Mohon tunggu...
Lia Wahab
Lia Wahab Mohon Tunggu... Jurnalis - Perempuan hobi menulis dan mengulik resep masakan

Ibu rumah tangga yang pernah berkecimpung di dunia media cetak dan penyiaran radio komunitas dan komunitas pelaku UMKM yang menyukai berbagai jenis kerja kreatif

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Konflik dalam Koalisi "Asuhannya", Amien Rais Tak Berkutik

21 November 2018   07:07 Diperbarui: 21 November 2018   07:54 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru beberapa bulan dideklarasikan, koalisi pasangan Capres-Cawapres Prabowo Sandi sudah menuai beberapa konflik internal. Di awal bergabungnya partai Demokrat dengan koalisi ini, langsung terdengar kicauan sember seorang tokoh Demokrat, Andie Arief yang menuding Prabowo bermain politik mahar dengan diberikannya 'mahar' 500 milyar masing-masing untuk dua partai pendukung koalisi yaitu PAN dan PKS oleh Sandiaga Uno yang kemudian didapuk jadi cawapres Prabowo. 

Bukan tanpa sebab seorang Andie Arief berkicau begini, karena ambisi Demokrat untuk tetap populer dan memuluskan AHY menjadi orang nomor satu atau nomor dua di negeri ini sudah di ubun-ubun. Aksi berbalas komentar pun terjadi di antara kedua partai ini. Kasus tersebut surut, lain hal lagi jadi rebutan. 

PKS sempat mengancam mematikan mesin partai untuk kemenangan Prabowo Sandi jika kursi Wagub DKI tak jadi jatah mereka. Yang terkini adalah saling tagih janji antara partai Gerindra dengan partai Demokrat yang sempat membuat SBY meradang dalam kicauan-kicauan twitternya.

Sungguh sebuah koalisi yang penuh intrik dan masalah, padahal tanpa disadari banyak pihak, di dalam koalisi ada seorang senior yang ahli strategi koalisi, yang berperan besar dalam mendorong aksi masa yang menurunkan rezim Orde Baru, yang sempat menaikkan Gus Dur melalui taktik poros tengahnya di DPR bahkan kembali menggerakkan poros itu untuk menurunkan Gus Dur dan menaikkan Megawati sebagai presiden.

Amien Rais, ketua Dewan Kehormatan Partai Amanant Nasional saat ini, yang juga pendiri partai tersebut tak bisa disepelekan sepak terjang politiknya yang sempat mengobok-obok legislatif ke arah tujuan yang ia inginkan. 

Bahkan, dalam pilkada DKI 2017 lalu, Amien Rais juga menjadi salah satu tokoh yang menggerakkan massa menuntuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk dijebloskan ke penjara dan akhirnya pun kalah dalam Pilkada.

Saat penandatanganan kesepakatan Demokrat mengusung Prabowo-Sandi sebagai presiden, Amien Rais sempat membacakan doa khusus untuk SBY dan mengatakan bahwa SBY selalu menjadi panutan beliau. Seorang Amien Rais yang sudah sepuh ternyata sangat segan dengan seorang SBY. 

Saking segannya, dalam tubuh koalisi yang juga dikendarainya ada konflik antara partai SBY dengan partai Prabowo beliau diam, tak sanggup menengahi. 

Apakah ini karena kasus korupsi yang sedang melilit waketum PAN atau mahar yang telah terpenuhi buat partainya di koalisi ini? Entahlah.. Satu cuitan pun belum terdengar dari mulut seorang Amien Rais menanggapi aksi saling tagih janji antara Demokrat dan Gerindra. 

Apakah diam-diam ia sedang memasang strategi baru? Atau ini hanya gimmick seperti yang para selebritis lakukan di berita-berita infotainment? Yang jelas, faktanya sekarang Amien Rais tak berkutik. 

Partai Gerindra terlalu digdaya dalam koalisi ini. Mungkin buat seorang Amien Rais selama stok ransum masih mencukupi, diam lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun