Mohon tunggu...
Lia
Lia Mohon Tunggu... Lainnya - A Science and Pop Culture Enthusiast

Passionate on environment content, science, Korea and Japanese culture.

Selanjutnya

Tutup

Book

5 Rekomendasi Terbaru Buku Self-Improvement Asal Korea Selatan

18 Agustus 2022   03:40 Diperbarui: 18 Agustus 2022   18:55 1743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh salah satu buku self-improvement asal Korea Selatan

Merasa down akan hidup? Barangkali kita butuh motivasi, salah satunya bisa didapat dari buku self-improvement. Ada banyak rekomendasi buku self-improvement yang dapat kita baca. Beberapa diantaranya merupakan buku yang dikarang penulis Korea Selatan. 

Buku, Sang Motivator Dulu Hingga Kini

Merasa down sebentar karena pekerjaan, study, kondisi keluarga, ekonomi, dan beragam masalah lainnya seringkali membuat seseorang mudah kehilangan daya motivasinya. Alih-alih ke psikiater atau psikolog, tidak jarang semuanya diungkapkan ke media sosial. Itu bukanlah hal yang salah. 

Pernah mengalami hal demikian? Mungkin saja kita mengalami kelelahan sejenak, tapi bukan berarti itu akhir dari kehidupan. Untuk itu, sebagian orang melakukan berbagai cara guna mengembalikan daya motivasi ketika sedang down. Mulai dari pergi berlibur, rehat sejenak dari rutinitas, self-reward, dan lainnya. 

Namun, ada cara lain yang tidak banyak orang melakukannya. Cara itu, yakni membaca buku. Banyak dari kita merasa kurang sehingga mencoba self-improvement. Untuk itu, buku self-improvement ini sangatlah cocok bagi kita yang terkadang merasa "tidak baik-baik saja". 

Sebaiknya, pilih buku self-improvement seperti apa? Ada banyak rekomendasi buku tersebut. Akhir-akhir ini buku self-improvement yang berasal dari Korea Selatan sedang banyak dicari. 

Tertarik memiliki salah satunya? Mari, simak 5 rekomendasi buku self-improvement dari Korea Selatan berikut ini. 

1. Ketika Aku Tak Tahu Apa yang Aku Inginkan - Jeon Seunghwan

Buku ini menceritakan perasaan-perasaan yang dialami oleh sang penulis. Perasaan resah dan cemas yang seringkali tidak dapat diungkapkan. Buku ingin mengajak para pembaca untuk mengenal perasaan-perasaan tersebut dan berdamai akan kegelisahan. Buku tersebut terbagi dalam beberapa chapter yang isinya menyadarkan pembaca untuk lebih mengenal diri sendiri dan menerima apa yang ada. Sangat cocok bagi kita yang terkadang gelisah akan hidup, tapi juga bingung apa yang ingin dilakukan. 

2. Hargai Diri Sendiri dan Berhentilah Tersakiti - Yoo Eun-Jung

Buku ini menceritakan permasalahan yang sering dihadapi orang dewasa. Tumbuh dewasa sering diartikan menanggung banyak beban atau beban hidup yang kian menumpuk. Menjadi dewasa seolah banyak mengorbankan perasaan sehingga tanpa sadar hal tersebut membuat hidup makin lelah. 

Buku ini juga mengajak para pembaca bahwa menjadi orang yang biasa saja itu bukanlah masalah besar dan itu tidak apa-apa. Buku ini mengajarkan kita bahwa dewasa bukan seharusnya sering menyakiti diri sendiri untuk menjaga perasaan orang lain. Selain itu, menjadi dewasa bukan berarti kita harus hidup memenuhi standar sosial yang ada. 

3. I Want to Die, But I Want Eat Tteokpokki - Baek Sehee

Buku ini termasuk buku asal Korea Selatan yang cukup populer karena berisi perjalanan seseorang dalam menyembuhkan gangguan mental yang dialaminya. Kisah tersebut merupakan cerita yang dialami sang penulis sendiri. Dibandingkan dengan beberapa buku self-improvement lainnya, buku ini cukup unik. Keunikan tersebut terletak pada isinya yang berupa dialog-dialog antara tokoh "aku" yang merupakan pasien dengan psikiaternya. 

Dijelaskan dalam buku tersebut, bahwa pengobatan pada kesehatan mental tidak bisa berlangsung instan. Dibutuhkan kecocokan pula antara pasien dengan psikiater sehingga pengobatan dapat berjalan maksimal. Selain itu, Baek Sehee juga mengungkapkan bahwa perjuangan untuk sembuh atau benar-benar healing tidaklah mudah. 

Proses sembuh tersebut tidak dimaksudkan untuk menghilangkan luka atau trauma yang timbul. Namun, bagaimana seseorang mampu mengendalikan emosi pada hal-hal yang memicu gangguan kesehatan mental tersebut. Bisa dikatakan sebagai bentuk penerimaan diri. 

Dengan membaca buku tersebut, pembaca akan diajak untuk merasakan bagaimana perjuangan Baek Sehee melewati masa-masa suram, menemukan psikiater yang tepat, perjuangan menerima diri, hingga kembali bangkit menjalani masa-masa sulit dalam hidupnya. Secara garis besar, buku ini sebetulnya cenderung berisi tentang self-healing. Dikatakan bahwa healing itu ditentukan oleh pasien itu sendiri, bukan psikiater, keluarga atau bahkan pasangan. 

4. Aku Ingin Pulang Meski Sudah di Rumah - Kwon Rabin

Bisa dibaca dari judulnya, buku ini seolah membawa kesan akan luka yang timbul dalam sebuah rumah. Buku tersebut berupa esai pengembangan diri sehingga cocok masuk list buku self-improvement. Esai-esai tersebut berisi peristiwa-peristiwa yang dialami penulis hingga menjadi sebuah tanda tanya, apa itu rumah. 

Sang penulis mengungkapkan berbagai kesulitan yang dialaminya hingga beranjak dewasa ke dalam buku tersebut. Membaca buku ini layaknya mendengarkan cerita atau perjuangan seorang teman. Saat membacanya, mungkin ada beberapa part yang membuat pembaca akan berkata,"Ah, ternyata yang mengalami hal semacam itu tidak hanya aku." Menariknya lagi, ternyata buku ini pernah dibaca oleh V BTS. 

5. Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah - Geulbaewoo

Buku self-improvement yang satu ini merupakan salah satu yang paling populer. Selain itu, isinya juga ringan sehingga cocok bagi pembaca yang ingin mendapatkan motivasi tanpa harus berpikir keras. Buku ini berisi pengalaman-pengalaman yang pernah dialami sang penulis disertai kalimat-kalimat motivasi yang mengajak pembaca untuk memiliki pemikiran yang baik terhadap diri sendiri. 

Salah satu kutipan yang menarik, yakni "Ketika kamu lelah, belajarlah untuk beristirahat, bukan berhenti." 

Melalui berbagai kata movitasi yang menohok, penulis mencoba mengajak pembaca bahwa lelah bukan waktunya untuk menyerah. Saat lelah, alangkah baiknya beristirahat bukan berhenti. Tentunya, buku self-improvement ini sangat direkomendasikan terutama bagi yang merasa down. 

Penutup

Buku bukan sekadar media untuk menambah wawasan, tapi buku juga bisa menjadi media terapi bagi sebagian orang. Melalui buku self-improvement tersebut, pembaca diajak untuk memaknai cara sebenarnya healing dan bagaimana mindset dalam menjaga kesehatan mental. Intinya, bagian terpenting dari buku-buku tersebut adalah mengaplikasikannya. 

Sekian info mengenai beberapa rekomendasi buku self-improvement asal Korea Selatan tersebut. Semoga artikel ini bermanfaat dan percayalah bahwa membaca itu seru bukan seolah jadi kutu buku. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun