Mohon tunggu...
Lia
Lia Mohon Tunggu... Lainnya - A Science and Pop Culture Enthusiast

Passionate on environment content, science, Korea and Japanese culture.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Life Goals On "Man Jadda Wajada"

20 Maret 2022   19:50 Diperbarui: 28 Maret 2022   17:15 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi meraih sukses. (sumber: Thinkstock via kompas.com)

Suatu kalimat yang selalu menjadi pengingat saya akan cita-cita ini adalah "Seorang scientist itu boleh salah, tetapi seorang scientist tidak boleh berbohong". Ini adalah nasehat penting yang memang harus diimplementasikan setiap scientist.

Hal tersebut dikarenakan, seorang scientist merupakan seseorang yang melakukan penelitian yang berbasis riset ilmiah yang tidak dapat dicurangi dengan pemalsuan data ataupun kegiatan penelitian. 

Apabila hal ini terjadi, sama saja dengan mencederai nilai-nilai seorang ilmuwan termasuk dunia keilmiahan. Ditambah lagi, setiap pekerjaan tersebut memiliki tanggung jawabnya masing-masing. Semenjak mengetahui nasehat tersebut, saya selalu meyakinkan diri saya bahwa sebagai pemuda sekaligus akademisi sudah sepatutnya menjadi diri sendiri dan tidak berbohong dalam menekuni suatu bidang.

Ketiga adalah HAVING 

Maknanya adalah hal yang saya miliki atau yang telah saya peroleh sejauh ini. Terkait hal tersebut, di usia saya yang telah menginjak 20 tahun dan mendekati tingkat akhir memang belum banyak capaian ataupun target yang telah saya peroleh. Bukan berarti saya diam dan tidak mengusahakannya. 

Awal mula masuk kampus, hampir setiap mahasiswa baru pasti sering dikenalkan dalam acara kampus dengan sosok atau figure mahasiswa yang berprestasi dan berkontribusi di kampusnya. 

Saya juga termasuk mahasiswa tersebut hingga saya memutuskan untuk mengikuti sebuah organisasi kampus bernama Forum Scientific for Studies (Forces). Melalui organisasi ini, saya menemukan bakat dan kemampuan menulis terutama dalam kepenulisan karya ilmiah.

Berbagai lomba menulis ilmiah juga saya ikuti dan semuanya berakhir gagal atau hanya menjadi peserta. Kegagalan tersebut terus saya ulangi hingga kurang lebih satu semester, namun pada akhirnya rasa gagal bosan menemani saya. 

Tepat di semester tiga, saya memulai debut sebagai finalis lomba esai ilmiah meskipun saya juga gagal membawa kemenangan sebagai juara. 

Sering dikecewakan oleh kegagalan kompetisi menjadikan hal tersebut sudah biasa saya terima. Saya juga tidak lelah mencoba lagi, lagi, dan lagi hingga berhasil meraih juara 3 lomba esai nasional. 

Inilah yang dinamakan penempaan diri dan tidak ada yang instan dalam sebuah keberhasilan. Sejak itu, saya semakin dengan kemampuan menulis saya.

Berburu info lomba menulis di sosial media kini menjadi rutinitas yang masih saya lakukan. Info lomba menulis gratis dan berhadiah adalah salah satu kompetisi favorit saya karena tidak perlu melakukan pembayaran sebagai syarat registrasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun