2. Melakukan promosi gencar-gencaran. Contohnya dengan diskon 35% - 50 % untuk fasilitas penginapan/hotel, transportasi gratis dari bandara ke tempat wisata, jika objek/tempat wisata tersebut dekat dengan bandara, diskon 50% untuk wahana tertentu, dsb.
Mencari agen promosi yang bersedia melakukan promosi tempat wisata yang kita kelola.
3. Membangun wahana wisata baru yang sekiranya akan diminati wisatawan, serta memperbaharui destinasi wisata yang ada.
4. Menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas pariwisata. Termasuk menyediakan sarana-prasarana pendukung, misalnya  pengukur suhu tubuh, disinfektan, masker/face shield, tempat cuci tangan beserta hand sanitizer di setiap pintu masuk, toilet serta di lokasi-lokasi strategis lainnya, serta APD untuk jaga-jaga jika dalam keadaan darurat, berikut tenaga medis dan P3K yang harus selalu ada dan tersedia.
5. Mempersiapkan konsep Pariwisata dan Lingkungan yang Berkelanjutan. Ini berhubungan dengan kemampuan kita dalam meyakinkan wisatawan untuk menjaga dan melestarikan tempat wisata disamping menikmati liburan.
6. Membangun sarana dan prasarana yang mendukung konsep Pariwisata Berkelanjutan dan lingkungan, misalnya menyediakan transportasi ramah lingkungan dari penginapan ke tempat wahana maupun destinasi wisata, seperti sepeda contohnya, jika penginapan dan objek wisata tidak terlalu jauh, lebih baik lagi jika bisa diakses dengan berjalan kaki. Tinggal kita memikirkan bagaimana menyiapkan sarana dan prasarana yang bisa membuat wisatawan mau dan nyaman untuk berjalan kaki. Setidaknya itu bisa mengurangi jumlah CO2 yang berasal dari kendaraan.
7. Berbagi info tentang Kepariwisataan dengan pelaku wisata yang lainnya. Saling berbagi pengetahuan serta menjalin kerjasama bagaimana mempromosikan tempat wisata masing-masing. Alangkah bagusnya jika semuanya bergabung mencari agen promosi untuk mempromosikan tempat wisata yang sama. Misalnya pelaku wisata Wakatobi, Bunaken, Losari serta Tana Toraja bergabung dalam satu agen promosi, mempromosikan wisata di Pulau Sulawesi.
Itu hanya sebagian langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh pelaku wisata di era new normal ini. Sedangkan untuk wisatawan, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mendukung Pariwisata Berkelanjutan dan lingkungan ini, diantaranya :
1. Memilih transportasi yang minim polusi, misalnya lebih memilih memakai kereta listrik dibandingkan dengan pesawat terbang, setidaknya kereta lebih sedikit menyumbang polusi terhadap Pemanasan Global, dibandingkan dengan pesawat terbang.
Jika tempat wisata tersebut dekat dengan tempat tinggal, memakai sepeda atau berjalan kaki bisa dijadikan alternatif sebagai alat transportasi yang sehat menuju tempat yang dituju.
2. Tetap menerapkan protokol kesehatan, tetap jaga jarak, selalu memakai masker, membiasakan cuci tangan, membawa hand sanitizer, usahakan untuk menghindari kerumunan, walaupun di tempat wisata identik dengan kerumunan dan banyak orang, namun kita bisa memilih tempat VIP, yang tidak terlalu banyak orang.Â
Misal jika kita ingin berenang, ada baiknya memilih berenang di ruangan khusus VIP, dibandingkan dengan kolam renang umum. Ataupun jika ingin melakukan diving, bisa dilakukan dengan menyewa trainer secara pribadi dibandingkan bergabung dengan banyak orang dalam suatu rombongan.