Sudah lumrah di beberapa sekolah baik dari Taman Kanak-Kanak sampai jenjang SMA, untuk merayakan tutup tahun ajaran dengan berbagai acara baik yang sederhana sampai yang meriah.Â
Namun ada yang berbeda bila perayaan tutup tahun di tingkat Taman Kanak-Kanak, seperti di sekolah tempat penulis bertugas, sepertinya sudah menjadi tradisi.
Setiap tutup tahun ajaran sudah pasti menampilkan upacara adat sunda yang ditampilkan oleh anak-anak dan begitu ditunggu-tunggu oleh seluruh orang tua murid dan berharap anak mereka terpilih menjadi bagian dari kelompok pemain upacara adat tersebut
Memang agak sulit untuk mengarahkan dan melatih anak-anak, dalam melakukan gerakan upacara adat karena melibatkan banyak anak, mulai dari yang menjadi pager ayu, pager bagus, pembawa payung, Â dan memberikan pengertian kepada yang menjadi pengantinnya, agar tidak malu- malu.
Hingga yang paling sulit adalah melatih dan mengarahkan anak yang akan menjadi lengsernya, karena di sini betul-betul dibutuhkan kesabaran yang ekstra.
Tapi dengan berjalannya waktu, dan dalam beberapa kali latihan, terbentuk dan terjalin juga kekompakan di antara anak-anak.
Point terpenting dalam melatih upacara adat ala anak TK ini, penulis terlebih dahulu, memberikan penjelasan bahwa pementasan upacara adat tersebut tidak akan berjalan baik kalau tanpa kekompakan.
Adapun masalah pas atau tidaknya gerakan dengan irama musik pengiring atau ada yang salah gerakan, tidak menjadi hal terpenting.Â
Yang harus selalu diperhatikan  anak tetap terlihat bahagia melakukannya, dan tentu saja keuntungan yang lain adalah untuk melatih dan mengembangkan seluruh potensi anak seperti, melatih keberanian, percaya diri dan mengembangkan semua bidang pengembangan yang ada.
Seperti nilai moral dan agama, sosial emosional, motorik kasar dan halus, kognitif, bahasa serta seni dan budaya juga karakter agar anak tahu dan mengerti dari mana asal, budaya asli daerahnya sendiri.
Semoga pengalaman penulis dalam melatih upacara adat ala anak TK ini, menginspirasi guru-guru dalam menghadapi anak didiknya, untuk selalu yakin dan percaya bahwa sesuatu yang sulit.
Pasti ada jalannya kalau kita mau berusaha dan bersabar, serta mudah-mudahan anak-anak kita mendapatkan pengalaman, kesan dan memori indah ketika mereka besar nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H