Mohon tunggu...
Lia M. Rahmalia
Lia M. Rahmalia Mohon Tunggu... Guru - Guru TK

Seorang guru TK yang senang membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sawer Pengantin Adat Sunda yang Sarat Makna

7 November 2022   17:24 Diperbarui: 7 November 2022   17:34 2652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa pernikahan adalah suatu pengalaman yang mungkin tidak akan terlupakan dalam hidup seseorang. Betapa indahnya kenangan tersebut, bagaimana tidak, di hari itu kita menjadi raja dan ratu sehari.

Dalam upacara pernikahan tersebut setiap daerah mempunyai ciri khas masing-masing. Seperti dalam upacara pernikahan adat sunda yang menarik dan unik yaitu ritual sawerannya.

Dalam ritual saweran adat sunda tersebut banyak mengandung filosopi yang berguna dan dapat dijadikan pedoman atau landasan dalam hidup berumah tangga.

Kata "sawer" diambil dari kata "awer" yang dalam bahasa sunda artinya"air jatuh menciprat". Cipratan air tersebut biasanya di tempat jatuhnya air hujan yaitu diujung genting rumah. Mungkin karena itulah acara saweran biasanya diadakan di luar ruangan. Tetapi untuk jaman sekarang hal itu tidak dijadikan patokan.

Dalam saweran tersebut biasanya diiringi dengan kidung pengiring yang dinyanyikan oleh seorang sinden, dimana kidung tersebut berisi pepatah dari orang tua bagi pengantin yang akan mulai mengarungi bahtera rumah tangga.

Bahan-bahan yang biasa digunakan dalam saweran, yaitu beras, kunyit, bunga rampai, sirih dan permen serta payung yang digunakan untuk menaungi pengantin.Bahan-bahan tersebut, sarat dengan makna. Makna dari masing-masing bahan adalah sebagai berikut :

1. Beras, sebagai makanan pokok orang sunda, mempunyai makna harapan

2. Kunyit, bermakna emas. Dengan demikian diharapkan pengantin tersebut dalam kehidupannya nanti tidak kekurangan.

3. Bunga rampai, mempunyai makna, pengantin diharapkan berperilaku yang baik agar namanya menjadi wangi seperti bunga.

4. Sirih, melambangkan kerukunan, sehingga diharapkan pengantin nantinya dapat hidup rukun dalam menjalani rumah tangganya.

5. Permen, mempunyai makna hidup yang manis dan harmonis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun