Proses sembuh tersebut tidak dimaksudkan untuk menghilangkan luka atau trauma yang timbul. Namun, bagaimana seseorang mampu mengendalikan emosi pada hal-hal yang memicu gangguan kesehatan mental tersebut. Bisa dikatakan sebagai bentuk penerimaan diri.Â
Dengan membaca buku tersebut, pembaca akan diajak untuk merasakan bagaimana perjuangan Baek Sehee melewati masa-masa suram, menemukan psikiater yang tepat, perjuangan menerima diri, hingga kembali bangkit menjalani masa-masa sulit dalam hidupnya. Secara garis besar, buku ini sebetulnya cenderung berisi tentang self-healing. Dikatakan bahwa healing itu ditentukan oleh pasien itu sendiri, bukan psikiater, keluarga atau bahkan pasangan.Â
4. Aku Ingin Pulang Meski Sudah di Rumah - Kwon Rabin
Bisa dibaca dari judulnya, buku ini seolah membawa kesan akan luka yang timbul dalam sebuah rumah. Buku tersebut berupa esai pengembangan diri sehingga cocok masuk list buku self-improvement. Esai-esai tersebut berisi peristiwa-peristiwa yang dialami penulis hingga menjadi sebuah tanda tanya, apa itu rumah.Â
Sang penulis mengungkapkan berbagai kesulitan yang dialaminya hingga beranjak dewasa ke dalam buku tersebut. Membaca buku ini layaknya mendengarkan cerita atau perjuangan seorang teman. Saat membacanya, mungkin ada beberapa part yang membuat pembaca akan berkata,"Ah, ternyata yang mengalami hal semacam itu tidak hanya aku." Menariknya lagi, ternyata buku ini pernah dibaca oleh V BTS.Â
5. Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah - Geulbaewoo
Buku self-improvement yang satu ini merupakan salah satu yang paling populer. Selain itu, isinya juga ringan sehingga cocok bagi pembaca yang ingin mendapatkan motivasi tanpa harus berpikir keras. Buku ini berisi pengalaman-pengalaman yang pernah dialami sang penulis disertai kalimat-kalimat motivasi yang mengajak pembaca untuk memiliki pemikiran yang baik terhadap diri sendiri.Â
Salah satu kutipan yang menarik, yakni "Ketika kamu lelah, belajarlah untuk beristirahat, bukan berhenti."Â
Melalui berbagai kata movitasi yang menohok, penulis mencoba mengajak pembaca bahwa lelah bukan waktunya untuk menyerah. Saat lelah, alangkah baiknya beristirahat bukan berhenti. Tentunya, buku self-improvement ini sangat direkomendasikan terutama bagi yang merasa down.Â
Penutup
Buku bukan sekadar media untuk menambah wawasan, tapi buku juga bisa menjadi media terapi bagi sebagian orang. Melalui buku self-improvement tersebut, pembaca diajak untuk memaknai cara sebenarnya healing dan bagaimana mindset dalam menjaga kesehatan mental. Intinya, bagian terpenting dari buku-buku tersebut adalah mengaplikasikannya.Â
Sekian info mengenai beberapa rekomendasi buku self-improvement asal Korea Selatan tersebut. Semoga artikel ini bermanfaat dan percayalah bahwa membaca itu seru bukan seolah jadi kutu buku.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H