Mohon tunggu...
Lia Tresnawati
Lia Tresnawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Singaperbangsa Karawang

Terus Melangkah Meraih Kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pauba (Papan Kubus dan Balok) sebagai Media dalam Pembelajaran Matematika

9 Mei 2020   15:41 Diperbarui: 9 Mei 2020   17:09 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan, yaitu dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan juga dapat diartikan suatu proses belajar yang terus menerus dan hasilnya dapat diperoleh setelah berlangsungnya proses pendidikan. Maka dari itu harus adanya perbaikan dalam pendidikan, salah satunya dengan cara kegiatan belajar mengajar harus diupayakan secara optimal agar kualitas sumber daya manusia dan pendidikan khususnya pendidikan di Indonesia dapat meningkat.    

Berbicara mengenai pendidikan tidak terlepas dari sekolah yang merupakan tempat bagi peserta didik untuk menimba ilmu.  Di sekolah adanya mata pelajaran yang harus dipelajarai oleh peserta didik yaitu matematika. Matematika dipelajari peserta didik mulai dari SD hingga SMA bahkan  juga di Perguruan Tinggi. Matematika merupakan suatu  ilmu yang mempunyai peranan penting dalam menunjang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan mempelajari matematika, dapat membantu peserta didik melatih pola pikir agar mampu memecahkan masalah, baik masalah dalam bidang matematika maupun masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Mata pelajaran matematika seringkali dianggap sulit oleh sebagian besar peserta didik di sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Anggapan ini sangat berpengaruh besar pada minat belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika, seperti yang diungkapkan oleh Efendi dan Praja (1993) bahwa "Belajar dengan minat akan lebih baik dari pada belajar tanpa minat".

Minat belajar menurut Guilford (dalam Lestari dan Mokhammad, 2017:93) adalah dorongan-dorongan dari dalam diri siswa secara psikis dalam mempelajari sesuatu dengan penuh kesadaran, ketenangan, dan kedisiplinan sehingga menyebabkan individu secara aktif dan senang untuk melakukannya. 

Menurut Hidayat dan Djamilah (dalam Friantini dan Winata, 2019) minat belajar siswa dapat diartikan sebagai suatu keadaan siswa yang dapat menumbuhkan rasa suka dan dapat membangkitkan semangat diri dalam melakukan suatu kegiatan yang dapat diukur melalui rasa suka, tertarik, memiliki perhatian dan keterlibatan dalam mengikuti proses pembelajaran. Maka minat belajar merupakan suatu keadaan dimana peserta didik merasa senang saat mempelajarinya. Ketika peserta didik memiliki rasa senang dalam pembelajari matematika maka akan menimbulkan minat dan ketertarikan  peserta didik dalam belajar khususnya belajar matematika.

Penggunaan media bisa dijadikan salah satu upaya meningkatkan minat belajar peserta didik. Hal tersebut sejalan menurut Oemar Hamalik (dalam Akhyar, 2018) penggunaan  media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi siswa. Selain itu media pembelajaran juga dapat meningkatkan proses belajar peserta didik yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajarnya.

Maka dari itu diperlukan inovasi pendidikan khususnya dalam pembelajaran matematika untuk upaya meningkatkan minat peserta didik dalam belajar matematika. Banyak alternatif yang bisa dilakukan untuk meningkatkan minat peserta didik dalam belajar matematika, salah satunya inovasi yang dibuat oleh penulis yaitu pembelajaran matematika dengan menggunakan media PAUBA (Papan Kubus dan Balok).

PAUBA (Papan Kubus dan Balok) | dokpri
PAUBA (Papan Kubus dan Balok) | dokpri

Media pembelajaran PAUBA (Papan Kubus dan Balok) adalah suatu alat yang di dalamnya berisi kotak berpetak terdiri dari jaring-jaring kubus dan balok. Dengan menggunakan PAUBA (Papan Kubus dan Balok) peserta didik dapat menentukan bangun ruang dan volume dari jaring-jaring tersebut. Berikut langkah-langkah penggunaan PAUBA (Papan Kubus dan Balok) sebagai berikut:

  • Guru membagikan media pembelajaran PAUBA (Papan Kubus dan Balok) kepada setiap peserta didik.
  • Guru memberikan instruksi kepada peserta didik untuk membentuk jaring-jaring bangun ruang yang ada di PAUBA (Papan Kubus dan Balok).
  • Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyebutkan bangun ruang apa saja yang terbentuk dari jaring-jaring yang ada di PAUBA (Papan Kubus dan Balok).
  • Selanjutnya guru meminta peserta didik menyebutkan volume dari bangun ruang yang terbentuk dari jaring-jaring tersebut.
  • Guru membagikan kartu soal yang di dalamnya telah ditulis nomor urut untuk mempresentasi hasil jawabannya.
  • Setelah peserta didik telah selesai menjawab soal, guru menggunakan aplikasi random generator untuk memilih dua peserta didik untuk mempresentasikan hasil jawabannya.

Media pembelajaran PAUBA (Papan Kubus dan Balok) ini sudah diimplementasikan pada peserta didik tingkat SMP (Sekolah Menegah Pertama) kelas 8 di lingkungan tempat tinggal penulis. Respon dari peserta didik pun sangat baik salah satunya merasa senang dengan penggunaan media PAUBA (Papan Kubus dan Balok). Dengan penggunaan media  PAUBA (Papan Kubus dan Balok) dalam pembelajaran matematika diharapkan peserta didik akan merasa senang dan lebih tertarik lagi dalam belajar matematika.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun