Nadella berhasil menjadi juara 2 lomba menullis cerpen bertema Ikon Kota Bekasi di acara Commcarte 2 (2019) yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam 45 Bekasi pada tanggal 22 November 2019 di Pelataran Fakultas Komunikasi Sastra Bahasa Inggris Universitas Islam 45 Bekasi.Â
Perempuan bernama lengkap Nadella Layla Achdi ini adalah seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Islam 45 Bekasi semester 5. Wanita 20 tahun ini tidak menyangka bahwa dirinya akan meraih juara lomba menulis cerpen di acara Commcarte tersebut. Pasalnya, ia menulis cerpen tersebut dengan waktu yang sangat singkat atau biasa disebut dengan sistem kebut semalam. Sistem kebut semalam ini dilakukan hanya dalam waktu satu malam.Â
Nadella menulis cerpennya dengan jangka waktu semalam, menurutnya sistem ini sudah pasti tidak akan maksimal ide dan hasil penulisannya. Namun dengan rasa yang sangat optimis, ia tetap mengumpulkan hasil tulisannya kepada panitia penyelenggara acara Commcarte 2 (2019).Â
Nadella mengaku mengikuti kegiatan lomba ini hanya sekedar untuk memeriahkan acara tahunan mahasiswa/i Ilmu Komunikasi Universitas Islam 45 Bekasi dan untuk menambah data pada Curiculum Vitae-nya nanti.Â
"Awalnya saya hanya berniat untuk coba-coba saja, siapa tahu rezeki. Kemudian nantinya sertifikat hasil lombanya akan saya gunakan untuk mengisi data CV untuk magang nanti. Walaupun saya nantinya tidak menang, saya tidak akan pesimis dan saya akan terus berusaha", ujar Nadella.Â
Dalam cerpen yang ditulisnya, Nadella mengangkat judul tentang transportasi umum di Bekasi serta simbol-simbol kursi prioritas di dalam transportasi umum tersebut. Menurutnya, masyarakat harus mulai beralih untuk menggunakan transportasi umum agar mengurangi angka kemacetan dan kecelakaan tunggal di Bekasi. Selain itu juga, masyarakat harus dan wajib memahami simbol-simbol kursi prioritas yang ada pada transportasi umum di Bekasi salah satunya yaitu Trans Patriot Bekasi. Simbol ini menunjukan bahwa kursi tersebut dikhususkan untuk penyandang disabilitas, lanjut usia, dan ibu hamil.Â
"Harapan saya kedepannya, semoga dapat mengurangi angka kemacetan di Bekasi. Ayolah warga-warga yang ada di Kota Bekasi untuk naik transportasi umum agar dapat membantu mengurangi angka kemacetan dan kecelakaan tunggal di Kota Bekasi", jelas Nadella.Â
Menurut Tasliah, salah satu panitia penyelenggara lomba, penilaian lomba menulis cerpen dilihat dari alur cerita yang ditulis dan teknik penulisannya. Panitia penyelenggara lomba juga menjelaskan alasan mengapa tulisan Nadella dipilih untuk menjadi juara 2 di acara Commcarte 2 kemarin.Â
"Penilaian lomba menulis cerpen itu kurang lebih dilihat dari bagaimana alur cerita yang dia buat? Bagaimana pemilihan kosa katanya? Seperti apa tanda baca yang dia gunakan? Pas atau tidak? Kemudian bagaimana teknik penulisan dialognya? Apakah setiap penulisan dialognya menjorok atau tidak? dan lain sebagainya. Nadella dipilih sebagai juara 2 karena dia sesuai teknik penulisannya, kosa katanya tepat, tanda bacanya juga tepat, dialognya juga menjorok, intinya penulisan cerpen dia tepat dan rapih sekali", ucap Tasliah.Â
Selain itu, menurut Fajar, selaku panitia Comcarte 2 (2019) divisi pendidikan, mengungkapkan bahwa cerpen yang Nadella tulis cukup menarik minat pembaca.Â
"Tulisan Nadella bagus, penulisannya rapih, sesuai dengan syarat penilaian yang ditetapkan. Semoga mahasiswa-mahasiswi Ilmu Komunikasi khususnya di UNISMA Bekasi ini bisa lebih banyak belajar menulis dan selalu semangat untuk berkreatifitas", ujar Fajar.