Banyak sekali mereka yang menawarkan jasa baca  Kartu Tarot, baik secara online maupun Offline. Tahukah anda bahwa ada tata cara atau etika dalam praktek baca kartu Tarot? Ingin tahu lebih dalam? Simak artikel berikut
Seringkali praktisi baca  tarot menjadi sasaran dari pernyataan yang merusak, seperti baca tarot itu tahayul, pembodohan, berisi kebohongan, bahkan tidak kurang yang mengaitkan dengan setan, hantu,  bahkan memberi cap negative,  yang secara terang-terangan mencemarkan nama baik praktisi baca tarot pada umumnya. Padahal banyak sekali sebenarnya praktisi yang  menggunakan tarot sebagai media penemuan  dan pemberdayaan diri.
Sebenarnya  terdapat kode etik dalam melakukan praktik baca kartu tarot. Pada intinya pembaca  kartu tarot yang beretika adalah mereka yang perduli dan punya empati terhadap kebaikan kliennya secara mental maupun spiritual.
Adakah praktisi baca tarot yang tidak beretika dalam menjalankan pekerjaannya? Sayangnya harus saya katakan ada. Siapa mereka? Mereka adalah ada oknum atau kelompok orang  yang memanfaatkan  individu yang percaya pada mereka, dan mencari bantuan, melalui media baca kartu tarot.  Mereka mengatakan bahwa mereka tahu kapan klien akan mati atau bagaimana klien bisa memenangkan undian atau bisa  menghapus kutukan jahat.  Mereka akan memaksa klien menyerahkan sejumlah uang dengan jumlah yang fantastis dan tidak masuk akal. Mengapa tidak masuk akal? Karena tidak ada satupun ukuran yang bisa digunakan menilai hasil jasa mereka.
Sebenarnya mereka bukanlah Pembaca Tarot Profesional yang sebenarnya, mereka lebih bisa disebut sebagai para penipu yang  merusak reputasi para pembaca Tarot profesional di luar sana,. Pembaca tarot sesungguhnya pasti merupakan individu yang bermaksud baik dan ingin membuat perbedaan dalam kehidupan orang lain.
Berikut ini saya akan mengupas seperti apakah ciri Praktisi Baca Tarot yang melaksanakan pekerejaannya secara beretika yang bisa anda jadikan pertimbangan dalam mencari jasa layanan Baca Tarot.
Siapakah Praktisi Baca Tarot yang Beretika?
American Tarot Association (ATA)  mendefinisikan Praktisi Baca Tarot beretika  sebagai: Orang yang membantu orang lain dan memandu orang lain (kliennya) untuk mampu mendengarkan suara batinnya dengan lebih baik.
Mereka memberdayakan klien untuk menentukan  pilihan mereka dan mengambil keputusan secara mandiri atas masalah yang dihadapi . Mereka juga mendorong klien untuk mencari bantuan profesional berlisensi seperti dokter, konselor, akuntan, dan pengacara - terutama dalam kasus tertentu dimana persoalan itu  sudah melampaui kemampuan dan kewenangannya sebagai pembaca kartu tarot. Mereka tidak menggunakan kartu untuk mengidentifikasi "kutukan" atau "energi buruk" dan kemudian mengenakan biaya untuk menghilangkan "kutukan" atau "energi buruk" ini.
Saya sendiri mendefinisikan praktisi baca tarot beretika  sebagai seseorang yang:
* Peduli dengan kesejahteraan klien mereka
* Memiliki batasan pribadi yang jelas - mis. topik apa yang akan / tidak akan dijawab
* Memiliki aturan yang jelas sebagai bagian inti dari layanan mereka (misalnya, kode etik dan pernyataan kerahasiaan)
Tetap pada Jalur Keahlian
Praktisi baca tarot, bukanlah mereka yang secara formil dan keilmuan mempunyai kemampuan dalam bidang medis. hukum maupun keuangan serta bidang profesi berlisensi lain. Mereka semestinya paham sejauh mana kewenangan dan keilmuan mereka untuk menjawab pertanyaan menyangkut hal tertentu yang berada diluar keahliannya. Sehingga mereka akan senantiasa memotivasi anda untuk mencari bantuan para professional yang punya kewenangan formil jika anda bertanya tentang sesuatu yang terkait dengan wilayah profesi tertentu.
Menjaga rahasia Klien
Sebagai pembaca tarot, seringkali mereka mengetahui rahasia klien yang diceritakan dan dipercayakan kepada mereka. Maka praktisi baca tarot yang beretika akan memperlakukan informasi yang dia dapatkan dari klien secara terhormat.
Mereka tidak akan membagikan rahasia anda kepada siapapun, biarpun mungkin anda adalah teman dekatnya. Informasi yang anda berikan pada mereka saat pembacaan akan disimpannya sendiri dan tidak akan pernah dibagikan kepada keluarganya, saudara atau orang tuanya, bahkan kepada pasangan hidupnya sekalipun.
Mereka menggunakan informasi yang didapat hanya untuk kepentingan pembacaan kartu tarot, atau  memberikan informasi tesebut kepada pihak lain seperti dalam dipersidangan dan kepolisian atas nama kepentingan penegakan hukum jika memang diperlukan.
Ada pula praktisi baca kartu tarot yang membuat pernyataan/ janji tertulis yang isinya menjaga kerahasiaan , dengan mengecualikan beberapa hal seperti tindakan atau rencana klien yang bisa membahayakan diri sendiri atau orang lain. Dalam hal semacam itu, adalah menjadi kewajiban dari praktisi baca kartu tarot untuk melaporkan pada pihak yang berwajib.
Jujur dan berempati
Mereka akan selalu berupaya berkata jujur pada anda atas apa yang mereka baca pada kartu tarot. Mereka tidak melakukan pembacaan asal klien senang atau yg dikenal dengan istilah Sugar Coating Reading. Namun mereka juga menyampaikan isi bacaan dengan bijaksana sehingga  tidak berkesan menakut nakuti anda.
Kunci dari point kejujuran dan berempati adalah hasil bacaan akan memberdayakan anda untuk meraih apa yang anda harapkan dalam hidup, menyeleseikan persoalan anda dan memberikan perasaan tenang dan kuat, Â karena anda mampu menganalisa duduk persoalan yang sedang dihadapi seara komprehensif.
Tidak menghakimi klien
Praktisi baca kartu tarot yang beretika akan selalu berusaha menempatkan diri pada pihak yang netral dan berusaha memahami kondisi klien. Â Memang terkadang terasa sangat sulit untuk bisa tetap bersikap netral dan tidak menghakimi. Utamanya pada saat klien menceritakan tentang sebuah perbuatan yang menyimpang dan jauh dari etika kesusilaan, misal pada kasus perselingkuhan.
Tidak jarang praktisi kartu tarot menjadi begitu terpengauh dan menyalahkan klien sebagai pihak yang berselingkuh dan sudah menipu pasangan hidupnya namun tetap ingin tampak baik. Pada kondisi seperti ini, biasanya secara etis mereka  akan  berusaha memberikan analisa yang logis dan memotivasi klien untuk menyadari akibat perbuatan negatifnya dan berusaha mengajak klien merubah prilakunya tanpa membuat klien merasa digurui atau bahkan dihakimi.
Memotivasi Klien untuk mendengarkan suara  batin mereka
Terkadang ada beberapa kasus dimana klien selalu meminta dilakukan pembacaan kartu tarot beulang ulang untuk mendapatkan update hasil yang diharapkannya. Hal ini sebenarnya  merupakan uang lancar bagi sementara praktisi. Namun bagi mereka yang memiliki etika yang kuat, merek tidak akan terjebak pada prilaku semacam ini.
Tarot memang merupakan media yang bisa digunakan untuk mendapatkan wawasan tertentu tentang sebuah persoalan. Namun seyogyanya tidak dilakukan dengan mengulang pertanyaan yang sama berkali kali dan meminta pendapat pembaca kartu untuk hal yang sama.
Pembaca kartu yang tahu etika, mereka akan membimbing klien untuk mencari jawaban dalam batin mereka sendiri dan tidak berkutat meminta pembacaan tarot terus menerus. Mereka akan membimbing anda untuk mampu mengembangkan insting anda dengan baik dan memberdayakan diri anda untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah yang dihadapi dengan analisa anda sendiri.
Tidak menjual produk dan jasa selain baca Kartu
Pembaca Tarot beretika jelas menyediakan jasa baca tarot sebagai produk utama mereka. Mereka tidak akan memaksa anda membeli mantra, atau jimat tertentu sebagai syarat untuk pembacaan tarot. Mereka tidak memotivasi anda untuk mempergunakan jasa mereka selain dari baca kartu, seperti mengusir roh halus, menghilangkan kutukan atau kesialan yang pada akhirnya bertujuan memperdaya  klien. Alih alih membaca kartu sebenarnya mereka hanyalah penjual jimat dan mantra saja.
Memberi kebebasan pada klien untuk bertindak
Pembacaan kartu tarot sifatnya adalah sebagai media refleksi terhadap persoalan yang dihadapi. Tidak ada satupun praktisi baca tarot yang berhak mendikte anda terkait keputusan yang harus anda ambil, atau perbuatan yang harus anda lakukan.
Adapun yang biasanya cukup etis diberikan oleh pembaca kartu adalah saran saja dan bukan sebuah keharusan untuk mengadopsi saran sebagai tindakan. Segala hal terkait tindakan dan keputusan,  sepenuhnya ada ditangan klien dan bukan paksaan  dari pembaca kartu.
Mempunyai Kode etik dalam baca kartu
Sebagai praktisi beretika biasanya mereka mempunyai batasan batasan, tertentu terkait siapa yang bisa mereka terima sebagai klien, siapa yang tidak. Persoalan apa yang bersedia mereka jawab dan yang tidak. Pembacaan Tarot seyogyanya dilakukan bukan atas dasar pertimbangan uang semata, namun juga dengan pertimbangan moral dan spiritual, serta untuk kepentingan klien maupun pembaca kartu tarot itu sendiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H