Situasi yang tidak menentu di era pandemi, seringkali memicu munculnya kegelisahan berkepanjangan yang sering kali disebut dengan Stress. Pandemi ini membuat angka kematian, penganguran, kesakitan dan kebangkrutan meningkat tajam. Bahkan sedemikian pusingnya orang menghadapi situasi tersebut, sampai sampai mereka tidak  mampu lagi  mencari solusi melainkan  malah cenderung menyalahkan orang lain atau kelompok tertentu yang dianggap sebagai penyebab timbulnya pandemi.
Dalam Era pandemi ini, tidak kurang kecemasan dan kegelisahan sempat menghampiri diri saya untuk beberapa saat lamanya. Kecemasan akan situasi yang tidak menentu, Kecemasan terpapar Virus, dan masih banyak lagi kecemasan lain yang datang bertubi tubi.
Kecemasan yang menjurus kepada Stress ini sangat berdampak negative terhadap diri kita. Sudah pasti dampak terbesarnya adalah menurunnya daya tahan tubuh, sebagai buah dari ketakutan dan kegelisahan yang tiada kunjung reda. Belum lagi dampak financial yang membuat pandemi ini seperti lingkaran setan tanpa henti.
Sebagai spiritualis, ada saat dimana saya menyadari, bahwa tidak mungkin bagi diri saya membiarkan pikiran berkembang liar dan menenggelamkan kepercayaan diri dan rasa aman. Pada saat dimana tidak mungkin bepergian dan mencari penghiburan, disitulah saya benar benar merasakan Tarot sangat membantu diri saya untuk mengenali akar kecemasan dan kekhawatiran serta mengelolanya dengan bijak.
Mengapa Tarot
Mungkin banyak diantara anda bertanya, mengapa saya menggunakan Tarot sebagai media menenangkan diri disaat kekhawatiran melanda? Jawabannya sederhana, karena memang Tarot cukup berdampak dan menghibur saya dimasa sulit. Mungkin tidak semua orang bisa menggunakan Tarot sebagai media mengobati stress dan kecemasan. Justru itulah di sini saya mencoba menceritakan pada anda, Â yang bisa jadi tidak pernah tahu apa dan bagaimana tarot dalam membantu mengelola stress.
Seperti yang sudah pernah saya jelaskan pada artikel artikel terdahulu, Tarot bekerja dengan cara membantu kita memunculkan pola pikir alam bawah sadar yang tanpa sengaja kita tanam atau bentuk akan sebuah peristiwa. Pikiran alam bawah sadar ini kadang tidak mampu kita kenali dengan baik, tetapi bisa dirasakan melalui emosi. Gelisah, sedih, marah, kecewa, bahagia dan masih banyak lagi warna emosi lain yang merupakan cerminan situasi alam bawah sadar kita.
Melalui kartu Tarot, saya mampu mengenali pola pikiran alam bawah sadar  yang menimbulkan kecemasan berlebih serta menghilangkan ketenangan dalam diri. Melalui Bahasa simbol dan gambar, saya mampu menangkap pesan  Tarot yang cukup lugas dan tajam, dan menjadikannya bahan perenungan atau refleksi, sehingga perlahan lahan membantu saya merubah sudut pandang terhadap sebuah persoalan, yang semula negative menjadi lebih positive.
Mengenali diri sendiri
Bahasa simbol dan gambar yang ada pada kartu Tarot secara konstruktive dibuat sedemikian  sehingga pembacanya mampu mengenali keberhasilan dan hambatan yang mungkin akan ditemui terkait permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu saya merasa tarot membantu saya mengenali diri sendiri dengan lebih baik.
Misalnya, Ketika kecemasan datang dengan tiba tiba, maka dengan melakukan pembacaan Tarot, saya bisa mengenali apa yang menjadi pemicu  munculnya kecemasan tersebut. Dalam sebuah pembacaan, saya pernah mendapati bahwa kecemasan yang timbul terkait pandemi, dikarenakan saya terlalu banyak menyerap informasi dan membaca artikel terkait Corona. Informasi yang datang bertubi tubi dalam satu waktu tidak membuat saya menjadi " well Informed" melainkan justru menjadi gelisah dan cemas.