Mohon tunggu...
Liany Christine
Liany Christine Mohon Tunggu... -

haii

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Terlalu Lama Pakai Gadget Penyebab Retina Bolong-Bolong

17 Oktober 2014   00:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:44 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Mulai sekarang bijak-bijaklah menggunakan gadget.

Pemakaian gadget yang terlalu lama dapat menyebabkan mata cepat lelah. Kondisi ini bisa memicu terjadinya lattice degenerasi atau dalam bahasa awamnya "bolong-bolong" pada retina, yang bila dibiarkan dapat menyebakan retina terlepas bahkan kebutaan.

Dijelaskan dr. Ikhsan Revino, SpM dari Klinik Mata SMEC, rasa lelah sangat memengaruhi kualitas retina mata. Bila mata sering dipaksa bekerja, maka semakin besar potensi kerusakan retina.

Indikatornya adalah adanya bintik-bintik atau seperti lalat berterbangan di penglihatan. Serabut-serabut merah pada mata juga bisa menjadi tandanya.

Itulah lattice yang bila dibiarkan akan menyebabkan kebutaan.

Umumnya terjadi karena penurunan fungsi tubuh seiring proses penuaan (degenerasi). Namun lattice degenerasi bisa datang lebih cepat datang karena pengaruh gaya hidup, salah satunya penggunaan gadget, seperti ponsel pintar, tablet, komputer, dan laptop. Di samping itu, riwayat trauma benturan juga dapat memicu kondisi ini.

Lantas bagaimana penggunaan gadget yang tepat agar mata terhindar dari rasa lelah sehingga retina mata tetap terlindungi?

"Pakai gadget jangan terlalu lama. Gunakan pola 20-20-20 yang artinya setelah menggunakan gadget setelah 20 menit, istirahatkan mata selama 20 detik dengan menatap objek yang letaknya sejauh 20 kaki atau sekitar 6 meter," katanya.

Lalu, atur pula pencahayaan alat, jangan terlalu terang dan jangan terlalu gelap. Jaga jarak pandang, sebaiknya berjarak 30-50 sentimeter.

Kesehatan mata juga bergantung pada kualitas tidur dan pola makan. Istirahat yang cukup dan perbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan C, serta antioksidan.

Orang tua yang memiliki buah hati yang sering beraktivitas dengan gadget disarankan untuk menyeimbangkannya dengan kegiatan di luar ruangan.

"Karena riset di Singapura pada 2008 mengungkap anak yang sering beraktivitas di luar ruangan ternyata kecil kemungkinan matanya mengalami minus. Ini ada hubungannya dengan paparan sinar matahari," ujarnya.

Jangan lupa pula untuk rutin mengecek mata. Orang dewasa dengan mata normal dianjurkan setahun sekali. Sementara pengguna kacamata harusnya enam bulan sekali. Adapun mata anak sebaiknya sudah mulai diperiksa pada masa 6 bulan pertamanya sesuai anjuran WHO.

sumber: tribunnews

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun