Mohon tunggu...
Lia Wahab
Lia Wahab Mohon Tunggu... Jurnalis - Perempuan hobi menulis dan mengulik resep masakan

Ibu rumah tangga yang pernah berkecimpung di dunia media cetak dan penyiaran radio komunitas dan komunitas pelaku UMKM yang menyukai berbagai jenis kerja kreatif

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Contekan" Debat dan Perang Cuitan

21 Januari 2019   19:25 Diperbarui: 21 Januari 2019   20:46 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan meminta kepada publik agar jangan berasumsi bahwa catatan yang dibawa oleh kedua paslon adalah contekan. "Bisa jadi paslon itu membawa catatan. Para pemimpin itu kan harus berbicara berdasarkan data. Kalau kemudian data dari BPS, BPS dalam angka itu bagaimana cara menghafalkan? Jadi menurut saya kita tak perlu berlebihan melarang paslon bawa dokumen-dokumen yang diperlukan," jelasnya.

Wahyu mengatakan bahwa dalam debat kedua nanti paslon tak akan diberikan lagi kisi-kisi materi debat. "Dengan abstraksi kisi-kisi tak diberikan artinya sudah selesai perdebatan. Tetapi bahwa apabila paslon butuh data untuk menjelaskan pada rakyat gagasannya, itu boleh," ucap Wahyu.

Wahyu juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap elit politik dalam persoalan debat capres cawapres ini. "Debat ini milik rakyat, bukan milik elit politik. Kita juga kecewa elit itu berisik. Kenapa kami kecewa? Karena KPU itu tidak melayani elit politik. KPU itu melayani rakyat, pemilih untuk menggunakan hak politiknya, kalau rakyat terganggu, tidak nyaman mendapatkan informasi dalam debat itu, maka KPU juga terganggu karena kami pelayan rakyat untuk gunakan hak politiknya," katanya. Wahyu mewakili KPU menghimbau para elit agar tak mengganggu jalannya debat yang bisa mengurangi kenyamanan rakyat menonton acara tersebut.

Mengenai tidak diberikannya kisi-kisi pertanyaan oleh KPU untuk debat kedua ini, Ma'ruf Amin mengaku telah siap dengan aturan itu."Kami akan selalu siap saja dengan keputusan KPU. Dan hasil kesepakatan, kita akan menerima apa saja dan kita akan siap saja untuk mengikuti bentuknya seperti apa," kata Ma'ruf Amin pada Minggu 20 Januari 2019 lalu.

Di mata saya, dengan ada kisi-kisi atau tidak, niat baik calon pemimpin tidak bisa dibuat-buat. Kisi-kisi atau catatan cuma alat bantu data. Tetapi, suasana yang tidak hidup memang akan menjadi resikonya ketika banyak data harus disebutkan oleh kandidat capres dan kontak mata tidak terjadi antara si penanya ke si penjawab.

Tapi sejujurnya, perang cuitan dan komentar ini justru lebih seru ketimbang suasana saat debat perdana Capres Cawapres 2019 kemarin. Kalau tegang iya, seru sepertinya belum ya... Gak sabar rasanya menunggu gebrakan kedua paslon dalam debat kedua. Sepertinya ide menghilangkan meja podium dari atas panggung debat boleh dipertimbangkan...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun