Di sisi lain, Jenderal Hoegeng juga turut melakukan pembaharuan dalam tatanan berkendara di Indonesia. Jenderal Hoegeng ketika menjabat sebagai Kapolri memperjuangkan agar para pengendara diwajibkan untuk menggunakan helm ketika berkendara. Hal ini sebagai bentuk kepedulian Jenderal Hoegeng terhadap keselamatan masyarakat pada saat berkendara.Â
Melalui penerbitan peraturan tentang hal tersebut, akhirnya bersedia menaatinya. Hal tersebut menggambarkan bentuk kepemimpinan Jenderal Hoegeng yang tidak hanya sekadar jujur dan disiplin, namun juga berhasil membuat terobosan untuk meminimalisir tingkat kecelakaan pada masyarakat yang berkendara.
Keteladanan lainnya yang wajib ditiru bagi generasi muda apabila kedepannya menjadi pemimpin di masa depan, yakni kesederhanaan seorang Jenderal Hoegeng. Pemimpin di negeri ini sudah biasa dikenal akan fasilitas yang mewah ataupun beberapa hal khusus yang menjadikan pemimpin tersebut mendapat perlakuan spesial. Namun, Jenderal Hoegeng adalah sosok pemimpin yang berbeda. Beliau menolak fasilitas mewah yang disediakan seperti menolak pemberian mobil dari Dasaad Musin (pengusaha mobil) dan menolak adanya pengawalan (Suhartono 2013).
Fakta ini semakin menunjukkan kesederhaan Jenderal Hoegeng dalam memimpin. Jenderal Hoegeng membuktikan bahwa tidak selamanya menjadi seorang pemimpin harus mengumpulkan harta kekayaan, selalu diperlakukan istimewa, dan sebagainya. Menjadi seorang pemimpin adalah mengayomi dan melaksakan tugas serta tanggungjawab yang sudah diamanahkan. Inilah yang patut dicontoh oleh generasi muda sekarang.
Keberadaan dan kepemimpian Jenderal Hoegeng di masa lampau membuktikan bahwa negeri ini masih ada sosok-sosok pemimpin yang benar-benar tulus dalam melaksanakan amanahnya. Meski beliau memimpin di era yang dulu, tetapi nilai-nilai kepemimpinannya layak untuk terus diteladani di masa sekarang.Â
Era disrupsi memang penuh perubahan, namun bukan berarti generasi muda kehilangan jati dirinya sebagai seorang pemimpin yang berkarakter. Melalui Jenderal Hoegeng, generasi muda dapat meneladani sikap kepemimpinanya.
DAFTAR PUSTAKA
Handayani SA. 2020. Humaniora dan era disrupsi teknologi dalam konteks historis. E-Prosiding Seminar Nasional Pekan Chairil Anwar. 1(1): 19-30.
Novianti S, Astuti S, Fitriani Y, Puspita Y. 2020. Selamat tinggal revolusi industri 4.0, selamat datang revolusi industri 5.0. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang. 123-130.
Suhartono. 2013. Hoegeng Polisi dan Menteri Teladan. Jakarta (ID) : Kompas Media Nusantara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H