Megawati mengambil inisiatif untuk mengupayakan pembangunan masjid Syekh Yusuf yang setelah bertemu dengan warga di kampung Makassar. Mereka berkeinginan agar ada sebuah masjid di kompleks makam tersebut.Â
Tanpa menggunakan APBN, Megawati memimpin pembangunan masjid dengan cara gotong royong. Bahkan karena kecintaan Megawati dengan produk Nusantara, pintu masjid tersebut dibuat dari ukiran kayu khas Jepara.
Megawati adalah seorang muslim yang juga mengagungkan kebudayaan nusantara. Beliau memang bukan seorang penganut Islam yang fanatik tetapi kecintaan seorang Megawati terhadap pejuang-pejuang Islam cukup besar.Â
Dua nama putra Megawati yang disematkan kata Muhammad juga merupakan bukti kecintaannya kepada nabi Muhammad sebagai pembawa syiar Islam pertama di muka bumi.
Selain membangun mesjid untuk mengenang perjuangan Syekh Yusuf, Megawati juga meminta kepada Nelson Mandela untuk mengusahakan pemberian gelar kepahlawanan bagi tokoh ini.
Akhirnya pada tahun 2005, presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki memberikan penghargaan Oliver Thambo atau gelar pahlawan nasional Afrika Selatan untuk mendiang Syekh Yusuf melalui tiga orang ahli warisnya dengan disaksikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Syekh Yusuf memang sudah menjadi inspirasi bagi tokoh bangsa Afrika Selatan, Nelson Mandela, inspirasi bagi dunia dan bagian dari maha karya peradaban Islam. Peran Megawati dalam pembangunan mesjid dan pemberian gelar Syekh Yusuf adalah bagian dari prinsip yang ditanamkan Bung Karno "Jangan sekali-sekali melupakan sejarah."
"Menjadi kewajiban saya sebagai Presiden RI untuk memberikan penghormatan terhadap perjuangan Syeh Yusuf. Itulah penghormatan yang layak dan sudah sehaarusnya diberikan kepada pahlawan bangsa", tegas Megawati dalam sebuah kesempatan.
Islam selain menjadi agama yang dianut Megawati juga sebagai pertalian ideologis antara ia dengan Bung Karno. Megawati sangat menghargai penghormatan yang diberikan oleh pemimpin negeri Afrika Selatan terhadap tokoh islam asal Indonesia itu.
"Inilah bagian dari prinsip Ketuhanan Yang Berkebudayaan, yang tidak ada egoisme antar agama; suatu kehidupan keagamaan yang menyatu dengan kebudayaannya," terangnya.
Semoga langkah Megawati maupun pemimpin kita sebelumnya dalam menghormati jasa para pahlawan tidak lekang ditelan zaman.karena... "bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya" Â (Bung Karno).