Â
Apa itu janji? Janji adalah sebuah hutang yang kita ucapkan kepada seseorang atau sekelompok orang atau bahkan diri sendiri yang pada dasarnya harus ditepati.
Permasalahannya banyak dari mereka ketika ingin menyalonkan diri sebagai wakil rakyat, mereka hanya menyanyikan janji-janji manis 'tapi rasanya pahit' kepada rakyat, mungkin jika dalam dunia ekonomi mereka yang menawarkan janji-janji itu diibaratkan sebagai sales promotion dan kita rakyat sebagai pembeli yang dengan senang hati mendengarkan buaian-buaian itu. Dan kata pendidikan lah yang menjadi barang jualan utama bagi mereka yang saat itu sedang menarik hati para pembelinya, segudang janji tentang pendidikan dilontarkan seperti sekolah gratis, pembangunan infrastuktur sekolah yang memadai, fasilitas penunjang kegiatan belajar yang memadai, penaikan gaji guru, dan masih banyak lainnya. Namun kenyataannya masih banyak yang belum terealisasi atau tidak sama sekali.
Pendidikan itu sendiri merupakan wadah penting bagi pembentukan generasi penerus bangsa. Pendidikan dapat meningkatkan sumber daya manusia, pendapatan, kelayakan kerja, dan pertumbuhan ekonomi. Berbicara mengenai pendidikan di indonesia tiada henti-hentinya, mulai dari prestasi-prestasi yang diraih oleh peserta didik baik ditingkat internasional maupun nasional sampai rendahnya kualitas dan mutu pendidikan di daerah terpencil.
Rendahnya kualitas dan mutu pendidikan di indonesia khususnya di daerah terpencil karna adanya permasalahan-permasalahan terutama di bidang pemerataan pendidikan. Pelaksanaan pendidikan yang merata adalah pelaksanaan program pendidikan yang memberikan program kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh warga negara Indonesia untuk dapat memperoleh pendidikan. Kesempatan memperoleh pendidikan tidak dapat dibedakan menurut jenis kelamin, suku, agama dan ras maupun status sosial dan letak geografis nya karna kita semua diwajibakan mendapatkan pendidikan.
Permasalahan pemerataan pendidikan terjadi karna kurangnya perhatian pemerintah, banyak program pemerintah mengenai pendidikan di indonesia yang belum terealisasi. .
Pasalnya masih banyak sekolah dengan kondisi bangunan yang riskan dan juga banyak sekolah yang kekurangan ruangan untuk kegiatan belajar mengajar. Kondisi tersebut terjadi sejak lama dan masih berlangsung hingga saat ini. Mereka terpaksa memanfaatkan bangunan yang ada sambil menunggu perhatian pemerintah. Melihat kondisi yang miris ini, berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ataupun pemerintah bisa menganggarkan pembangunan gedung baru untuk sekolah-sekolah tersebut. Paling tidak merehab ruangan yang sudah reyot.
Banyak anak-anak di Indonesia yang mempunyai semangat belajar yang tinggi namun harus terkendala karena tempat yang tidak layak. Seperti misalnya atap yang bocor saat hujan, bangunan yang hampir roboh karna kemakan usia dan belum ada sentuhan tangan dari pemerintah tentunya ini sangat membahayakan nyawa mereka, mereka akan tidak fokus belajar karna sambil berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Lalu kurang nya sarana-prasarana seperti kursi, meja, buku cetak, lab bahasa, lab komputer, lab ipa, alat peraga pendidikan ataupun lainnya. Bahkan mereka belajar hanya membawa satu buku tulis tanpa adanya buku cetak sebagai salah satu penunjang proses belajar mereka di rumah dan di sekolah.Â
Untuk mengajar pun masih menggunakan papan tulis yang menggunakan kapur yang dapat membahayakan pernapasan sangat berbeda jauh dengan sekolah-sekolah yang ada di perkotaan yang menggunakan spidol bahkan menggunakan teknologi berupa proyektor. Ini termasuk janji pemerintah yang harus di tepati.
Sebenarnya anggaran pendidikan di Indonesia tidaklah sedikit. Tetapi anggaran ini tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pendidikan. Banyak anggaran yang disalahgunakan oleh pihak yang berwenang hanya untuk kepentingan pribadi, anggaran pendidikan / uang bantuan sekolah di "KORUPSI", cukup miris pemerintah seolah tutup mata dengan kejadian-kejadian seperti ini. Semua pihak atau kalangan bawah merasa dirugikan karena adanya korupsi. Korupsi sangat mencoreng moral aspek pendidikan. Hal itu terjadi karena kurangnya pendidikan akhlak.
Selain itu sulitnya anak-anak di pedasaan/pedalaman bersekolah karna jalan yang mereka lalui ke sekolah sulit dilewati ntah itu jalan nya rusak sehingga ketika hujan akan becek dan menyulitkan mereka untuk sekolah ataupun mereka yang ke sekolah harus melewati sungai karna rusaknya jembatan atau bahkan tidak memiliki jembatan, tentunya ini harus menjadi perhatian pemerintah mengingat ini adalah kewajiban pemerintah dalam menyediakan infrasturuktur jalan ataupun sarana transportasi, negara harus hadir menjamin itu. Pemerintah daerah sudah dibekali Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) guna melaksanakan pembangunan jadi mereka harus melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya dengan baik untuk kesejahteraan rakyat bukan untuk kesejahteraan sendiri.
Sebagai contoh adalah yang terjadi di Pulau Tegal, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, yang terkenal dengan destinasi wisata nya namun sangat miris dengan kondisi pendidikannya. Keadaan fasilitas pendidikan di daerah tersebut jauh dari kata standar, dimana hanya terdapat 2 tempat untuk kegiatan belajar. Anak-anak disana malah mendapat pembelajaran dari para relawan lalu dimanakah perhatian dari pemerintah? Anak-anak di pulau tersebut memiliki semangat belajar yang tinggi mereka sangat antusias ketika para relawan datang untuk mengajar mereka. Mereka sangat ingin bersekolah seperti anak-anak pada umumnya namun apadaya jarak yang jauh untuk menuju sekolah formal terdekat tidak didukung oleh transportasi yang diperlukan. Untuk itu sangat diharapkan pemerintah untuk melek akan nasib anak-anak bangsa karna pemerintah mempunyai kewajiban dan tanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Janji pemerintah lainnya yang belum direalisasikan adalah masalah tentang guru honorer, dimana janji pengangkatan guru honorer menjadi PNS belum terihat direalisasikan. Menurut saya para guru honorer yang telah lama mengajar dan mendedikasikan dirinya untuk mencerdaskan anak-anak indonesia perlu diapresiasi berupa kenaikan gaji dan pengangkatan PNS tapi nyatanya masih banyak guru honorer yang memiliki gaji di bawah UMR. Terhitung sudah berapa kali guru honorer melakukan demo tapi hasilnya nihil, itu semua hanya janji manis pemerintah tapi rasanya pahit bagi guru honorer, bahkan mereka sudah kebal dengan janji pengangkatan PNS menurut mereka pemerintah itu hanya nge-PHPin mereka saja.
Berikut saya uraikan mengenai hadis yang berhubungan dengan permasalahan diatas:
HADIS TENTANG KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
34.23/3411. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim telah menceritakan kepada kami Al Hasan bahwa 'Aidz bin 'Amru salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, menemui Ubaidullah bin Ziyad sambil berkata, Wahai anakkku, sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya seburuk-buruk penguasa adalah penguasa yang zhalim, maka janganlah kamu termasuk dari mereka. Lalu 'Ubaidullah berkata kepadanya, Duduklah, kamu ini hanyalah sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang masih yunior (rendahan). Maka 'Aidz pun ganti berkata, Apakah di antara mereka ada yang disebut sebagai sahabat kelas yunior? Sebenarnya yang pantas disebut sahabat kelas rendahan adalah orang-orang setelah mereka dan juga yang selain mereka. (HR. MUSLIM).
 2948. Dari Maryam Al Azdi, ia berkata: Aku masuk ke (rumah) Muawiyah, lalu ia berkata, "Aku sangat senang dengan kedatanganmu. Apa yang menyebabkan (kedatangan) mu?" ---ungkapan yang biasa diucapkan oleh orang-orang Arab---. Aku berkata, "Hadits yang aku dengar dan akan kusampaikan kepadamu. Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Orang yang diberi kekuasaan Allah yang Maha Agung dan Maha Mulia untuk menangai urusan kaum muslim, kemudian dia menutup diri (tidak mau memenuhi) orang-orang dan orang fakir, maka Allah akan menutup diri dari kebutuhan-kebutuhannya."
Maryam Al Azdi berkata, "Muawiyah kemudian menugaskan seorang lelaki untuk menangani urusan manusia (masyarakat)." (abu daud) (Shahih)
Lalu bagaimana hubungan antara hadis tersebut dengan permasalahan janji pendidikan diatas?
Hadis diatas menjelaskan bahwasannya seorang pemimpin memiliki tanggung jawab besar dalam mengatur kemaslahatan umat. Kemakmuran atau kesengsaraan suatu masyarakat sangat tergantung pada peran yang pemimpin mainkan. Ketika seorang pemimpin berlaku adil maka masyarakat pun akan sejahtera. Demikian, sebaliknya ketika pemimpin itu berlaku zhalim dan tidak jujur dalam menjalankan amanah maka rakyat pun akan berujung pada kesengsaraan
Dapat kita ketahui bahwa tugas dari seorang pemimpin adalah melayani rakyatnya. Menjadi seorang pemimpin adalah amanah yang besar yang harus dilaksanakan dengan baik dan penuh tanggung jawab karna kata pemimpin yang ia sandang adalah suatu kepercayaan dari rakyatnya yang harus dijaga dengan tidak dikotori oleh perbuatan-perbuatan zhalim.
Di hadis tersebut dijelaskan, seorang pemimpin harus mementingkan kepentingan rakyatnya, melek akan kondisi rakyatnya dengan tidak menutup diri dari persoalan-persoalan yang terjadi di wilayah kekuasaannya dan cepat dalam menangani atau mengatasi masalah, tidak berdusta dengan ucapannya sendiri / ingkar janji karna dari ucapan mulutnya itu rakyat sangat mengharapkan kondisi dan perubahan yang lebih baik dari pemimpin sebelumnya karna nilai utama seorang manusia terletak pada konsistensinya menepati janji jika tidak maka ia terkategori sebagai orang yang munafik, yaitu suatu karakter yang melekat pada diri seseorang yang memang tidak mempunyai komitmen terhadap kebenaran, tepatnya dalam hal menepati janji. Hal ini sebagaimana disabdakan Nabi "Tanda orang munafik itu ada tiga. Apabila berkata ia dusta, apabila berjanji ia mengingkari, apabila diberikan amanah ia mengkhianati". Untuk itu, seorang pemimpin perlu senantiasa waspada terhadap segala kemungkinan yang menjadikan hatinya lemah apalagi lengah, pemimpin juga tentunya harus bersifat adil dalam memberikan hak-hak rakyat dan jujur tidak menzhalimi rakyatnya dengan mengambil uang negara dan berambisi dengan kekuasaan. Para pemimpin harus menanggung jawab apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya.
Sebagai contoh dapat kita ambil dari Mu'awiyah bin Abu Sufyan, ketika Khalifah Umar mengangkatnya sebagai Gubernur Syam, dan terus memegang jabatan itu sampai pada masa kekhalifahan Utsman Radhiyallahu 'anhu. Beliau sangat pandai dalam mengendalikan pemerintahan, dan ahli dalam mengatur negara.
Al Khallal juga meriwayatkan dari jalur Muhammad bin Mukhallad bin Hafsh al Aththar, dari Muhammad bin al Mutsanna, dari Nuh bin Yazid bin Sinan, dari Ibrahim bin Sa'ad, dari Muhammad bin Ishaq dari Nafi', dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhuma , ia berkata: "Belum pernah aku melihat orang yang pintar memimpin setelah Rasulullah SAW, selain Mu'awiyah RA aku pun bertanya,"Apakah ia lebih pintar memimpin daripada Abu Bakar?" Ibnu Umar menjawab,"Abu Bakar lebih baik daripada Mu'awiyah."
"Apakah ia lebih pintar memimpin daripada Utsman?" tanyaku lagi. Ibnu Umar menjawab,"Semoga Allah merahmati Utsman, beliau lebih baik daripada Mu'awiyah, akan tetapi Mu'awiyah lebih pintar memimpin daripada Utsman"
Selain itu Ibnu Umar pun pernah melontarkan pertanyaannya berkenaan dengan kesantunan Mu'awiyah dan kecakapannya dalam memimpin. Mu'awiyah RA telah melaksanakan tugas sebagai kepala negara dengan sebaik-baiknya. Beliau juga telah memimpin dunia dengan kesempurnaan akal, kedalaman kasih sayangnya, keluasan jiwanya, dan dengan kekuatan pengaruh dan pemikirannya, ia telah membuat segenap kaum muslimin ridha dengan kedermawannya dan kesantunannya
Dari sedikit penjelasan tentang mu'awiyah diatas dapat disimpulkan tujuan kepemimpinan dalam Islam adalah menegakkan agama dan mengatur urusan dunia dengan agama. Tujuan ini perlu diwujudkan oleh pemimpin-pemimpin di Indonesia yang telah diberi hak kepemimpinan oleh rakyat.
Menjadi seorang pemimpin yang baik tentu Allah SWT akan memberikan berbagai keutamaan, sedangkan untuk pemimpin yang zhalim Allah SWT akan memberinya ancaman seperti menjadi manusia yag paling dibenci oleh Allah SWT, Allah tidak akan mengampuni dosa-dosanya dan bahkan Allah akan menelantarkannya di hari kiamat, akan diharamkan surga bagi mereka pemimpin zhalim. Tentunya masih banyak bentuk ancaman yang Allah berikan kepada para pemimpin zhalim dan dusta.
Inilah saatnya kita sebagai manusia yang memiliki akal untuk cerdas dalam memilih pemimpin dengan melihat dari visi dan misi mereka yang jelas dan terukur. Bukan pemimpin yang asal berjanji. Perubahan bangsa ini akan ditentukan oleh pemerintahan yang tulus melayani rakyat dan rakyat nya yang cerdas.
Terima Kasih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI