Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet ini memang sedang ramai dibicarakan. Lagu ini melejit setelah dibawakan oleh Farel Prayoga, bocah yang baru-baru ini viral karena diundang menyanyi di Istana saat perayaan HUT RI ke-77. Namun, siapa sebenarnya Joko Tingkir itu?Â
Mengenal Biografi Singkat Joko Tingkir
Bagi masyarakat Jawa, rasanya tidak asing mendengar nama Joko Tingkir. Dilansir dari berbagai sumber, Joko Tingkir merupakan seorang tokoh ulama di Jawa sekaligus raja yang mendirikan Kerajaan Pajang. Menurut sejarah, Joko Tingkir atau Jaka Tingkir ini memiliki nama kecil Raden Mas Karebet.Â
Beliau adalah Putra Ki Ageng Pengging dan termasuk keturunan Raja Majapahit. Bisa dikatakan bahwa Joko Tingkir bukan sekadar tokoh biasa, tapi seseorang berdarah biru atau keturunan bangsawan.
Lalu, mengapa beliau dikenal dengan sebutan Joko Tingkir? Tentu, hal ini ada kisahnya tersendiri. Dikutip dari buku berjudul Ki Ageng Sela Menangkap Petir karangan Wedy Utomo, dijelaskan bahwa awal mulanya penyebutan Jaka Tingkir tersebut berasal dari ibu asuhnya. Kedua orang tua Joko Tingkir telah tiada pada saat itu sehingga beliau diasuh oleh seolah janda bernama Nyi Ageng Tingkir.Â
Secara kebetulan, Nyi Ageng tersebut bertempat tinggal di desa yang bernama sama, yakni Desa Tingkir. Desa tersebut terletak di daerah Salatiga. Semenjak itu, Raden Mas Karebet mendapat julukan Joko Tingkir yang artinya pemuda dari Tingkir. Jaka atau joko dalam bahasa Jawa memang bermakna laki-laki yang masih muda dan belum menikah.
Singkat cerita, Joko Tingkir ini berhasil mewarisi tahta Kerajaan Demak dan melanjutkannya menjadi Kesultanan Panjang. Hal tersebut didasari atas garis keturunan yang mana Joko Tingkir ini merupakan menantu dari Sultan Demak ke-3, yaitu Sultan Trenggana.Â
Pro Kontra Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet
Di sisi lain, Joko Tinggir juga merupakan seorang murid dari salah satu Walisongo yang bernama Sunan Kalijaga. Selama hidupnya, Joko Tingkir dikenal sebagai tokoh yang pemberani dan religius seperti gurunya. Â Maka, tidak mengherankan jika beberapa tokoh ulama saat ini yang cukup mengkritik lagu tersebut. Hal ini dikarenakan judul dan liriknya yang terkesan tidak menghormati tokoh besar tersebut. Bagian lagu tersebut yang dianggap menuai kontra adalah sebagai berikut.
Jo dipikir, marai mumet
Jika diartikan, maknanya Joko Tingkir minum dawet. Jangan dipikir, nanti buat sakit kepala (mumet). Bisa dikatakan bagian Joko Tingkir ngombe dawet itu memang kurang relevan dengan biografi dan kisah seorang Joko Tingkir yang begitu dihormati dan disegani.Â
Meski demikian, pencipta dari lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet ini pun masih belum jelas diketahui. Sebab itu, penggunaan nama Joko Tingkir dalam lagu tersebut juga masih dipertanyakan.Â