Mohon tunggu...
Lia Oktaviana
Lia Oktaviana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

melalui proses berharap progres

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mengungkap Virus Corona Siapa Tersangka?

20 Februari 2020   23:04 Diperbarui: 20 Februari 2020   23:25 2840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah tak asing lagi mendengar virus corona. Virus ini menyebar dengan cepat setelah muncul desember 2019 lalu. Virus corona atau yang disebut 2019-nCoV ini berasal dari kota Wuhan, China. Beberapa ahli menyebutkan virus ini berasal dari zat corona yang berada pada hewan kelelawar. Disebut-sebut virus ini bermula di pasar Wuhan yang pertama kali menyerang petugas pasar.  Kemudian dengan cepatnya merebak dan menmbulkan korban jiwa.

Dilansir dari CNN Indonesia (20 /2/2020) korban meninggal mencapai 2.112 orang  di China,  hingga kini ada 74.500 orang China yang terinfeksi. Hal ini menyebabkan lumpuhnya perekonomian beberapa negara yang melakukan kerjasama dengan negara China.

Karena korban terus bertambah, para ahli maupun dokter berlomba-lomba untuk membuat obat penawarnya.  Pada tanggal 17 Februari 2020 pejabat Tiongkok mengumumkan ditemukannya obat virus dari tim ahli China yang sudah melakukan uji klinis yang dirasa efektif. Obat ini bernama Chloroquine Phosphate yang merupakan obat malaria. Obat ini sebenarnya sudah digunakan di Indonesia untuk mengatasi penyakit malaria.

Spekulasi yang beredar mengenai virus ini bukanlah berasal dari hewan kelelawar , tetapi berasal dari senjata biologis yang sengaja dibuat karena perang yang terjadi antara China dan negara superpower yaitu Amerika serikat guna melumpuhkan pihak lawan. kalau bukan dari negara China sendiri yang kena batunya ataukah pihak lawan yaitu Amerika Serikat. Tentunya belum diketahui secara pasti yang benar dan salah.

Salah satu yang mendukung spekulasi bahwa virus ini ternyata bukanlah senjata biologis dari China tetapi dari Amerika Serikat. Hal ini didasarkan pada rukyah yang dilakukan Syeikh Ben Halima Abderrauf. Siapa sih Syeikh Ben Halima Abderrauf?. Merupakan syeikh yang terkenal karena terbiasa merukyah dengan cara menempatkan jin ke perantara yaitu manusia sebagai mediator sementara. Biasanya cara-cara rukyah beliau didasarkan ayat suci Al-qur'an. Dan beberapa sesi biasanya terdapat penawaran dari syeikh  dengan jin kafir untuk masuk islam.

tangkapan layar
tangkapan layar
Berikut merupakan salah satu video rukyah : https://youtu.be/bUTjLyKZP3U

Dalam video berdurasi setengah jam itu  yang menceritakan tentang asal muasal virus corona dan penyebarannya seperti apa. Seperti yang kita ketahui telah terjadi penganiayaan bagi kaum muslim di Uygur, China. Yang membuat kamu muslim tersebut menderita, Lalu apa sebenarnya hubungannya dengan virus ini jika dikaitkan dengan sihir ataupun jin?

Disebutkan dari percakapan jin dengan Syeikh Ben Halima Abderrauf, virus Corona di China disebabkan adanya sebuah pilar yang diletakkan didalam bumi dengan kedalaman 30 meter yang dirancang untuk membuat ledakan virus. Ledakan virus ini dibuat oleh Amerika Serikat karena takut dominasi China.  Pilar ini sudah ditanam 3 bulan yang lalu yaitu kira pada bulan Desember.

Senjata biologis virus Corona dibuat secara kimiawi dan sengaja oleh manusia itu sendiri. Setelah ditanam dikedalaman 30 meter di bumi. Virus ini menjalar dan mengkontaminasi tumbuhan-tumbuhan.Kemudian tumbuhan-tumbuhan tersebut menulari hewan dan populasi.

Kemudian pada menit berikutnya jin tersebut, menceritakan bahwa virus Corona merupakan hasil percobaan tanah pertama oleh kelompok Freemason . 

Jika dibahas mengenai Freemason dalam Wikipedia adalah sebuah organisasi persaudaraan yang asal-usulnya tidak jelas antara akhir abad ke-16 hingga awal abad ke-17. Freemasonry kini ada dalam beragam bentuk di seluruh dunia dengan jumlah anggota diperkirakan sekitar 6 juta orang, termasuk 150000 orang di bawah yurisdiksi Loji Besar Skotlandia dan Loji Besar Irlandia, lebih dari seperempat juga orang di bawah yurisdiksi Loji Besar Bersatu Inggris dan kurang dari dua juta orang di Amerika Serikat.

Tapi beberapa sumber juga mengatakan kalau Fremason merupakan kelompok Iluminati,tetapi juga ada yang mengatakan itu sebenarnya berbeda. Karena Iluminati dianggap lebih berbahaya dibanding Freemason. Kelompok ini memiliki  symbol yang disebut "The Eye of God" atau Mata Tuhan. Tentunya kalian sudah tau simbol mata tuhan yang digambar mata satu yang dikelilingi segitiga itu berbentuk seperti apa. Banyak yang menyebutnya sebagai kelompok penyembah Dajjal.

Kesimpulannya virusnya dikirim bersama dengan jin dari kelompok Freemason tersebut. Tujuannya adalah membuat gejalanya mudah disebar. Tetapi akibatnya bangsa jin juga justru sakit karena menyebarkannya dan tidak tau kalau ini juga berdampak pada jin.

Pemerintah Cina juga sudah mengupayakan menghentikan virus dengan meminta jin kafir juga, tetapi jin tersebut tidak mendapat solusinya.  Dilanjut dengan percakapan dengan jin muslim di China, yang menyaksikan  beberapa jin muslim China ikut menyebarkan virus Corona sebagai racun yang terkubur dan turut menyebarkannya. 

Digunakannya alasan untuk balas dendam karena orang China telah banyak menyakiti dan menekan umat Islam di Cina karena kemarahan saja. Kemudian Syeikh memberikan pengertian kepada jin-jin muslim yang menyebarkan virus tersebut untuk tidak melakukannya lagi, dan segera bertobat kepada Allah.

Dia akhir video Syeikh Ben halimah Abdurrouf memberi penjelasan tentang penjelasan dari jin-jin tersebut bahwa virus ini dikerjakan oleh organisasi Freemason dan mereka memiliki proyek jenis yang sama untuk menyebarkannya diseluruh dunia dan membunuh masyarakat, yaotu proyek dari iluminatiuntuk membawa populasi manusia kembali ke 500 juta manusia saja. Sehingga manusia dibunuh melalui penyaki, perang, makanan yang diracuni dan sebagainya. Dan menjelaskan balas dendam jin muslim karena perlakuan pemerintah Cina dengan umat muslim Uygur di China.

Ini merupakan pengakuan jika dipandang dari salah satu sudut pandang religius, dan masih ada sudut pandang yang lain mengenai virus Corona yang menyebabkan puluhan ribu orang terinfeksi. S

ebagai umat manusia yang beragama, harus memiliki toleransi terhadap kepercayaan memeluk agama masing-masing. Karena itu merupakan pilihan, dan tidak memaksakan kehendaknnya kepada orang lain. Seperti upaya pemerintah China menghapuskan islam di China dengan kekerasan. Justru toleransi memudahkan dalam menyebarkan kedamaian di bumi.

Itulah dunia, berebut pengaruh dengan kekuasaan. Saling menjatuhkan lawan, dan berlomba-lomba mencari kawan untuk memperbesar kekuasaan. Kekuasaan boleh dipegang, asal tidak menindas yang lemah. Terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun