikir seperti ini. Dan biasanya seseorang berpikir sesuai dengan kebiasaan dan kemampuannya, bukan? Hehe..
Jadi, tak semudah itu membobol data rekapitulasi suara pemilih. Negeri kita kaya sumber daya manusia dan kaya akan komunitas yang selalu mencintai negeri ini. Dengan pemantauan bersama, sulit bagi mereka pelaku curang untuk melenggang kecuali pelaku curang dalam pikiran kita sendiri...