Mohon tunggu...
Lia
Lia Mohon Tunggu... Lainnya - A Science and Pop Culture Enthusiast

Passionate on environment content, science, Korea and Japanese culture.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mengenal Sosok Raden Saleh dalam Film "Mencuri Raden Saleh"

18 Agustus 2022   23:35 Diperbarui: 19 Agustus 2022   02:43 1358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan Raden Saleh "Penangkapan Pangeran Diponegoro", sumber: Kemdikbud

Mencuri Raden Saleh, film terbaru yang diperankan oleh Iqbal Ramadhan dan Angga Yunanda ini tengah menjadi sorotan. Film garapan Angga Dwimas Sasongko tersebut dikabarkan akan tayang pada tanggal 25 Agustus 2022 di seluruh bioskop Indonesia. Dibalik judul filmnya, sosok Raden Saleh itu sebenarnya siapa? 

Raden Saleh Bukanlah Tokoh Film

Perlu diketahui bahwa Raden Saleh bukanlah tokoh dalam film tersebut, namun pencipta lukisannya. Untuk itu, film ini berjudul Mencuri Raden Saleh. Maksudnya, lukisan karya Raden Saleh yang dicuri. 

Bagi yang sudah menonton trailer film Mencuri Raden Saleh, tentunya paham bahwa Raden Saleh bukanlah tokoh yang akan diceritakan dalam film tersebut. Maka, jangan heran jika tidak menemukan kisah tentang Raden Saleh itu sendiri. 

Sekilas Tentang Film Mencuri Raden Saleh

Lalu, film tersebut bercerita tentang apa? 

Film Mencuri Raden Saleh ini bertema perampokan lukisan yang dilakukan oleh sekelompok pemuda-pemudi. Kelompok tersebut terdiri dari Piko (Iqbal Ramadhan), Ucup (Angga Yunanda), Tuktuk (Ari Irham), Sarah (Aghniny Haque), Fella (Rachel Amanda), dan Gofar (Umay Shahab). Perampokan lukisan tersebut dilakukan di Istana Negara dengan motif BU alias Butuh Uang. 

Berbeda dengan film Indonesia yang umumnya bergenre drama, justru film ini membawa atmosfer baru bagi industri perfilm-an Indonesia. Tema perampokan ini termasuk tema yang langka dalam sejarah film Indonesia sehingga film tersebut begitu menarik untuk ditonton. 

Mengenal Sosok Raden Saleh

Meski sosok Raden Saleh bukan tokoh yang diceritakan atau tampil dalam film tersebut, tapi nama tokoh tersebut bukanlah sembarangan. Nama ini sangatlah melekat dalam sejarah Indonesia, terutama dalam hal seni rupa. Mengapa demikian? Simak, selengkapnya berikut ini. 

Dikutip dalam buku 10 Pelukis Maestro Indonesia karya Agus Priyatno, Raden Saleh merupakan seorang pelopor seni lukis modern Indonesia. Pelukis yang lahir pada tahun 1811 ini adalah seorang keturunan bangsawan Jawa. Selama 22 tahun, Raden Saleh menghabiskan waktunya belajar di Eropa melalui pemerintah kolonial Belanda. Kemudian pada tahun 1852, Raden Saleh kembali lagi ke tanah air. 

Raden Saleh ini dikenal akan karya lukisnya yang bernilai tinggi. Banyak bangsawan Eropa membelinya, bahkan Raja Louis Phillipe pun tertarik memiliki karya lukisannya. 

Tak hanya itu, beliau juga dijuluki "Pelukis Sang Raja" di Den Haag Belanda pada tahun 1851. Tidak mengherankan jika Raden Saleh dikenal sebagai pelukis maestro yang populer pada zaman itu. 

Lukisan Raden Saleh Bertajuk Penangkapan Pangeran Diponegoro

Bahas film Mencuri Raden Saleh rasanya tidak lengkap dengan topik Penangkapan Pangeran Diponegoro. Lukisan ini merupakan saksi sejarah terjadinya peristiwa penangkapan Pangeran Diponegoro. Lukisan tersebut dibuat berdasarkan peristiwa penangkapan Pangeran Diponegoro yang terjadi pada tanggal 28 Maret 1830. Artinya, pada saat itu Raden Saleh masih berada di Eropa.

Lalu, bagaimana Raden Saleh bisa membuat lukisan tersebut? 

Dilansir dari situs Cagar Budaya Kemdikbud, lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro tersebut awal mulanya dibuat oleh Nicolaas Pieneman yang memang pada waktu itu ditugaskan untuk mendokumentasikan peristiwa bersejarah tersebut. 

Hal itu dilakukan atas perintah Pemerintah Belanda. Diduga saat masih di Eropa, Raden Saleh pernah melihat lukisan tersebut. Itulah mengapa Raden Saleh bisa membuat lukisan tersebut meski tidak berada di lokasi langsung. 

Namun, ada hal yang menarik dari lukisan Raden Saleh dengan Pieneman. Lukisan Pieneman tersebut diberi judul Penyerahan Diri Diponegoro. Sementara lukisan Raden Saleh berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro. 

Selain itu, wajah Pangeran Diponegoro dalam lukisan Pieneman digambarkan lesu dan pasrah. Sebaliknya, Raden Saleh melukis Pangeran Diponegoro dengan wajah tegas dan menahan amarah. Perbedaan pandangan dalam penggambaran peristiwa tersebut dinilai sebagai bentuk perbedaan rasa nasionalisme yang dimiliki kedua tokoh. 

Lukisan Raden Saleh menunjukkan besarnya nilai nasionalisme yang dimilikinya. Hal itu juga dibuktikan dengan bendera Belanda yang tidak digambar dalam lukisannya. Lukisan yang dibuat pada tahun 1856 tersebut lalu diserahkan pada Raja Belanda, Willem III. Akhirnya, pada tahun 1975 lukisan tersebut dikembalikan ke pemerintah Indonesia.

Itulah sekilas mengenai sosok Raden Saleh yang bukan sekadar pelukis maestro, tapi juga memiliki nilai nasionalisme yang tinggi dalam karya-karyanya. 

Di sisi lain, semoga dengan hadirnya film Mencuri Raden Saleh ini tidak hanya menjadi hiburan semata. Namun, juga bisa menginspirasi masyarakat khususnya kaum muda agar lebih mengenal seniman-seniman bangsa sekaligus karyanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun