Jika para pekerja pulang pergi (pp), lalu siapa yang akan menjaga udang-udang tersebut? Bagaimana jika terjadi masalah di lapang? Sebab itu, semua pekerja di tambak wajib tinggal di mess agar siap siaga apabila terjadi kejadian tertentu.Â
Meski demikian, jangan khawatir jika terjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Para pekerja diizinkan untuk libur sementara dalam jangka waktu tertentu tergantung dari ketentuan yang berlaku dan situasi yang terjadi.Â
4. Tidak mengenal tanggal merah
Salah satu yang perlu menjadi perhitungan ketika bekerja di tambak udang, yakni tidak adanya tanggal merah. Artinya, setiap hari bekerja. Semisal hari Raya Idul Fitri pun, para pekerja harus tetap bekerja. Jika pekerja libur pada tanggal merah atau hari raya tertentu, lalu siapa yang akan memberi makan udang?Â
Namun, tenang saja karena para pekerja akan mendapat libur sesuai panen. Apabila dalam satu tahun dilakukan panen sebanyak tiga kali, maka masa liburnya juga tiga kali.Â
Lalu, ketika libur apakah tambak udang tersebut berhenti beroperasi? Tentu saja tidak. Masa libur di tambak udang tersebut digunakan untuk melakukan tahap persiapan, yakni pembersihan. Biasanya dilakukan oleh para pekerja di luar tambak atau menyewa pekerja harian. Untuk masa liburnya tiap tambak bisa berbeda-beda tergantung kebijakan masing-masing perusahaan.Â
5. Dapat bonus
Inilah yang menarik dan menggiurkan ketika bekerja di tambak udang, yakni mendapat bonus setiap akhir siklus (panen). Bonus yang didapatkan setiap pekerja yang mengelola tambak bisa mencapai 10 juta lebih menyesuaikan keuntungan dan target yang dicapai. Sayangnya, bonus tersebut hanya diperoleh apabila tambak yang dikelola mencapai target panen.
6. Setiap hari makan udang, itu hoax
Bekerja di tambak udang, pasti sering makan udang. Kata siapa? Meski bekerja di tambak udang, tidak lantas membuat para pekerja sering mengonsumsi udang. Jika udangnya dimakan, lalu apa yang dipanen?Â
Di sisi lain, para pekerja juga tetap bisa menikmati udang hasil panen. Dari hasil pengalaman selama magang, udang-udang yang masuk dalam kategori below standard (BS) tersebut tidak dijual dan dibagikan. Terkadang, udang-udang tersebut juga dimasak oleh ibu kantin (pengelola dapur tambak udang) dan dijadikan menu pada hari itu. Jadi, tak perlu khawatir bekerja di tambak udang tidak pernah mencicipi udang.Â