Nama : Lian Wulansari Christina
Prodi : Sastra Indonesia
Kelas : 01SIDP005
Resensi Novel Dilan : Dia adalah Dilanku tahun 1990
Pembahasan
Dilan : Dia adalah Dilanku tahun 1990 menceritakan tentang kisah cinta yang terjadi antara Panglima geng motor bandung ( Dilan ) yang menyukai perempuan satu sekolahnya yang bernama Milea.
Judul buku : Dilan : Dia adalah Dilanku tahun 1990
Penulis : Pidi Baiq
Tebal buku : 330 Halaman
Penerbit : PT. Mizan Pustaka
Tahun terbit : 2014
ISBN : 978-602-7870-41-3
Sinopsis
Novel "Dilan : Dia Adalah Dilanku Tahun 1990" bercerita tentang kisah cinta dua remaja Bandung pada tahun 90an. Berawal dari seorang siswa bernama Dilan yang jatuh cinta dengan siswi pindahan dari SMA di Jakarta bernama Milea. Dilan memiliki beragam cara untuk mendekati dan mencuri perhatian Milea. Mulai dari bertingkah selayaknya seorang peramal, berpura-pura menjadi orang suruhan kantin, dan banyak lagi perhatian-perhatian kecil yang diberikan untuk melunakkan hati Milea.
Milea sendiri pada awalnya menolak untuk menerima segala perhatian dari Dilan karena memikirkan pacarnya yang ada di Jakarta. Namun, saat adanya kunjungan ke Jakarta dalam rangka mengikuti olimpiade di sana, pacar Milea bernama Beni menunjukkan sikap kasarnya yang diakuinya timbul akibat cemburu melihat Milea makan bersama lelaki lain, karena kejadian itulah Milea dan Beni mengakhiri hubungannya dan Milea mulai membuka hatinya untuk Dilan.
Penokohan :
1.Dilan : Humoris, Romantis, Pintar.
2.Milea : Setia, Emosian, Khawatiran.
3.Ibu Milea : Perhatian
4.Bunda Dilan : Keibuan, Lemah lembut, Perhatian, Penyayang.
5.Ayah Dilan : Tegas, Perhatian.
6.Beni: Kasar, Posesif, Nekat.
7.Wati : Seorang gadis yang feminim, Ramah, Dan pandai bergaul.
8.Yugo : Pemuda blasteran, Teman kecil Milea.
9.Akew : Perduli sesama.
10.Anhar : Nakal, Suka bikin onar.
11.Mas adi : Membosankan.
12.Piyan : Bijak.
13.Ibu Anhar : Plin plan.
Plot atau Alur
Jenis alur yang digunakan adalah alur maju. Hal ini dibuktikan dengan penulisan cerita yang menceritakan kisah awal pertemuan Dilan dan Milea, Pendekatan keduanya hingga berpacaran.
Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan penulis dalam novel ini ialah orang pertama pelaku utama.
" Aku senyum kepadanya yang tersenyum kepadaku. Mendadak aku merasa seperti menjalin kontak batin antara aku dengannya,membahas ramalan yang benar-benar terjadi. " Hei " , kusapa dia. "Ada undangan " Dia langsung bilang begitu, Seraya menyodorkan sebuah amplop sambil masih berdiri disitu, Didepan pintu "
Gaya Bahasa
Dalam Novel Dilan 1990 itu memakai 8 majas yakni :
1.Majas Hiperbola
Majas Hiperbola ini menyatakan suatu hal yang di lebih-lebihkan.
"Dia pasti dapat melihat aku memejamkan tatapan mataku".
2.Majas Metominia
Majas metominia ini menyatakan suatu hal dengan memakai kata lain yang punya keterkaitan.
" Kemana-kemana selalu memakai motor CB gelatik yang sudah ia modif ".
3.Majas Antitesis
Majas Antitesis adalah majas yang menggunakan dua kata yang berlawanan untuk mengungkapan suatu pertentangan.
"Perasaanku, terasa lebih deras dari hujan dan melambung lebih ringan dibanding udara ".
4.Majas Personifikasi
Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan benda mati seolah menyerupai manusia.
"Aku menangis seluruh dunia terdengar seperti mendengung ".
5.Majas Anafora
Majas Anafora adalah majas yang berisi pengulangan kata atau frasa dalam suatu kalimat.
" Kamu bukan penguasa dunia, bukan pemilik pembenaran, jadi Dilan juga berhak untuk tidak menerima sama sebagaimana halnya kamu juga punya hak tidak menerima pendapatnya karena Dilan juga bukan pemilik kebenaran ".
6.Majas Sinestesia
Majas Sinestesia adalah majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indera yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indera lainnya.
" Bumi rasanya sunyi, Tetapi menekanku!".
7.Majas Asosiasi
Majas Asosiasi adalah majas yang membandingkan dua hal berbeda dengan mengumpamakannya dengan sesuatu secara implisit.
" Suaraku seperti mampu menembus deras hujan".
8.Majas Retorik
Majas Retorik termasuk dalam jenis majas penegasan.
" Karena kalau benar bagimu kata-kata itu tidak penting, Lalu mengapa engkau sakit hati ketika mendapat kata-kata makian".
Amanat :
1. Dilan Mengajarkan bahwa tak menyukai, bukan berarti membenci.
2. Tidak berprilaku keras pada murid.
3. Tak ada salahnya menjadi anak ibu
4. Menikmati masa muda itu penting, sepahit apapun itu akan terkenang indah di hari tua.
5. Saling melindungi sesama.
Kelebihan
1.Ceritanya ringan.
2.Bahasa yang digunakan mudah dimengerti.
3.Latar 90-an dalam cerita sangat meyakinkan sehingga pembaca dapat merasakan suasana dalam ceita.
Kekurangan 1.Terdapat percakapan yang familiar di era 90-an, bagi kita yang milenial mungkin sedikit susah memahaminya. 2.Terlalu berpusat pada kisah hidup Dilan.
Kesimpulan
Novel Dilan 1990, Menarik untuk dibaca karena, menceritakan kisah percintaan remaja SMA pada tahun 1990. Banyak kisah romantis yang digambar dalam novel tersebut untuk para remaja SMA, Sesuai dengan temanya yang mengangkat kisah percintaan remaja SMA. Terutama bagi para remaja yang sedang mengalami kasmaran atau remaja yang ingin mencari pasangan yang karakternya seperti Dilan dan Milea. Didalam novel ini juga menceritakan bagaimana cara mendapatkan pasangan yang baik, menjaga hubungan agar langgeng, saling terbuka sesama pasangan.
Saran
Sebaiknya novel ini dibaca pada waktu senggang, sedang bersantai atau dihari libur. Supaya tidak menggangu aktivitas belajar terutama bagi seorang siswa, Bisa diperbanyak lagi ceritanya karena membaca novel ini rasanya terlalu cepat habis ceritanya yang selalu ingin dilanjutkan dan diperbaiki bahasa-bahasa yang terlalu sulit dimengerti. Secara keseluruhan novel ini sangat bagus dan harus dibaca karena keromantisan yang tidak biasa dan sangat cerdas ada dibuku ini. Dan resensi ini ditunjukan kepada orang-orang yang ingin menikmati romantisme dalam sentuhan komedi khususnya untuk remaja dan dewasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H