Mohon tunggu...
Lia
Lia Mohon Tunggu... Lainnya - A Science and Pop Culture Enthusiast

Passionate on environment content, science, Korea and Japanese culture.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cara Meningkatkan Sistem Imun secara Alami, Kenali Tanaman Herbal Berikut Ini

13 November 2021   19:25 Diperbarui: 13 November 2021   19:32 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi pandemi Covid-19 yang telah terjadi sejak tahun 2020 hingga sekarang ini terus menjadi sorotan media. Guna mencegah penularan ataupun dampak Covid-19 tersebut, masyarakat beramai-ramai mencari alternatif guna meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau imun. Akibatnya, beberapa barang yang dinilai dapat meningkatkan sistem imun tersebut banyak diborong sehingga mengakibatkan kelangkaan. Salah satunya adalah merk susu Beruang yang dianggap membantu menjaga daya tahan tubuh.

Lalu, apakah kita harus mengonsumsinya ? Tidak harus, karena ternyata di sekitar kita terdapat bahan-bahan herbal alami yang bisa meningkatkan sistem imun. Pengobatan herbal memang sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia secara turun-temurun. Dibandingkan mengonsumsi obat-obatan yang dominan mengandung bahan kimia ataupun membeli produk susu tersebut yang mulai langka, kita bisa beralih pada bahan herbal.

Bahan herbal yang berasal dari tanaman herbal ini populer dengan sebutan empon-empon dalam bahasa Jawa atau ramuan tradisional. Tanaman herbal ini mengandung berbagai senyawa aktif yang dapat merangsang pembentukan antibodi alami sehingga menjaga daya tahan tubuh. Senyawa aktif yang bermanfaat sebagai peningkat sistem imun di antaranya flavonoid, kurkuminoid, steroid, dan xanthorrhizol.

Hal ini dikarenakan senyawa-senyawa tersebut memiliki aktivitas antioksidan. Antioksidan termasuk kelompok zat kimia dalam tubuh yang berfungsi melindungi sistem biologis dari berbagai bahaya dari luar yang masuk ke tubuh terutama radikal bebas[1]. Berikut ragam tanaman herbal yang biasa digunakan sebagai obat alternatif masyarakat Indonesia beserta manfaatnya[2].

Jahe

  • Pastinya sudah tidak asing lagi dengan tanaman satu ini. Jahe memang dikenal sebagai tanaman obat yang memiliki berbagai khasiat bagi tubuh. Di Indonesia, biasanya jahe digunakan dalam bahan masakan atau rempah dan menjadi minuman herbal khususnya untuk menghangatkan tubuh. Jahe mengandung senyawa fenol dan flavonoid yang memiliki efek antioksidan baik.

Temulawak

  • Dikenal dengan nama ilmiah Curcuma xhantorriza, temulawak mempunyai kandungan zat aktif berupa curcuminoide dan ukanon jenis A, B, C, dan D yang bermanfaat untuk merancangan daya tahan tubuh. Bahkan, di beberapa negara tertentu tanaman herbal ini digunakan dalam pengobatan AIDS.

Meniran

  • Tanaman herbal ini memiliki manfaat sebagai imunomodulator yang merupakan sistem pertahanan imun seluler maupun humoral. Di dalamnya terkandung senyawa seperti nirurin dan phyllanthin. Biasanya orang Timur Jauh di Eropa menggunakan tanaman ini sebagai obat penyakit lepra ataupun TBC.

Jambu biji

  • Tanaman ini masuk dalam kelompok tanaman holtikultura yang biasa dimanfaatkan buahnya untuk dikonsumsi. Selain buahnya yang menyimpan berbagai vitamin dan manfaat, ternyata daunnya juga dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal. Jika kita sadari, daun jambu biji ini kerap masuk dalam sebuah bahan utama pada produk obat-obatan diare. Daun jambu biji mengandung asam kafeat, katekin, klorogerat, asam galat, dan senyawa lainnya. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh, yakni sebagai immunostimulan, antivirus, dan antiinflamasi[3].

Sambiloto

  • Tanaman sambiloto ini biasanya dimanfaatkan sebagai obat herbal berupa ramuan jamu. Kandungan dari tanaman ini di antaranya flavonoid, lactone, diterpene, dan polymethoxyflavone andrographine. Manfaat yang dapat diperoleh apabila mengonsumsinya dengan tepat, yaitu berfungsi sebagai obat panas dalam, analgesic, antiracun, antibakteri, ataupun mengatasi infeksi. 

Jeruk nipis

  • Tanaman yang satu ini memang populer dikonsumsi sebagai minuman seperti es jeruk atau wedang jeruk. Jeruk nipis (Citrus sp.) mengandung beragam senyawa mulai dari asam amino, askorbat (vit C), coumarin, limonoid, karotenoid, dan flavonoid. Makanya tidak mengherankan tanaman ini biasa digunakan untuk meredakan batuk, dahak, ataupun influenza. Apabila bergejala ringan Covid-19, maka tanaman herbal yang satu ini dapat menjadi alternatif guna meredakan batuk atau sakit tenggorokan ringan.

Kunyit

  • Tanaman yang masih satu kelompok dengan temulawak ini juga mengandung curcuminoid, demethoxycurcumin, bisdemethoxycurcumin, dan senyawa aktif lainnya. Telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa tanaman ini memiliki efek sebagai antiinflamasi, antioksidan, antikanker, dan antimikroba. Kunyit juga bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan bakteri ataupun virus[4].

Tentunya, masih banyak lagi beragam tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan dan bisa ditemukan di Indonesia. Keberadaan tanaman herbal dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang terbatas mengakses obat-obatan ataupun zat peningkat imun tubuh. Pemanfaatan tanaman herbal juga sebagai bentuk pelestarian terhadap warisan leluhur dalam memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di sekitar. 

Di sisi lain, saat ini telah banyak dikembangkan berbagai produk tanaman herbal sehingga mudah untuk dibeli ataupun dikonsumsi tanpa harus meracik sendiri. Namun, perlu dicermati ketika membeli atau mengonsumsi obat hendaknya dicek terlebih dahulu izin peredarannya misalnya ada keterangan label BPOM atau label Halal.

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia di pedesaan, biasanya menjadikan pekarangan sebagai kebun tanaman herbal atau istilahnya Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Hal ini akan memudahkan masyarakat jika membutuhkan obat alternatif sehingga tidak harus bergantung pada obat-obatan kimia. Di sisi lain, juga dapat menekan biaya pengobatan jika memang hanya bergejala ringan.

Meski demikian, perlu diketahui informasi dari tanaman herbal yang akan dikonsumsi guna mencegah efek samping atau hal lainnya. Untuk beberapa orang tertentu yang memiliki riwayat sakit atau kelainan tertentu maka harus dikonsultasikan dengan dokter agar tetap aman. 

Sebenarnya, alam sudah menyediakan pengobatan alami bagi manusia. Tetapi, alangkah baiknya dapat dimanfaatkan dengan bijak. Konsumsi suatu produk obat-obatan atau peningkat sistem imun baiknya juga bukan berdasar ikutan trend tetapi memang kebutuhan dan cocok bagi penggunanya.

Referensi:

[1] Artini SW, Veranita W. 2021. Tanaman herbal untuk meningkatkan sistem imun tubuh: literatur review. Jurnal Farmasetis. 10(1): 15-20.

[2] Pamadyo S, Muhajid R. 2017. Uji klinik ramuan jamu imunostimulan terhadap fungsi ginjal dan fungsi hati. https://media.neliti.com/media/publications/100887-ID-uji-klinik-ramuan-jamu-imunostimulan-ter.pdf [15 Oktober 2021].

[3] Badan POM. Buku Saku Obat Tradisional untuk Daya Tahan Tubuh. Jakarta(ID): BPOM.

[4] Dewi FK, Rosyidi NW, Cahyati S. 2015. Manfaat kunyit (Curcuma longa) dalam farmasi. https://osf.io/j9a34/download [15 Oktober 2021].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun