Mohon tunggu...
LIA RISTIANA
LIA RISTIANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi yang berkaitan dengan skill, yaitu memasak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Konsep Diri dalam Perkembangan Individu: Eksplorasi Teori Hurlock

19 Desember 2024   18:15 Diperbarui: 19 Desember 2024   18:22 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wawancara Psikologi Pendidikan

Menurut Hurlock, konsep diri merupakan gambaran seseorang mengenai diri sendiri yang merupakan gabungan dari keyakinan fisik, psikologis, sosial, emosional aspiratif, dan prestasi yang mereka capai. Konsep diri yang dimiliki seseorang bukan didapat semata-mata sejak lahir, akan tetapi dibentuk dari pengalaman-pengalaman yang didapat selama masa kehidupan.

Konsep diri terbagi dalam dua bagian, yakni konsep diri positif dan negatif. Konsep diri positif adalah evaluasi, penghargaan diri, serta penerimaan diri yang positif. Sedangkan, Konsep diri negatif adalah eveluasi diri yang negatif, membenci diri, perasaan rendah diri, dan tidak menghargai pribadi, juga tidak menerima diri.

Artikel ini membahas konsep diri berdasarkan teori Hurlock, yang dieksplorasi melalui observasi dan wawancara dengan NR, seorang siswi kelas XI salah satu SMAN di Kembangan, Jakarta Barat. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menggali lebih dalam tentang konsep diri melalui perspektif responden.

NR adalah seorang remaja yang diam di sekolahnya. Nilai-nilainya sering kali di bawah rata-rata, terutama dalam mata pelajaran yang ia tidak sukai. Guru-gurunya sering mengira NR tidak terlalu menonjol dibandingkan teman-temannya. Namun, ada satu hal yang membuat NR berbeda, ia memiliki kemampuan luar biasa dalam berbicara di depan umum.

Kadang-kadang NR merasa percaya diri, terutama kalua sudah pernah belajar sebelumnya. Tapi kalau itu hal baru, biasanya NR ragu. Waktu NR ikut lomba pidato dan menang, itu membuatnya lebih percaya diri. Bagus sekali NR sudah mencoba hal-hal baru, rasa percaya diri itu bisa dilatih lebih baik lagi kalau sering menantang diri sendiri dengan pengalaman baru. Dalam teori Hurlock, rasa percaya diri bisa berkembang dari pengalaman positif seperti keberhasilan. Penting bagi NR untuk terus mencoba hal baru meski ada keraguan, karena setiap pengalaman bisa memperkuat konsep diri yang positif.

NR suka kalau gurunya seru dan cara ngajarnya menarik. Tapi kalau pelajaran yang disukai, seperti Seni, NR jadi lebih fokus meskipun gurunya biasa saja. NR mencoba untuk tetap mencari sisi menarik dari pelajaran yang tidak disukai. Misalnya, cari hubungan pelajaran itu dengan kehidupan sehari-hari agar lebih mudah dipahami. Ketertarikan NR menunjukkan bahwa lingkungan belajar yang mendukung penting untuk membangun konsep diri positif. Apresiasi dari guru atau lingkungan dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam belajar.

Awalnya NR merasa sedih ketika menghadapi kegagalan atau kesalahan , tapi biasanya NR cerita ke teman atau orang tua nya. Mereka kasih semangat, jadi NR bisa bangkit lagi. Bagus kalau NR bisa bangkit, mungkin NR bisa menulis langkah-langkah apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki diri sebagai pengingat agar lebih fokus ke tujuan. Berdasarkan teori Hurlock, dukungan emosional membantu individu mengatasi kegagalan dan memandang diri mereka lebih positif.

NR mencoba fokus dan belajar lebih rajin. Kadang NR juga minta bantuan teman atau guru kalau kesulitan. Namun, NR mencoba lebih sering berusaha dulu sendiri sebelum bertanya agar lebih percaya pada kemampuanmu sendiri. NR mencoba fokus pada hal yang bisa dilakukan. Kalau ada kekurangan, NR anggap itu sebagai bagian dari dirinya. NR membuat list atau daftar prestasi kecil untuk mengingatkan bahwa ia punya banyak hal positif. Dalam teori Hurlock, menerima kekurangan diri adalah langkah penting dalam mengembangkan konsep diri yang sehat, tetap hargai dirimu sendiri.

Pernah ada di situasi merasa sedih, kecewa atau frustasi saat NR dapat nilai jelek itu bikin kecewa padahal sudah belajar keras. Tetapi NR percaya bahwa kekecewaan adalah bagian dari proses belajar. NR membuat jadwal yang konsisten, meskipun sedikit-sedikit. Hal kecil seperti mereview materi saat pulang sekolah. Proses tersebut menjadikan pengalaman sebagai motivasi untuk mencoba strategi baru dan memperbaiki diri. Terkadang NR juga merasa jenuh dengan Pelajaran, ia mengatasi dengan mencari metode belajar yang menarik atau beristirahat sejenak. Suasana belajar yang positif dapat meningkatkan motivasi dan pandangan terhadap diri sendiri.

Dari wawancara dengan siswi SMA ini, kita dapat melihat bagaimana konsep diri menurut teori Hurlock menjadi sangat relevan dalam kehidupan remaja. Proses mengenal diri, menerima kekuatan dan kelemahan, serta upaya untuk terus berkembang adalah perjalanan yang terus berlangsung. Dengan memahami pentingnya pengaruh lingkungan, pengalaman, dan persepsi diri, remaja dapat membangun fondasi yang kuat untuk menjadi individu yang percaya diri dan mampu menghadapi tantangan hidup.

Melalui refleksi seperti ini, kita diingatkan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang, selama mereka mau menerima diri apa adanya dan terus berusaha menjadi versi terbaik dari diri mereka. Semoga wawasan ini menginspirasi pembaca untuk mendukung generasi muda dalam membangun konsep diri yang sehat dan positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun