Mohon tunggu...
Lia Wahab
Lia Wahab Mohon Tunggu... Jurnalis - Perempuan hobi menulis dan mengulik resep masakan

Ibu rumah tangga yang pernah berkecimpung di dunia media cetak dan penyiaran radio komunitas dan komunitas pelaku UMKM yang menyukai berbagai jenis kerja kreatif

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Perjalanan Tujuh Pemimpin Negeri, Hari Ini Patut Kita Syukuri

11 Februari 2019   23:55 Diperbarui: 12 Februari 2019   00:32 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Zonareferensi.com

Saya menangkap pesan dari perjalanan negeri ini di bawah pemimpin-pemimpin kita. Adalah penting memiliki pemimpin yang sudah memahami karakter rakyatnya dari kalangan bawah hingga atas, segala aspek dan segala lini. Bersihnya catatan sejarah dari perilaku buruk, pelanggaran hukum hingga catatan negatif di aspek lainnya juga dibutuhkan oleh seroang pemimpin. Pengalaman masalah demi masalah yang Indonesia hadapi jadi pelajaran yang didapat. Kita bisa memberi penekanan pada prestasi-prestasi terbaik di zaman setiap pemimpin untuk diteruskan.

Satu lagi, optimisme dan jiwa muda juga jadi hal penting untuk terus memupuk semangat dan pikiran positif di masyarakat kita. Tanpa semangat tulang rasanya tak bisa tegak. Soekarno pernah berkata, "beri aku sepuluh pemuda dan akan kuguncang dunia." Pemuda atau sosok berjiwa muda penuh semangat itulah harapan negeri ini yang akan merangkum semua masalah dan merumuskan jalan keluarnya.

Kita mesti bersyukur di era teknologi informasi ini memiliki sosok pemimpin yang mau memahami kemajuan zaman. Rasanya sudah bukan zamannya segala sesuatu berdasarkan melulu dengan teori dan kebiasaan kuno. Gebrakan mesti dibuat supaya kita tidak tertinggal.

Jokowi adalah pemimpin Indonesia saat ini yang menurut saya masuk kategori berjiwa muda penuh optimism dan kreatifitas. Programnya banyak menerapkan inovasi di luar rutinitas pembangunan yang sudah diterapkan sebelum-sebelumnya. Pendekatan humanis juga lebih terasa antara pemimpin dan rakyatnya saat ini di setiap kerja blusukan beliau.

Indonesia mesti bersyukur, dengan limpahan kekayaan alam dan budaya kita masih diberi kemudahan mengelola negeri ini menjadi lebih baik. Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Muhammad, bahkan memuji bahwa ini era pertama kalinya Indonesia lebih baik dari Malaysia, dari segi ekonomi, pembangunan dan banyak sektor lainnya. Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, juga memuji Indonesia sebagai negara yang tangguh di tengah krisis ekonomi global saat ini.

Ya, bersyukur, optimis dan fokus bekerja tentu selalu lebih baik daripada menggerutu kekurangan dan menghina kegagalan. Setelah era Jokowi, semoga Indonesia terus memiliki pemimpin yang sesuai kebutuhan rakyatnya dan mengantarkan negeri ini pada kondisi umum yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun