Mohon tunggu...
Lia Wahab
Lia Wahab Mohon Tunggu... Jurnalis - Perempuan hobi menulis dan mengulik resep masakan

Ibu rumah tangga yang pernah berkecimpung di dunia media cetak dan penyiaran radio komunitas dan komunitas pelaku UMKM yang menyukai berbagai jenis kerja kreatif

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Jelang Debat Kedua, Duel 'Head to Head', Siapa Akan Kuasai Panggung?

5 Februari 2019   23:44 Diperbarui: 11 Februari 2019   22:50 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tahun 2019 ini adalah babak kedua persaingan antara Jokowi dan Prabowo dalam ajang pemilihan presiden. Selama lima tahun masyarakat disuguhkan oleh drama pasang surut hubungan antara kedua kubu. Ada kalanya dua pasangan ini merekatkan pendukungnya dengan keakraban keduanya yang sesekali terlihat di muka publik. Sayangnya, lebih banyak momentumnya kedua kubu ini bak laga kambing hingga cedera di antara salah satunya sulit terhindarkan.

Setelah keduanya memilih pasangan untuk berlenggang di pilpres 2019 ini, warna yang dibawa oleh pasangan masing-masing tak mampu menurunkan suhu persaingan keduanya. Justru, kedua calon wakil kerap kali diperbandingkan secara fisik dan usia. 

Pertemuan pertama di ajang debat yang diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jokowi maupun Prabowo tampil dengan aura persaingan yang masih kental, laga yang dingin, perlahan tapi pasti keduanya tergiring dalam emosi. Meskipun ada momen dimana Prabowo berjoget dan Sandiaga memijit pundak Prabowo tapi tetap saja suasana tegang tidak juga cair. 

Jokowi, sosok yang biasanya tenang tak mudah terpancing emosi di debat ini mengeluarkan peluru-peluru serangan dengan sporadis ke arah Prabowo. Prabowo yang berusaha tenang tapi tetap saja terlihat gugup saat pernyataan penutup. Di sesi akhir, keduanya bahkan tak sanggup menyebutkan kelebihan lawan.

Di debat babak pertama kemarin, ritme kerjasama dengan pasangan masih mempengaruhi pesona ke dua kubu di mata pemirsa dan pendukung. Lain cerita pada debat kedua yang akan digelar di 17 Februari 2019 nanti. Jokowi dan Prabowo, rival politik sejak 2014 itu akan berduel secara 'head to head'. 

Mereka akan berhadap-hadapan secara langsung sambil mempertanggungjawabkan komitmen yang mereka ucapkan untuk Indonesia hingga 5 tahun ke depan. Jika kemarin menyoal terorisme, hukum dan HAM, debat kedua akan menyoal energi, pangan dan infrastruktur. Secara materi debat kedua bisa jadi duel yang lebih berat dari debat pertama.

Jokowi Punya Amunisi Program Terealisasi

Untuk materi di debat kedua ini, saya rasa Jokowi tak perlu bersusah payah menyiapkan amunisi, menghafal dan berlatih. Aktifitas blusukan yang makin intensif cukuplah membekali dirinya untuk bisa menjabarkan program yang sudah dicapai dalam sektor energi, pangan dan infrastruktur dengan segala yang ditemuinya. Perihal data hanya soal teknis, yang penting Jokowi sudah menguasai masalah dan memformulasi solusi untuk kedepannya. Cerita sukses tentu saja akan jadi prioritas untuk unjuk kualitas dirinya kepada pemirsa debat. 

Soal energi, cukuplah cerita pengambilalihan saham Freeport, pengalihan Chevron menjadi BUMN, pembangunan pembangkit-pembangkit listrik baru termasuk melanjutkan proyek PLN yang mangkrak sejak zaman SBY hingga pembangkit listrik tenaga angin yang fenomenal. Soal pangan memang masih banyak kendala yang memaksa negara kita impor tetapi pembangunan bendungan juga jadi prestasi dalam usaha menciptakan panen dua kali setahun demi mendongkrak produksi beras nasional ke arah swasembada pangan. Soal infrastruktur mungkin terlalu banyak yang bisa Jokowi sampaikan tetapi jangan menekankan pada infrastruktur jalan tol saja karena infrastruktur lainnya banyak yang sudah terbangun dan gratis dinikmati rakyat. Itu tak boleh luput Jokowi tekankan..!

Dalam hal infrastruktur mungkin Jokowi akan lebih banyak menekankan capaian yang ada di Papua, wilayah Indonesia Timur lainnya sampai wilayah pedalaman dan perbatasan. Di wilayah-wilayah itulah kunci tajamnya keberhasilan pembangunan infrastruktur bisa terlihat. 

Prabowo Punya Amunisi Celah Kekurangan Program Jokowi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun