Mohon tunggu...
Lia Wahab
Lia Wahab Mohon Tunggu... Jurnalis - Perempuan hobi menulis dan mengulik resep masakan

Ibu rumah tangga yang pernah berkecimpung di dunia media cetak dan penyiaran radio komunitas dan komunitas pelaku UMKM yang menyukai berbagai jenis kerja kreatif

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengurus Tiga Anaknya Sendiri sambil Berpolitik, Bu Mega Buat Saya Takjub!

11 Januari 2019   09:21 Diperbarui: 11 Januari 2019   17:18 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkawinan ibu Mega yang kedua ini jadi sorotan media massa padahal ia masih berstatus istri Surindro yang belum jelas nasibnya. Keluarga besar Bung Karno sampai menyewa pengacara untuk membatalkan pernikahan ibu Mega yang kedua itu. Sang suami Hassan pun menyerah pada keputusan Pengadilan Agama.

Ibu Mega baru merasakan kedamaian rumah tangga saat ia bertemu Mohammad Taufiq Kiemas, rekannya sesama aktifis di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dulu. Tokoh yang kemudian dikenal dengan nama Taufiq Kiemas ini juga seorang penggerak PDIP. Ibu Mega dan Taufiq Kiemas menikah di akhir Maret 1973. 

Dari pernikahannya dengan Taufiq Kiemas lahirlah Puan Maharani. Taufiq Kiemas meninggal pada 8 Juni 2013 di sebuah Rumah Sakit di Singapura karena penyakit kelainan pada ginjalnya.

Melalui berbagai kesulitan yang dilewati, ibu Mega tetap telaten merawat anak-anaknya. Beliau merasa miris ketika aktif menolong bayi-bayi yang ditelantarkan oleh ibu penderita HIV/Aids. Beliau mempertanyakan rasa keibuan mereka yang tega membuang anaknya sendiri. Menurut ibu Mega, banyaknya bayi HIV/Aids yang ditelantarkan disebabkan kurangnya pengetahuan mengenai HIV/Aids dari para ibu.

Pesan seorang ibu Mega bagi saya terdengar seperti nasihat dari seorang ibu kepada anaknya. Mengikuti perjuangan panjangnya rasanya malu bagi saya untuk mengeluh. Sungguh seorang perempuan itu istimewa karena kodratnya. Ibu Mega meyakinkan bahwa perangkat undang-undang di negara kita sudah memberi ruang gerak yang luas untuk perempuan berkegiatan dan berperan di masyarakat. Seorang ibu Mega saja sudah membuktikan beliau mampu, kenapa kita tidak?

Sumber: siaran langsung facebook.com/pdiperjuangan, tribunnews.com
*Sudah ditayangkan di Pepnews

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun