Mohon tunggu...
AMIN MOMIAGE
AMIN MOMIAGE Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Konten

Menulis Bebagai Aspek Kehidupan Pesona Alam Di Tanah Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Mama Pasar Fakta Penghasilan Alamiah dari Sumber Daya Alam di Bumi Manusia

26 Juli 2024   14:54 Diperbarui: 26 Juli 2024   14:57 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di pasar fakta dunia yang luas ini,

Terlihat mama dengan wajah nan berseri,

Mengangkat beban berat, mendapat kehidupan,

Dari sumber daya alam, rezeki yang alamiah.

Melangkah lincah, menghiasi pasar ramai,

Ia menjual hasil bumi, tanpa lelah bekerja,

Melumuri tangan dengan keringat suci,

Menghasilkan penghasilan untuk keluarga di sini.

Dari hutan tropis, ia memetik kayu yang kukuh,

Membangun rumah, menciptakan kehidupan indah,

Dari tambang emas, ia menggali harta berlimpah,

Menjaga kehidupan dengan tangannya sendiri.

Mama pasar tahu, bahwa sumber daya alam ini,

Adalah karunia yang harus dijaga dengan baik,

Disejahterakan bersama manusia yang mendiami,

Agar kehidupan berkelimpahan tetap terjaga.

Namun, sayangnya tak jarang kisah pilu menghampiri,

Akibat pemanfaatan tanpa tanggung jawab yang sejati,

Rusaklah lingkungan, hilanglah keseimbangan,

Sumber daya alam terancam punah oleh tangan manusia.

Mama pasar berani berdiri sebagai pelita,

Mengeluarkan suara, menyuarakan keadilan,

Menuntut perlindungan, pengelolaan yang bijaksana,

Agar sumber daya alam tetap lestari di bumi manusia.

Melalui tangannya yang kuat dan menjulang,

Terpancar perjuangan tiada henti,

Mengkampanyekan kebaikan bagi generasi mendatang,

Menjaga alam semesta, sebagai tali kehidupan sejati.

Mama pasar, engkaulah teladan yang mempesona,

Dalam kerja kerasmu, engkaulah pahlawan sejati,

Menghasilkan penghasilan alamiah dari sumber daya alam,

Memberikan kehidupan bagi bumi manusia yang dicintai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun